"beli ga ya..."
caine memperhatikan jam yg sudah menunjukkan pukul 2 pagi. ia belum tidur sekarang. entah knpa ia tidak bisa tidur padahal matanya sudah sangat amat berat, seluruh badannya nyeri, kepalanya terasa ingin pecah.
bagaimana tidak? dia saja belum pulih dan langsung ingin pulang memasak makanan untuk keluarga. menggendong perempuan dewasa, ditunju 2 org dan terlalu lama menghirup asap rokok.
ugh caine...cobalah sayangi dirimu dulu...
ia terpaksa keluar untuk membeli obat tidur dan penghilang rasa nyeri. caine melaju menggunakan motor besarnya menuju rs. matanya menatap awas di sekitar dan kaca spion motor.
ada satu mobil bermerek r35 berjalan di belakangnya. ia ttp berfikir positif bahwa org itu hanya ingin berjalan² saja di malam hari. tapi saat ia membelokkan motornya, mobil itu mengikutinya dan terus mengikutinya. akhirnya caine berhenti di pinggir jalan bawah jembatan. dan betul saja mobil itu juga berhenti mengikuti caine.
caine turun dari motor memberanikan diri. sial, dia lupa menggunakan helm, pantas saja dia dikejar kejar.
orang yg berada dimobil itupun turun. dgn melihat cara berpakaiannya, caine sangat mengetahui pria yg keluar dari mobil. ia memutar bola matanya malas, ingin pergi menaiki motornya tapi ditahan oleh suara pria itu.
"caine apakah sopan meninggalkan papamu sndirian dsini?" orang tersebut berjalan mendakati caine.
"ga peduli!" ucap caine tak perduli dan langsung menaiki motornya.
"bisakah kau turun dan berbincang sebentar dengan papamu ini, caine..?"
"ga penting"ia menyalakan motornya dan ingin pergi sebelum pria trsbt membuka suara lagi.
"atau bom yg sudah ku letakkan di sekitar mansion noir, akan ku ledakkan dgn memencet tombol ini?"
caine menatap kearah neo yg sedang memegang sebuah remot control.sejak kapan dia memasang bom?
"bngst! ya cepat katakan!"caine terpaksa turun dri motor dan berdiri di sebelah motor miliknya.
"sesuai keinginan kamu, aku sudah membuat rencana untuk menghabisi seluruh keluarga noir"pria itu menatap remeh ke arah caine
"gua ga ad minta sialan!?"caine menatap org tersebut penuh dendam.
"dengan kau tiba tiba pergi kemarin dan tidak menjawab pertanyaanku, lebih baik aku yg jawab kan?"
"anjing! lo ga bakal bisa ngehancurin keluarga gua!"caine tak perduli, ia menaiki motornya dan pergi menjauhi pria trsbt.
"oke caine, lakukan apapun yg bisa kamu lakukan"
caine pergi ke rumah miliknya dan langsung disambut oleh arlan.
"tuan muda tidak tidur?"
"itu tidak penting arlan, dimana juna?"
"juna ada dikantor tuan, maukah saya mengantarnya?"
"terima kasih, biar aku saja"
caine berjalan menuju kantor di rumah yg biasanya di tenpati juna, sang mata mata profesional pribadi caine.
tok! tok! tok!
"masuk saja, tidak dikunci!"suara teriakan dari dalam membuat caine membuka pintunya.
"ah tuan muda, maafkan aku tuan, aku tidak tau jika itu tuan muda" juna reflek berdiri dari kursi, dan menunduk saat melihat caine masuk.
"tidak apa juna, bisakah kau melacak keberadaan bom di sekitar mansion noir?"caine dngn cepat duduk di kursi depan meja kerja juna.
KAMU SEDANG MEMBACA
𓆩𝑴𝒂𝒍𝒂𝒊𝒌𝒂𝒕 𝑻𝒂𝒌 𝒃𝒆𝒓𝒔𝒂𝒚𝒂𝒑𓆪 {HIATUS}
Ngẫu nhiênlelaki yg mempunyai trauma sangat berat bagi dirinya,tetapi ia harus mati matian menahan trauma tersebut,agar tidak membuat semua keluarganya khawatir,ia juga memiliki satu penyakit serius,yg bisa membahayakan nyawanya.lelaki yg trkenal lembut ini,t...