Anniversary JKT48

216 30 1
                                    

JKT48 GENERASI DUA BELAS

↓↓↓↓↓

Hari ini adalah hari yang ditunggu semua fans JKT48. Dimana mereka semua akan menyaksikan konser anniversary ke-12 JKT48. Member member mau itu dari generasi lama ataupun generasi baru diminta untuk bersiap, sebelum melaksanakan konser hari ini.

"Nala kamu punya tisu?"–Erine

"Ambil aja Ci, di meja tuh banyak." Kata Nala tanpa beralih dari ponsel milik-nya

"Oh makasih ya." Tutur Erine sambil mengelap semua air mata di wajah nya

Nafas pelan itu terhembus walau tubuhnya masih terasa lelah. Rasa lelah masih melekat lantaran mengambil latihan Extra agar dapat menampil kan yang terbaik. Erine tak masalah jika menambah jam latihan karena tau bahwa dirinya adalah salah satu member yang paling di–lirik di generasi 12. Jadi sekuat mungkin ia berupaya meningkatkan kualitas.

Semua member bisa terkenal tapi juga membutuhkan waktu yang tidak sebentar menjadi member yang lirik mungkin hanya keberuntungan karena fans mempunyai kriteria oshinya masing-masing.

≈{=}≈

SELESAI KONSER

Akhirnya konser anniversary ke-12 JKT48 telah usai. Para traine ataupun mem inti sedang mengukir kenangan berupa berfoto-foto bersama senior, Junior, maupun Staff. Tahun ini tranie berusaha menurunkan gengsinya untuk mengajak mem inti berfoto, karna Anniversary kali ini bisa menjadi yang terakhir bagi beberapa member.

Oline Manuel, gadis bermata sayu  berlarian ke sana ke sini mencari salah satu teman generasinya yang sempat mengajak nya berfoto saat berada di bandara kemarin.

"Hey Erine!" Serunya dengan semangat menghampiri Erine yang sedang memotret Alana. Erine dan Lana memiringkan kepala–nya bingung, mengapa Oline begitu excited.

"Erine Ayo foto bareng." Ajak Oline sembari mengeluarkan ponsel

"Oh.. bentar ya aku kirim foto ini ke Lana dulu." Izin Erine sebelum menerima ajakan Oline

"Ayo Oline kita foto." Ucap Erine berpose menggunakan pose Chekmate

Oline diam tak bergerak sebelum mengatakan. "Coba kamu aja yang pegang kamera nya."

"Ngga ah nanti akunya malah keliatan pendek." Protes Erine, tak terima.

"Hahaha nggak papa nanti aku sedikit  nekuk deh biar tinggi kita nggak terlalu beda jauh." Ujar Oline

"Ya udah deh." Pasrah Erine mulai mencari pose yang cocok untuk berfoto bersama Oline

"Foto senyum aja deh line." Oline  mengangguk

"Ciss!"

"Bagus ngga." Tanya Erine memperlihat kan foto itu ke Oline

"Cantik" Puji Oline

~~~

"Oline ngga mandi dulu?" Ucap Regie

"Males ah Gie, cape gua." Jawab Oline keceplosan memakai kata Gua

"Oline! Bahasanya!" Omel Nachia lalu menjewer kuping Oline. Sehingga, kuping Oline memerah dan terasa panas

"Kalian liat liptint gua guys?"-Erine

"Ci Erine!!!" Seru Regie. Erine spontan menoleh, baru sadar akan apa yang ia katakan barusan

"Maaff" Cicit Erine pelan sembari menyengir

Setelah—nya mereka melanjutkan kegiatannya masing-masing, ada yang bermain handphone, berbaring di atas kasur juga ada yang sibuk bermain game. Oline mengelus pelan bagian perutnya, terasa lapar.

"Eyinee laperr!!" Adu Oline, manja.

"Udah tinggal pesan aja ngapa sih Oline Manuel." Jawab Erine cuek

"Enaknya makan apa?" Tanya Oline memegangi dagunya, berpikir dengan keras

"Martabak" Saran Erine

Olin mengangguk excited dan mengambil benda pipih itu dari atas kasur. Tangannya mulai mengetik di atas layar ponsel membuka sebuah aplikasi untuk memesan martabak. Martabak berhasil dipesan, tinggal menunggu sampai saja. Hening sejenak, Oline memutarkan tubuh, perlahan menyenderkan kepala di bahu manusia kecil namun tiga bulan lebih tua darinya, Erine.

Kenyamanan tercipta. Nyaman? Iya, nyaman. Kepala Oline bersentuhan langsung dengan bahu Erine, yang terasa cukup hangat. Oline sesekali mendongak, menatap Erine tetapi Erine justru focus pada ponsel, tidak memperdulikan manusia ngantuk satu ini. Dikacangin? Ya, keadaan Oline sekarang, mengapa ia begitu sulit merangkai kata-kata untuk hanya sekedar berbasa-basi.

"Nonton aja deh" Oline Kembali membuka Aplikasi dimana tempat orang-orang memposting video random. Sampai suatu ketika, ia menemukan JJ fans menggunakan fotonya bersama Erine

"Orine? Kita dikapalin?" Gumamnya

Tak lama pesanan Oline tiba. Bergegas turun kebawah mengambil pesanan, setelah menerima pesanan, Oline merasa tentengan–nya terasa begitu ringan, tidak seperti berat martabak biasa. Apakah ini martabak versi tipis? Atau salah pesanan?

"Bawa aja lah" Ucapnya

.

.

.

"Kok isinya pisang goreng." Frustasi Oline mengacak-acak rambutnya setelah mendapati isi dari box itu ialah pisang goreng, bukan martabak.

"Apasih Oline..." Erine menggelengkan kepala melihat Oline mengomel omel sendiri

"Ini rine, masa aku pesen martabak datengnya malah pisang goreng." Adu Oline. Wajah-nya memancarkan kekecewaan

"Udah line.. Namanya juga hidup ga harus semua sama kaya yang kita inginkan, kan?" Tutur Erine

"Suapin ya?" Erine meraih pisang goreng di-dalam box. Menyuapkan sedikit demi sedikit masuk ke dalam mulut Oline

Oline menatap Erine, wajah orang didepan terlihat benar-benar tulus dan ikhlas saat menyuapinya. Erine menyuapi Oline dengan telaten layaknya seorang bayi.

“Aku harap kita ngga asing jikalau kamu tau kalo kita dikapalin, rine. Kamu baik, aku gamau kehilangan teman kaya kamu.” Batin Oline

“Kalo lagi nyuapin temen gini, pasti keinget sama sahabat aku yang dulu. Hmm... Tapi sekarang semuanya cuma kenangan, semenjak aku masuk JKT48 aku jadi jarang ketemu sama dia.. semoga kapan-kapan bisa ketemuan deh pas pulang ke Bekasi.” Batin Erine

Liat doang 👎

Vote 👍








 GENERASI 12 JKT48 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang