Haechan keluar duluan karena Jaemin ada urusan, ia melihat Mark yang berdiri di gerbang sekolah, haechan pikir dia nunggu pacar nya yaitu somi.
Haechan lewat gitu aja tapi hayalan haechan hancur sirna, ia ditahan oleh Mark. Tangan nya lebih dulu di tahan oleh si laki-laki dimana haechan jatuh hati, haechan membalikkan tubuh nya.
"Lepas" ujar haechan
"Chan"panggil mark
"Hyung kita udah punya misi masing-masing jadi tolong biar kan aku hidup dengan tenang Hyung" ujar haechan
"Gak sebelum kamu bilang kalau yang kamu bilang di lapangan itu bohong chan" ujar Mark
Haechan memutar mata malas nya, ia melihat Jaemin, Mark melihat mata haechan melihat sesuatu yang benar saja Mark juga melihat kearah Jaemin yang sedang berjalan.
"Jaem-" teriak haechan, tapi terhalang karena Mark langsung menutup mulut nya dengan kain yang sudah mengandung obat bius
Jaemin berhenti karena seperti nama nya dipanggil seseorang yang ia kenal, ya baru ingat ia menyuruh haechan nunggu diluar, Jaemin mencari haechan di sekeliling sekolah.
Tetap saja tidak ada, Jaemin pun menelfon Mae haechan untuk memastikan haechan sudah sampai rumah.
"Halo kenapa jaem?" Tanya mae
"Mae ada haechan pulang?" Tanya Jaemin
"Haechan? Dia belum pulang jaem kenapa?" Ujar Mae
"Benar kah Mae, ya sudah maaf kan nana kalau mengganggu waktu Mae" ujar Jaemin langsung mematikan ponsel nya
Haechan terpingsan karena obat bius, yang benar aja Mark membawa nya ke apartemen sahabat, jeno. Sebenarnya Jeno gak mau berurusan sama anak nya Jhonny karena dia tau bapak haechan gimana.
"Jaga dia gue akan pulang sebentar" ujar mark
"Oke" ujar singkat jeno
Mark pergi dengan mobil nya. Sedang kan Jaemin mencari dari tadi sampai Renjun keluar dari ruang guru. Renjun melihat adik nya seperti orang bingung, Renjun pun menghampiri adik nya.
"Cari apa?" Tanya Renjun, Jaemin melihat kearah Renjun
"Haechan" ujar Jaemin dengan khawatir membuat raut wajah Renjun berubah
"Kenapa haechan?" Tanya Renjun yang sudah tidak enak
"Haechan hilang" ujar Jaemin
"Hilang?!" Ujar Renjun "yang bener dong jaem mana mungkin haechan hilang" lanjut Renjun
"Iya, tadi saya menghubungi Mae nya kata nya dia belum pulang" ujar Jaemin
"Paling lagi dijalan" ujar Renjun menenangkan diri nya
"Gak ada sudah saya cari, soal nya saya menyuruh nya menunggu didepan gerbang" jelas Jaemin
"Goblok, kenapa Lo suruh dia nunggu sendirian di gerbang ha!, pas nantik mantan nya gak ikhlas atas perlakuan nya kepada dia terus culik haechan gimana. Apa lagi Mark itu laki-laki gila" jelas Renjun khawatir
"Mark" ujar Jaemin dengan suara yang berbeda
"Iya" ujar Renjun
"Saya akan mencari nya sampai ujung dunia kalau haechan lecet" ujar Jaemin lalu meninggal kan Renjun
"Ini anak kemana lagi, biasa nya dia ngelawan kok ini enggak sih" gumam Renjun lalu melihat punggung adik nya "Nana juga kalau udah suka sama orang posesif banget" lanjut nya