Prolog

4 0 0
                                    

-Hendra POV-

"KAMU JADI ISTRI GAK BECUS BANGET SIH!? MASA CUCI PIRING DOANG SAMPE PECAH KAYAK GINI!" pekik Sang suami menggema ke seluruh ruangan.

"KAMU KIRA JADI PEREMPUAN ENAK, MAS!? AKU CAPEK KAYAK GINI TERUS! AKU CAPEK DI BENTAK TERUS-TERUSAN SAMA KAMU!" balas Sang istri tak kalah keras.

"KAMU TUH BISANYA CUMA NGELAWAN TERUS!? ISTRI MACAM APA KAMU INI!" bentak Sang suami.

"DARIPADA KITA KAYAK GINI TERUS, LEBIH BAIK KITA CERAI AJA, MAS!?AKU UDAH MUAK PUNYA SUAMI TEMPERAMENTAL SEPERTI KAMU!" putus Sang istri spontan.

"OK, KALAU ITU MAU KAMU. SAYA AKAN SEGERA AJUKAN SURAT PERCERAIAN KE PENGADILAN SECEPATNYA!" balas Sang suami emosi.

Disaat suami istri itu bertengkar dengan hebatnya, lain dengan anak laki-laki yang sedang menangis tersedu-sedu di sudut kamar. Ia menangis saat mendengar bahwa orang tuanya akan bercerai.

"A-ayah, B-bunda-. H-hendra takut." ungkap Hendra sambil menangis terisak-isak.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

-Jayden POV-

"JAYDEN! KENAPA NILAI ULANGAN MATEMATIKA KAMU 70!? KAMU GAK BELAJAR, HAH!?" bentak Sang Ayah sambil memperlihatkan kertas ulangan matematika sang anak.

"Maafin Jayden, pah. Tapi Jayden udah berusaha, udah belajar dengan keras. Lain kali Jayden akan usaha lebih keras lagi." ungkap Jayden ada sambil menunduk takut menatap ayahnya yang sedang dikuasai amarah nya.

"COBA KAMU LIHAT KAKAK SEPUPUMU ITU!? DIA BISA DAPAT NILAI 100 DI ULANGAN MATEMATIKA! HARUSNYA KAMU BISA MENCONTOH KAKAK SEPUPUMU ITU!" sindir Sang ayah dengan emosi nya

"I-iya pah." jawab Jayden dengan mata memerah siap mengeluarkan air mata.

Tanpa menghiraukan ucapan sang anak, ayahnya langsung meninggalkan dirinya di ruang tamu.

Jayden yang sedari tadi menahan diri untuk tidak menitikkan air matanya itu, akhirnya ia membiarkan air matanya keluar sambil berjalan menuju kamar nya dan melanjutkan tangisannya.

Untung saja kamarnya itu kedap suara, jadi tidak ada yang mendengar dirinya sedang menangis.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

-Satya POV-

PLAK!

Satu tamparan keras baru saja mengenai pipi anak lelaki yang sedang bermain robot. Anak lelaki itu meringis saat seorang lelaki paruh baya menamparnya dengan tatapan tajam nya.

"Kenapa Ayah tampar Satya? Satya punya salah apa sama Ayah?" tanya Satya sambil memegangi pipinya yang memerah.

"SALAH KAMU ITU LAHIR KE DUNIA INI!? KAMU PENYEBAB ISTRI SAYA MENINGGAL!" bentak sang Ayah dengan emosi.

Satya terkejut bagai tersambar petir. Ia terkejut dengan ucapan sang ayah yang mengatakan bahwa dirinya adalah penyebab ibunya meninggal.

"KAMU ITU ANAK PEMBAWA SIAL!? KAMU ANAK YANG TIDAK PERNAH SAYA HARAPKAN DI DUNIA INI!" hardik sang Ayah.

"Maafin Satya, yah. Satya juga gak berharap untuk dilahirkan ke dunia ini." ungkap Satya dengan tatapan sendu.

"Tapi Satya mohon, satya cuma mau dianggap anak sama ayah." pinta sang anak.

"SAYA TIDAK AKAN ANGGAP KAMU ANAK SELAMANYA, SEKALIPUN KAMU MATI." jelas sang Ayah dengan tatapan tajam.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 Strong Boys [ENHYPEN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang