Langit masih gelap, matahari sepertinya masih bersembunyi. Musim gugur dan hujan pun semakin sering mengguyur.
Tanah basah juga hawa dingin yang cukup menusuk tak menghalangi Yechan untuk berlari mengelilingi Antella. Seperti yang selalu dilakukannya sejak ia bangun dari tidur panjangnya.
Tak disangka, pagi itu ia tak sendirian karena ia mendengar suara langkah dari lantai dua.
Selesai mengikat sepatu, Yechan mendongak dan mendapati Hyuk sudah berdiri tak jauh dari tempatnya saat ini.
"Kau juga mau berlari? Apa kau sudah sembuh?"
Yechan hanya khawatir mengingat terakhir kali ia menjenguk, Hyuk masih memiliki beberapa luka yang belum pulih sepenuhnya.
"Aku baik-baik saja, lagi pula aku bosan terus berdiam diri."
Yechan pun mengangkat bahu. Bersyukur sebenarnya untuk itu. Ia jadi ada teman, walaupun terkadang sesuatu dalam dirinya itu lebih suka sendirian.
"Kudengar dari beberapa pelayan, kau sering berlari sejak dini hari. Apa yang sedang kau cari? Tak mungkin hanya berolahraga biasa, 'kan?"
Bagi mereka, apapun yang dilakukan pastilah memiliki sebuah tujuan.
Yechan tak menyangka jika niatnya akan secepat itu ketahuan.
"Uhm ... mencari sesuatu. Mungkin bukti, atau seseorang yang bisa menjadi saksi."
Mereka keluar rumah, mulai berlari kecil, masih sambil mengobrol tentang apa yang sudah dimulai tadi.
Ringan langkah keduanya menuju tempat dimana para tetua tinggal. Sebin yang memberitahu bahwa banyak kejanggalan disitu.
"Sebin hyung pernah berkata bahwa ada banyak hal mencurigakan yang sepertinya coba Jehyun sembunyikan."
Sudah pasti itu berhubungan dengan semua masalah yang terjadi. Akan tetapi, bagaimana masuk kesana tanpa membuat Jehyun curiga adalah masalahnya.
Kim Yechan sendiri juga ingin bicara empat mata dengan entitas yang sering mereka anggap sebagai tetua. Namun, kesempatan itu tak kunjung terlaksana.
"Cobalah dekati orang-orang yang tampak dekat dengan keluarga Han. Jika kau cukup berani, mungkin Han Junghoon bisa menjadi kunci. Saat ini, hanya keluarga itu yang paling dekat dengan Moon Jehyun."
Yechan belum terlalu mengenal orang-orang di Antella. Sebagian besar itu karena Kim Yechan yang memberitahu. Tapi, Han Junghoon itu ... jika memang berguna, maka ia akan mencoba mendekatinya.
"Masih ada waktu sebelum pertemuan. Saat itu tiba, pastikan kau sudah memiliki rencana."
Yechan mengangguk. Karena Kim Yechan sudah mau bicara padanya, mungkin berdiskusi bukan hal yang sulit lagi.
Setelahnya, mereka banyak mengobrol. Meski dengan napas yang sedikit terengah, namun itu masih bisa diatasi. Sampai Hyuk bertanya tentang apa yang pernah Jaehan katakan padanya.
"Tentang Yeomra ... apa kau sudah mengetahuinya?"
Tanpa sungkan, tanpa sedikitpun rasa enggan, Hyuk bertanya seolah itu hanya percakapan yang biasa.
Tak masalah, karena Yechan pun tak memiliki perasaan apapun pada desa dan pack yang sudah lama ia tinggalkan.
"Mm. Jaehan sudah menceritakan segalanya. Bukan berarti aku tak mengerti keseluruhan cerita, dari semuanya aku hanya terkejut pada satu hal ..."