Isak tangis Rosebelle masih terdengar jelas di rungu Michael. Kedatangannya ke Korea kali ini benar-benar disambut oleh kejutan yang membuat hatinya remuk redam. Dia tidak perlu mencari validasi dari orang lain tentang apa yang dirasakannya, sebab dia sudah siap sejak lama jika suatu hari akan patah hati seperti sekarang ini.
Berbagai macam hadiah sudah Michael siapkan sebagai oleh-oleh untuk Rosebelle. Dia sengaja tidak memberitahu gadis blonde itu kalau hari ini akan datang ke Korea, niatnya untuk memberikan kejutan pada si gadis. Jadi hanya dengan berbekal rasa percaya diri, Michael datang ke kampus. Namun sayang, pemandangan pertama yang ia jumpai ketika melihat gadis itu justru meluluhlantakkan segala susunan acara yang berbaris rapi di otaknya.
Wajah panik, ketakutan, dan linangan air mata Rosebelle saat menepuk-nepuk pipi Victor, serta suara pilu gadis itu saat meminta pertolongannya, membuat Michael tak berdaya. Raganya seperti kosong tanpa jiwa, hanya tersisa tenaga untuk menguatkan gadis itu. Bahkan setelah setengah jam berlalu, jiwanya belum mampu menyatu untuk menguatkan diri. Michael begitu tercengang melihat keadaan Rosebelle, gadis yang ia cintai.
"Bagaimana keadaan Profesor?"
Terdengar suara yang cukup familier bagi Rosebelle. Gadis itu pun menarik diri dari pelukan Michael, berdiri untuk memeluk Jisoo "Susu ...."
"Rosie ..." Jisoo membalas pelukan, mengusap punggung Rosebelle yang sesegukan. "Jangan khawatir, profesor pasti akan baik-baik saja."
"Apa yang terjadi?" Ren bertanya pada Michael. Berdiri di samping lelaki yang menatap Rosebelle dengan luka.
"Victor pingsan," jawab Michael dengan lirih. Pandangannya masih terpatri pada gadis blonde di depannya. "Dokter masih memeriksanya."
"Laurent!"
Hanya berselang 2 detik setelah Rosebelle menoleh, sebuah tamparan keras mengenai pipinya.
"Apa yang kau lakukan pada Victor, hah?" Wajah Lisa merah saat menanyakan itu. "Kau mencoba membunuhnya lagi?" Mengguncang keras tubuh Rosebelle.
Rosebelle hanya mematung. Kata membunuh itu terdengar amat keterlaluan, tapi Rosebelle sendiri tidak tahu mengapa teman Victor yang satu ini begitu marah.
"Ny. Hwang, ini di rumah sakit." Ren berusaha memisahkan Lisa dari Rosebelle.
"Diam kau!" Telunjuk Lisa teracung pada Ren. "Kalian semua sama saja. Kalian tidak pernah menghormati Victor. Hanya karena usianya tidak berbeda jauh dari kalian, kalian seenaknya mempermainkan Victor."
"Ny. Hwang, kami tidak pernah—" Ucapan Jisoo dipotong.
"Terutama kau!" Telunjuk Lisa mengarah pada Jisoo. "Kau yang membuat gadis sialan ini terus menyakiti Victor."
"Hey! Jangan memfitnah Rosie," kata Michael tak terima.
"Memfitnah?" Netra Lisa melebar. Urat-urat dalam bola matanya terlihat memerah. "Kau dan kekasih sialanmu selalu menyusahkan Victor!"
Suara Lisa begitu kencang terdengar, menarik orang-orang di sekitar mereka melongok penasaran.
"Lisa!" Untunglah Bongseok datang. Dia pun membungkuk pada perawat, dokter dan orang-orang di sana sebagai permintaan maaf. "Apa yang kau lakukan? Ini rumah sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY RASCAL
قصص عامةKehidupan Victor yang tenang dan nyaman mendadak lenyap setelah ia diberi mandat untuk menjaga putri semata wayang sepupunya, Rosebelle. Bagaimana tidak, Rosebelle itu ibarat jelmaan Dennis the Menace versi perempuan. Dimana pun ada Rosebelle di si...