Kata sensor khusus wp
Adi dan Sita sedang berbelanja di salah satu mall yang berada di sana.
“Mbak, emutin dong.”
“Apa sih, jangan gila ih! Kamu minta diemut pas di tempat umum?”
Adi tak menjawab ucapan Sita, dia malah mengambil baju secara acak dan menarik Sita ke dalam ruang ganti.
“Sttt.” Adi menaruh jari telunjuknya pada bibir Sita. “Jangan berisik, Kak. Sekarang turutin aku atau aku sebarin video mama dan kamu yang lagi main sama pak RT.”
Sita terdiam sejenak, Adi menyuruhnya bersimpuh dan Sita menurut. Dibukanya resleting celana adiknya itu dan kini Adi sudah tidak mengenakan celana lagi.
Slurp slurp slurp.
Sita menjilat dan mengocok k*nt*l adiknya itu, berharap agar dia bisa segera membuat adiknya ke luar.
“Uhhhh, Kak. Ahhhh,” desah Adi yang merasakan lidah Sita meliuk-liuk di kepala k*nt*lnya.
“Cepetan, Dek! Lama banget sih gak ke luar, nanti pada curiga.”
Gerakan tangan Sita terhenti, jantungnya berdegup saat mendapati pria asing menatapnya dan Adi.
“Apa yang kalian la —” ucapan pria itu menggantung di udara saat tiba-tiba Adi menarik satpam itu untuk masuk ke dalam.
“Sttt, diem Pak. Kakak saya ini suka banget dik*nt*lin, apalagi kalau orang kekar kayak Bapak ini pasti k*nt*lnya besar berurat. Pakek aja deh, Pak.”
“Dek!” Sita jelas hendak protes karna ucapan Adi, gila saja adiknya itu menyuruhnya melayani satpam di mall. Apalagi dia kini sedang berada di ruang ganti yang tidak memiliki pintu.
“Wah … b — beneran ini, Mas?” tanya satpam itu sedikit ragu.
“silhkan dipakai saja, Pak. Saya tunggu di sini juga.”
Satpam itu menatap Sita dengan tatapan lapar.
“P — Pak, jangan uhhhh.” Sita
Part selengkapnya di karyakarsa
Link ke karyakarsa ada di profil
Kode voucher untuk karyakarsa : pussy
Yang beli melalui email jg bisa banget, bayarnya pakai shopay, gopay sama ovo. Untuk pembelian banyak ada potongan harga, berlaku di semua cerita.