Jaenori

435 21 19
                                    

Apartemen Seoul, Korea

Seorang pemuda dengan wine ditangannya tengah menikmati pemandangan malam di salah satu ruangan apartemen mewah.

Matanya sayu dengan wajah pucat tubuhnya bahkan sudah hampir bergetar karena terus memaksakan diri asisten di belakangnya hanya bisa diam beberapa kali berbicara dengan tuannya agar istirahat sebentar saja malah dia yang kena amuk.

"Apa aku kurang kaya?" Tanyanya dengan terbata.

"Tuan Yoon memiliki aset hampir triliunan dan menjadi salah satu nama yang terdaftar pada urutan keluarga terhormat jadi tidak mungkin itu terjadi tuan" jelasnya.

Yoon Jaehyuk pemuda tampan yang sekilas seperti remaja biasa nyatanya dirinya sudah menikah beberapa bulan yang lalu dengan pemuda asal Jepang.

"Tuan Yoon ada sesuatu dipikiran anda?" Tanya Haruto asistennya yang juga dari Jepang.

Kekayaan Jaehyuk memang dari Seoul selain dari keluarganya Jaehyuk juga mengembangkannya di Jepang sampai dirinya memiliki pasangan.

Tapi kini dirinya pulang selain karena pekerjaan ada sesuatu yang membuatnya ingin menjauh terlebih dahulu dari istri manisnya itu.

"Dia bertemu dengan mantannya To bahkan sempat mengobrol dan tertawa bersama" Lirih Jaehyuk tambah dramatis seakan dirinya akan mati ditinggalkan.

Mendengar itu wajah Haruto menjadi datar seminggu disini dia sudah khawatir dengan kesehatan Jaehyuk karena terus memaksakan bahkan sering pulang larut malam takut sesuatu terjadi pada tuannya itu.

Nyatanya tuannya hanya sedang cemburu(?) Tidak jelas apa susahnya menghubungi istrinya itu lalu bertanya atau minta penjelasan, pikir Haruto.

Kalau harus Haruto bisa meneriakan pada Jaehyuk kalau dirinya juga sudah mempunyai istri untunglah dia tidak pulang keapartemennya melainkan kerumah mertuanya jadi Haruto bisa tenang karena ada yang menjaga istrinya.

"Jadi lo selama ini cuma galauin itu? Makanya ngedrop" nada bicara Haruto berubah toh mereka juga teman jadi kini Haruto sudah siap menceramahi Jaehyuk.

"Yaa lo pikir lahh To malemnya gue berangkat dinas istri gamau ikut katanya males sama cape tapi siangnya dia main dan malah ketemuan sama cowo lain yang bahkan itu mantannya" cerita Jaehyuk hampir menangis.

Haruto iba melihatnya tapi rasa kesal nya juga masih ada.

"Hahh sekarang gue tanya lo hubungin dia nggak?"

Jaehyuk menggeleng.

"Sampai kapan sih tolol lo di pelihara sia sia gue khawatirin lo akhir akhir ini"

Jaehyuk memelas dia kira Haruto akan menenangkannya atau memberi solusi tapi dia lupa kalau itu bukan sifat temannya.

"Mana handphone lo?"

Lagi Jaehyuk tidak menjawab menunjuk ke meja kecil dekat kasur.

Haruto langsung membuka laci yang hanya terisi handphone Jaehyuk yang mati, segera Haruto menghidupkannya.

"Dari awal kesini lo gak hidupin?" Tanya Haruto lagi.

Jaehyuk kembali menggeleng.

"Ngomong kek anjir kaya orang bisu aja"

"Hahh"

Haruto mendelik disuruh ngomong malah desah pengen banget dia lempar lampu meja di sebelahnya tapi takut tuannya itu mati ditempat kan bisa berabe belum mau dia di penjara karena pembunuhan belum lagi dia ninggal istrinya kan gak seru belum satu tahun nikah udah ditinggal aja.

Oneshoot and Twoshoot Trsr Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang