7. Kasian Rani

70 6 0
                                    

"Kalau ga mau nerima, setidaknya jangan nyakitin"

💐💐💐

Dia, memang nggak pernah peduli." Lirihnya seraya menatap aspal. "Harusnya nggak perlu ketemu lagi. Di ketidak sengajaan manapun."

Sampai di depan rumah, remaja itu pun menyeka air matanya. Dia tentu tidak ingin terlihat sedih di depan  anaknya. "Mom, dali mana ya Allah. Keluyulan aja Momy, anakmu lapel mom, gerutu anak berumur 4 tahun yang sedang duduk di sofa seraya memainkan boneka robot nya (boneka yg bergambar robot) .

Setelah menutup pintu, rasya pun mendekat seraya tersenyum. Bersimpuh di depan anak nya sudah sedari tadi menunggu. "Maafin Mommy ya sayang, mommy beli ini jadi pulangnya agak terlambat. Mommy beli banyak makanan kesukaan Al, ada beli susu, ada biskuit, apa lagi nih. Banyak pokoknya kesukaan Dede," Alvino langsung suka dan memilih milih jajanan. "Al mau cemua Mom, Al mau cemuaa," seru si ganteng kecil dengan muka sumringahnya.

"Tapi buatin cucu dulu dong. Al mau cucu, dali kemalin kan nggak minum cucu," pinta Al pada sang mama. Ngelunjak ini anak ya untung sayang

Rasya mengangguk, "Siap sayangku. Tunggu sebentar ya, sebelum melangkah tidak lupa mengecup pipi gembul sang anak. Rasanya seperti apapun luka, ketika melihat sang anak terlihat senang hatinya pun seketika menghangat.

Remaja itu menuju dapur, mencari botol minum bergambar robot  kesayangan ALL

"Ayo sya, nggak usah lagi mikirin orang nggak punya hati kayak dia." Tekan rasya pada dirinya.

Sejenak ia menghela napas pelan, menetralkan napas yang sedari tadi menggebu.

Setelah selesai. Remaja berbaju biru itu membawakan susu permintaan sang anak kedepan. "Yey, Al mau minum cucu Mom." Seru bocah itu langsung menghampiri sang mama. "Makacih Mom,"

"Sama sama sayangku," balas sang mama langsung mengangkat tubuh bocah itu, dan mengajaknya duduk di sofa bersama.

Al langsung meminum susu pemberian sang mama, tubuhnya pun tidak mau lepas dari Pelukan mamanya.

"Tadi Tante Lani telpon Mommy, telus Al pencet. Masa sualanya Tante Lani kaya kucing di pencet pencet mom. Ada suala cowok juga.

Rasya melotot, "suara gimana!" Rani sialan. Bisa bisanya sedang beradu badan malah menelpon orang. Mana yang angkat bocil.

💐💐💐

"Anjay," Rio terkekeh melihat Demian dengan gagahnya duduk di kursi Presdir.

"Nggak sia sia gue punya temen modelan kek lo"

Dengan geleng geleng, rio seolah merasa bangga dengan melihat temannya sukses. Tidak tanggung tanggung sekarang temannya menjadi pemilik perusahaan ternama.

Demian bangkit dari duduknya, ia menghampiri rio dan ikut duduk di sofa. Lelaki itu dengan santai menyadarkan punggungnya. "Gimana yo, udah bisa dapatin cewek yang kemarin?" Tanya demian

"Virgin, Cok." Rio meringis ngilu, sebelum akhirnya tertawa penuh kemenangan.

"Si bangsat," balas Demian tidak habis pikir.

"Lo tidurin?"

"Udah pasti. Lo Mau bukti?" Rio membuka ponselnya, namun segera di tepis oleh sahabatnya.

"Nggak butuh, gue percaya Lo pasti langsung main. Cowok modelan lo emang perusak generasi perawan," sambil menuangkan minuman bersoda di gelasnya dia pun memberikan satu gelasnya kepada temannya.

"Jabatan apa yang Lo mau?"

