19. elvano bumi aksara

3.3K 259 9
                                    

sebenarnya HPL itu sekita seminggu lagi, tapi malam ini salma sudah merasakan gejala kontraksi membuat rony dengan cepat menghubungi rahman

"kayaknya itu masih kontraksi palsu deh ron, lo tenang aja jangan panik. pokoknya setiap bini lo kontraksi, lo itungin aja intervalnya"

"tapi gue ngga tega anjir liat dia kesakitan"

"iya itu prosesnya, kalo lo ngga mau liat bini lo sakit, lo aja yang gantiin dia lahiran, mau?"

"anjing"

ini semua dikarenakan rony melihat vidio proses persalinan hingga membuatnya menjdi panik, setiap salma meringis sedikit saja membuat rony menjadi kalang kabut dan menghentikan segala aktivitasnya

semakin lama kontraksi yang dirasakan salma pun semain sering, hingga membuat rony bergegas menuju rumah sakit dengan ditemani oleh papi mami dan arka

arka melajukan mobilnya secepat mungkin karena panik melihat salma 

salma sendiri sebenarnya merasa takut, tapi salma berusaha setenang mungkin takut membuat pria disampingnya ini semakin panik, maka dari itu yang salma lakukan hanya mencengkram tangan suainya seerat mungkin

"sabar ya sayang, gapapa pegang aja tangan aku sekuat kamu" ucap rony karena merasakan cengkraman erat pada lengannya

bukan cuma rony yang panik , semua orang didalem mobil pun panik hingga menyuruh arka untuk melajukan mobilnya secepat mungkin

"mami gapapa pelan pelan aja biar kita semua selamat sampai tujuan, salma tahan kok"

"adek pelanin dikit lagi mobilnya,bener kata salma" tangan mami pun bergerak mengambil tisu untuk menyeka keringat dari dahi menantunya

begitu sampai rumah sakit, salma diambil alih oleh para suster dengan ditemani rony menuju ruang persalinan, salma memang sering merasakan kontraksi, tapi menurut suster salma sama sekali belum ada pembukaan, hingga membuat suster beberapa kali mengecek dan menyarankan salma untuk banyak bergerak, seperti jalan jalan disekitar kamar

"ini pas hamil jarang ditengokin papanya yaa" mendengar itu membuat rony dan salma tersedak salivanya sendiri

"s-saya takut sus, kirain saya udah ngga boleh"

"pantes, soalnya itu ngaruh sih supaya mempercepat pembukaan, yang penting jangan terlalu yang gimana-giiaman pas berhubungan nya, apalagi sampe banyak gaya, paham ya pak bu"

rony dan salma hanya bisa terdiam karena merasa malu dengan pembahasan ini 

"banyakin gerak ya bu salma, nanti saya kesini lagi untuk cek perlu suntik induksi atau ngga, semoga sih ngga usah ya" lanjut suster

setelah suster keluar, rony dan salma pun saling pandang dan berakhir dengan tertawa bersama 

rony mengulurkan tangannya " mau jalan jalan?"

"boleh" jawab salma dengan menyambut uluran tangan suaminya, membuat rony menuntun salma untuk turun dari kasur inap

rony memeluk tubuh salma dari belakang, kepalanya ia posisikan diceruk leher istrinya, kedua tangannya diletakan diperut istrinya yang sudah membesar, menuntun salma untuk berjalan kesana kemari disekitar kamar

"denger suster tadi jadi pelajaran banget buat aku kedepannya, nanti hamil berikutnya kayaknya aku bakal sering negokin dedeknya, maaf ya aku terlalu takut nyakitin kau atau anak kita"

"it's okay, kita juga sama sama ngga tau, kan ini pertama kalinya juga buat kita berdua"

salma kembali merasakan sakit dibagian perut bawahnya, sehingga membuatnya meringis pelan

NIKAH KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang