Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
Awalnya Shannon tidak mengetahui bahwa rahimnya mengalami gangguan akibat sakitnya yang dulu, sehingga dia sangat yakin bahwa Max akan segera memiliki adik dalam waktu dekat.
Namun saat sang suami menceritakan semua yang dikatakan oleh dokter Park, membuat Shannon sedikit merasa kecewa karena keadaannya.
"Sayang jangan sedih, walaupun nanti Max tidak memiliki adik. Itu tidak akan menjadi masalah sayang"
"Tapi Max ingin memiliki adik dad, bagaimana jika dia kecewa karena mommy tidak bisa memberinya adik" jawab Shannon terdiam di depan cermin setelah selesai berganti pakaian.
Xander memeluk sang istri dan mencium leher jenjang yang terlihat indah saat Shannon mengenakan gaun sedikit terbuka seperti saat ini.
"Putraku adalah anak yang baik sayang, Max akan memahami semua keadaan ini. Mommy jangan merasa bersalah atau apapun itu,,, kita akan tetap bahagia walaupun bertiga sayang. Karena kesehatanmu jauh lebih penting dari apapun"
"Daddy,,,,"
"Daddy mencintaimu dengan semua keadaanmu sayang, jangan pernah ragukan itu"
"Terima kasih,, maafkan mommy sayang" ucap Shannon di hadapan wajah sang suami.
"Tidak ada yang salah dalam hal ini, jadi mommy tidak perlu meminta maaf. Yang daddy dan Max inginkan hanya hidup bersama dengan mommy selamanya, ada adik atau tidak bukanlah tujuan utama kami sayang"
Shannon segera memeluk sang suami setelah mendengar perkataan yang begitu menghangatkan hatinya itu.
"I love you daddy"
"I love you more mommy"
"Mommy sangat cantik mengenakan gaun ini sayang, rasanya daddy tidak rela membiarkanmu keluar. Karena pasti akan banyak mata yang memperhatikanmu" ucap Xander enggan melepaskan pelukannya.
"Daddy tetaplah disampingku agar tidak ada yang berani memandang kearahku" jawab Shannon meminta sang suami melepas pelukannya karena mereka harus segera ke ballroom dimana Irene dan Fred akan mengucapkan janji suci pernikahan mereka.
Xander meraih wajah sang istri dan menciumnya.
"Daddy sangat tergila-gila padamu sayang, daddy tidak rela jika ada pria lain yang menyukaimu"
"Tidak ada yang bisa menarik perhatianku sayang, hanya daddy yang bisa melakukannya. Jangan khawatirkan itu, hmmmm,,,"
***
"Nenek dimana daddy dan mommy? Kenapa lama sekali?" Max sejak tadi mencari sang mommy karena sepertinya ada sesuatu yang membuatnya resah.
Tidak lama kemudian dilihatnya sang mommy datang dan berjalan kearahnya.
