Chap 13 : Heartache

93 5 0
                                    

Saat ini Maya menggunakan masker dan topi serta mantel tebal dan kebesaran, memang saat ini Lincon sedang musim dingin, dia sedang berada di cafe favoritenya dengan Zayne.
Maya dengan tenang menyesapi kopinya, menunggu jadwal keberangkatannya.
Maya berkali-kali memastikan dirinya bisa kabur dengan tenang seperti saat ini. Memang tak salah membangun kepercayaan Sylus pada dirinya, walau hatinya menjerit-jerit pilu melakukan semua hal ini, tapi setidaknya sepadan dengan rencananya untuk kabur dari Sylus dengan tenang.

Maya terpaku melihat sisa macaron dimeja didepannya. Macaron adalah kue favorite dari Zayne...

'Zayne...'

Maya merindukan pria itu...pria yang memberinya kenyamanan dan penuh kebahagiaan.
Sebelumnya Maya berimpian untuk pergi berlibur bersama dengan Zayne ke tempat-tempat dan negara impiannya saat dirinya sudah tidak ada tanggungan hutang lagi.
Dan kini dia sendiri, mewujudkan impiannya itu sendiri...tanpa Zayne.

'Aku harap setelah menyesaikan ini semua, aku akan pergi dengan bahagia...' Maya menangis dalam diam.

.

Sudah selama sebulan Maya berkeliling ketempat-tempat impiannya, dia sudah berlibur di tokyo selama 1 minggu, 2 minggu di Swizerland, dan 1 minggu di London.

Apakah selama 3 minggu itu Maya aman? Tentunya tidak. Terutama pada daerah Tokyo dan London, Maya merasakan ada bahaya disekitarnya, tapi untungnya dia dapat menghindar dan kabur dari orang-orang mencurigakan itu dengan penuh perjuangan.
Tetapi saat di Swizerland, dirinya merasa sangatlah aman dari mata-mata Sylus. Memang Swizerland bukanlah daerah kekuasaan Sylus. Hal ini membuat Maya sangat menikmati perjalanannya selama di swizerland, hingga 2 minggu.

Tapi tak ingin melupakan destinasi final ya, dia memutuskan untuk meninggalkan Swizerland, menuju Pulau Hawaii. Impian dirinya dan Zayne jika akan honeymoon nanti.

.


.


.

Sudah sebulan lamanya, Maya tidak dapat ditangkap. Terakhir anak buahnya melihat Maya di London, tetapi sayangnya mereka harus kehilangan jejak dan pihak bandara di London sangatlah ketat, tidak seperti saat dijepang, dimana dia bisa mengambil data melalui orang dalam, tetapi di London dia tidak bisa melakukan hal ini, dan karena itu pula dia kehilangan jejak Maya.

Sylus sudah bersimbah dengan darah segar, terlihat 3 orang Maya didepannya dengan bekas-bekas luka dan sabetan.

Kehilangan Maya juga membuatnya kehilangan kewarasan. Dia membenci ini. Dia ingin Maya nya segera kembali kepelukannya.

Beberapa hari terakhir emosi Sylus sangatlah tidak stabil, dan orang-orang yang gagal menemukan Maya dia pukuli habis-habisan hingga puas, bahkan sebagian dari mereka pun terpaksa harus merenggangkan nyawa mereka juga.

KRINGGG!!

Dering telpon berbunyi, Kieran mengangkat telponnya.
"Saya menemukan Maya Chen. Sekarang dia dibandara Hawaii, kami akan segera menangkapnya sekarang."

Sylus mendengar nama Maya disebut langsung merebut smartphone Kieran.
"Maya? DIMANA WANITA SIALAN ITU?!! CEPAT TANGKAP DIA!!" Sylus segera menutup telpon dan memerintah, "Segera persiapkan barang-barangku dan pesan tiket keberangkatan sekarang ke hawaii."

.



.


.

Maya memasuki kamar villa nya dengan pemandangan pantai hawaii yang sangatlah indah.
"Wahh...indahnya...memang sebelum kita mati harus menikmati hal-hal seperti ini...tak kusangka aku menghabiskan duit sebanyak ini dalam hidupku." Maya menatap takjub kamar villa nya yang merupakan villa mahal dan kamar royal suite.

GOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang