Flashback.
Positif, garis dua. Berkali kali rasya menatap benda yang di pegang dengan tangan yang gemetaran. Dia masih tidak menyangka dengan apa yang dialaminya sekarang.
"Aku hamil?" Ucapnya pelan. Rasya masih tidak menyangka. Ga mungkin ini sangat mustahil, siapapun tolong bilang kalau ini prank, ia ga mau dibilang aneh sama orang diluar sana, ia terus menerus memastikan bahwa ini salah mungkin tespek nya kadaluwarsa
"Gue gak mau diluar, gak enak." Lagian lo cowok ga mungkin bakalan hamil, jadi gausah takut,
Rasya menghela napas kasar. pacarnya lah yang tidak mau menggunakan pengaman. Pacarnya lah yang selalu mengajak tanpa tau tempat. Rasya sudah bersikeras meminta menggunakan pengaman, bukan gimana rasya cuma takut aja, takut kalau kena penyakit atau apa gitu karna berhubungan lewat analsex, bahkan sampai mereka berdebat pun, rasya tetap tidak bisa melawan. Cowok nya batu, bisa di bilang keras kepala. Mungkin jika rasya memecah kepalanya, tidak rasya cinta mati. Bucin akut dan sudah termasuk dalam kategori Bulol Bucin Tolol.
Bisa dibilang rasya itu cinta sendirian, iya cinta sendirian cuma rasya yg cinta sama demian, demian mungkin cinta sama rasya tapi tidak terlalu, demian terpaksa menerima rasya jadi pacarnya, karna demian merasa kasian sama rasya, sejak kecil rasyalah yg menemaninya saat ia rapuh, sendirian, jadinya demian menerima rasya jadi pacarnya lagipula demian ingin mencoba sesuatu yg berbeda yaitu pacaran sama COWOK.
Jahat banget gak sih gesss.... Mending jangan diterima kalau ahkirnya nyakitin
Dengan napas yang ia atur perlahan, remaja cantik nan manis itu pun keluar dari kamar mandi dengan seluruh badan yang lemas.
Clekkk"~
Sebuah pintu terdengar terbuka, membuat rasya menoleh. la pun mendapati cowok gagah dengan setelan kaos hitam beserta Jeansnya berdiri dengan tatapan sangar. Cowok itu pun melangkah kedalam ruangan.
"Demian?" Panggil rasya, remaja itu pun segera menghampiri. Rasa takutnya perlahan menghilang, ia seketika tenang karena kehadiran cowok itu.
"Mau jadi murahan? Jadi cowok gatel Lo?" Tiba tiba cowo itu menatap dengan amarah yang menggebu.
"Maksudnya?" Rasya kebingungan, tangannya pun meraih lengan cowok itu. "Aku nggak tau yang kamu maksud, aku nggak ngerti. Kamu ngomong apa, kamu ini kenapa sih Dem?" tanyanya seraya mendongak menatap kekasihnya yang lebih tinggi darinya.
Demian berdecak, ia mengangkat 1 alisnya. "Pura pura bego, atau Lo bego beneran. Hah."
Rasya menggeleng pelan. Ia menatap dengan nanar, ia tidak tahu salahnya apa. Padahal hari ini ia sudah berusaha tidak menggangu ketenangan Demian. "Manusia bego," umpat Demian kesal, ia pun Mendorong rasya dengan kasar. Setelah itu ia menjatuhkan tubuhnya di sofa, dengan tatapan lurus kedepan.
"kamu ini kenapa?" Rasya pun ikut duduk disampingnya.
Demian menggeleng pelan. "Bikinin gue mie, gue belum makan."
💐💐💐
Hampir seluruh siswa bergembira di Hari kelulusan, pasalnya seluruh siswa SMA Angkasa dinyatakan lulus. Tahun ini benar benar menjadi tahun rekor terbaik di sekolah itu. Semuanya bergembira, saling berteriak haru, dari setiap sudut terdengar gemuruh dengan berbagai macam suara.
"Gue harus keluar negeri buat ngelanjutin pendidikan gue."
"Gue bebas, sekarang bakal fokus ngonten. Ga ribet dengan sekolah yang banyak peraturan."
"Gue bakal nikah, dah nabung duluan."
"Gua bakalan ke luar negeri nyari yayang bebeb jimin"
Begitulah kira kira serpihan ucapan beberapa siswa yang terdengar dari sudut ruangan kelas.
Di sudut ruangan, 1 remaja dengan tatapan nanar menatap penuh luka. Kemudian satu tangannya memegang kepala dengan bibir sedikit meringis. Kepala rasya pusing.
Dia tak tahan dengan berisiknya ruangan kelas nya yang tengah merayakan kelulusan. Dia buru buru mengambil tasnya yang menganggur di atas meja, setelah itu ia berdiri hampir sempoyongan, lalu dengan kakinya menggeser kursi ke belakang, sebelum la buru buru keluar dari ruangan itu.
Ditengah langkahnya matanya menyapu seluruh sudut tempat di sekolahnya. Ia mencari seseorang yg daritadi tidak keliatan
"Lihat Demian dimana?" Tanya rasya kepada salah satu temannya. Ada yang menggeleng, ada yang mengangguk. "Tadi sya, gue lihat dia pergi bonceng cewek. Kayaknya sama pacarnya " Sahutnya
Mereka tidak tau kalau rasya sama demian itu punya hubungan, demian yg tidak mau temen di sekolah tau kalau mereka itu pacaran, temen - temennya cuma tau kalau demian sama rasya sahabat tan yg deket banget sampai dikira pacaran (emng bener anj)
"Syaa, Lo pucet banget. Mendingan gue Anter pulang aja, mau?" Tanya salah satu temannya.
"Nggak usah, Ta. Makasih ya. Gue cuma mau nyariin Demian aja."
"Demian jangan di cariin, dia bakalan pergi jauh. Nanti Lo yang kecewa."
"Tapi gue butuh dia. butuh banget," ucapnya langsung meneteskan air mata, tanpa aba aba ia langsung menangis sesegukan saking sakitnya.
"Mau gue Anter ke apartemennya Demian, tawarnya
"Yallah, sya. Jangan nangis kayak gini. Gue ngga bisa bantu apa apa. Gue jadi ikutan nyesek. Demian pasti nanti akan kembali, lo sebagai sahabatnya harus dukung apa yang dia lakukan sya "
"Bukan kek gitu ta, gw mau ngomong sesuatu sama dia, penting banget"
"Yaudah ,coba kita kesana, siapa tau dia ada disana? Gue anter yuk." Tidak biasanya rasya menangis, remaja itu mental baja. Mau lukanya seperti apa. Tidak mudah baginya menangis seperti ini.
"Yuk, sebelum Demian beneran pergi. Ke luar negeri."
@setiafitri75 siapa ada yg mau mutualan. Langsung cek aja
Follow, vote dan komen dear. Harus. Gw maksa wkwk cakalau
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvino (BL)
Teen FictionMenceritakan seorang pria yang tengah hamil, tetapi ayah biologis nya tidak mau mengakaui anak itu terpaksa ia membesarkan anak itu sendiri langsung pencett aja gesss