"Nah gini ni, gue paling demen gini nih. Ga usah masukin lamaran langsung ditawarin jabatan." Rio terkekeh menatap penuh kemenangan.

Tidak tanggung tanggung. hanya karena iseng ucapan kemarin langsung menjadi serius. "Besok besok, bisa nih gue kalo mau naik jabatan nidurin cewek lagi,"

"Gue emang lagi ngerekrut karyawan. Goblok. Pria bersetelan serba hitam itu langsung menendang tulang kering teman sebelahnyanya.

"Gue jadi asisten Lo, aja. An, Lo kayakanya butuh asisten kan? Mau gue asalkan nggak jadi budak, minimal jobdesk nya bener."

Demian Menangguk mantap, "Oke, kerja sekarang. Ayo ikut gue." cowok perawakan tinggi itu langsung berdiri dan berjalan menuju pintu. Tak menunggu lama, rio pun segera mengikuti.

💐💐💐

"Ran, Ran. Kenapa sih begitu bodohnya." Ucap rasya Meskipun ia juga bodoh hehe pwiss ✌

Sepulang kerja, Rani dan Maya langsung kerumah rasya. Hal itu karena Rani hampir gila setelah kejadian semalam.

Bisa hisanya Rani terpancing oleh rio dan masuk kedalam perangkapnya. Bisa bisanya Rani mau memberikan tubuhnya untuk cowok sebrengsek rio. Nah kan apa yg ditakutin rasya beneran terjadi.

"Bisa bisanya gue semurahan itu pas mabuk, lirihnya seraya menepuk nepuk kepalanya.

"gue Emang bodoh banget,"tangisnya pecah lagi, kali ini dia tidak menangisi para oppa oppanya k-popnya.

Melainkan menangisi kebodohan nya ini. "Gue mesti gimana, huaaaaa," teriaknya lumayan histeris.

"Huuuusss, anak aku nanti bangun." Rasya memperingati

"Sorry," ketiganya pun langsung memelankan  suara. Tidak di pungkiri, rani dan Maya juga sangat menyayangi Al.

Mengingat dulu saat rasya  lulus dengan keadaan hamil, hanya ada Maya dan Rani yang selalu ada. Bahkan tidak tanggung tanggung kedua temannya itu membantu rasya sepenuhnya.

Memberikan sisa uangnya untuk rasya. meskipun rasya menolak, keduanya tetap kekeh membantu. Alhasil, sekarang rasya mampu mengembalikan uang yang ia rasa pinjam keteman temannya.

"Mintain tanggung jawab lah, enak banget dia udah nidurin Lo." Celetuk maya yang anggun, tapi punya 2 kepribadian itu.

Rasya mengangguk setuju." Harus mintain tanggung jawab, dia udah ngambil mahkota Lo"

"Tunggu, Maya lantas menatap rasya  lekat. "Lo ketemu Demian, disana?" tanyanya dengan nada penasaran.

"Iya, kemarin pas gue dibawa rio. Dia ketemu sama Demian." Ucap rani menyeka air matanya.

"Terus?" Maya penasaran.

Rani dan Maya pun membuat rasya terbungkam. Sejenak menatap keduanya, remaja itu pun mengambil napas dalam rasya berkaca kaca, "Gue takut Al kecewa aja sih, ngenalin Al ke Demian  Atau seharunya gue ga usah ngenalin dia ke Demian."

Yaps rani dan maya tau kalau rasya gay, tau kalau rasya bisa hamil dan al itu anaknya demian  awalnya mereka ga percaya dengan kenyataan yg mereka Terima, mereka berusaha menerima semua itu dan coba membantu rasya sebisanya
Lanjut

"Huuuuuaaa, Mom. Al di gigit monstel.

Mom." Teriak Alvino Bangkit dari tidurnya.

"Anak Lo bangun, sya, cepetan bawa kesini gih. Suruh Maya kepada temanya.

Oke sekian dan terimakasih

Jangan lupa vote.

Alvino (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang