CHIKARA X FREFLO

1.4K 46 8
                                    

                            Rumah🔞





Keramaian sore meluap di semua sisi kota. Kendaraan umum maupun pribadi memadati jalanan. Lepas dari kegiatan harian, para makhluk berhamburan menuju rumah untuk pulang, melepas lelah mengisi kembali energi.

Mobil saling menyalip, juga pengendara motor yang juga ikut andil. Keramaian jalan menemani perjalanannya.

Menghentikan kendaraannya pada bangunan megah bernuansa putih biru yang cerah. Keributan yang terjadi didalam mobil masih berlanjut sampai kedalam rumah.

Wajah cantik yang cemberut, menghentakkan kaki dengan kesal, tapi dari arah belakang pandangan yang berbeda, sungguh itu sangat lucu dan menggemaskan.

Pemuda tampan dengan mata sabit yang terus terbentuk, menggeleng dan menghampiri sang kekasih yang terduduk diruang keluarga. Menyamakan duduknya disebelah gadis yang memalingkan pandangan darinya.

" Hei, sayang udah dong ngambeknya." Menarik tubuh yang tidak bergeming, pada dekapannya.
" Iya maaf ya, janji gak gitu lagi."

Apa yang dikatakan membuat gadis yang memunggungi dirinya memutar bola matanya. Bukan kali pertama kekasihnya melakukan hal yang membuat moodnya hancur, dan juga permintaan maaf yang membuatnya muak.

Tidak sadarkah pemuda ini apa yang telah membuat dirinya seperti ini. Pagi hari miliknya yang di hancurkan dengan tidak bisanya mengantarnya kuliah, dan apalah tadi.

Dengan biasanya dia meladeni para ulat bulu yang menggodanya, membalas godaan mereka dengan gombalan. Mood cewek mana yang tidak hancur.

" Sayang udah dong, hukum aja aku, apa aja, tapi kamu jangan diemin aku.  Aku gak bisa kalo gini sayang." Khala ( Ara ), pemuda itu terus berusaha membujuk gadisnya. Kalau marah, marahlah dan hukum, tapi kalau diam seperti ini, ia bingung harus apa.

" Udah sana, ladenin aja ulet bulu kamu, ngapain disini." Usir sang gadis.

Namun Khala tetap kekeh dan berusaha membalikkan tubuh kekasihnya meski terus ditolak.

Dengan terpaksa, Icha ( Chika ) membalikkan badannya. Menatap jengah pemuda nyebelin, buaya, tukang gombal, si paling ganteng, dan sialnya dia adalah kekasihnya.

Khala melebarkan senyumnya, meski raut bete dengan bibir yang dimajukan tersaji didepannya. Ia mengambil kedua tangan sang gadis, memberikan kecupan beberapa kali.

Menatap lekat manik coklat kekasihnya, menyalurkan semua ketulusan. " Sayang dengerin ya, meskipun kamu bosen sama omongan aku, aku tetep bilang. Mau sebanyak apapun cewek yang godain aku, mereka bukan Icha. Mau sebanyak apa cewek yang suka sama aku, mereka bukan Icha. Mau secantik apa mereka, mereka tetep bukan Icha.

" Ingat ya, yang aku mau cuman Icha, Lessica. Gak ada yang lain." Jelas Khala, kembali mengecup punggung tangan Icha dengan dalam.

Tarikan, membuat gadis berambut coklat tersenyum. Memang seberapa banyak perempuan yang menginginkan kekasihnya, ia tahu pilihan telak pemuda itu hanya dirinya. " Basi." Balasnya dengan kesal.

Namun sang kekasih tetap tersenyum. Pemuda itu menariknya, menaruh tubuhnya dalam pangkuan. Saling berpandangan, menyatukan kedua dahi mereka dengan senyuman yang hanya mereka yang tahun.

Icha mengalungkan tangannya, disaat satu tarikan di pinggangnya mendekatkan tubuh mereka. Memberikan kecupan pada bibir yang sering membuatnya tidak berdaya.

Hal yang ia perbuat ditangkap dengan pemikiran yang lain. Kini kekasihnya meminta lebih, melumat bibirnya. Kedua tangan yang semula ada di pinggangnya beralih melepas semua kancing kemejanya.

let's play Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang