𝐒𝐀𝐒 𝟎𝟏 { 𝐌𝐲𝐬𝐭𝐞𝐫𝐢𝐨𝐮𝐬 𝐦𝐚𝐧 }

16 2 24
                                    

────👤────

Bel pulang telah berbunyi, itu adalah suara bel terindah setelah suara tawa dari seorang Ibu.

Sore itu, salah seorang gadis pulang dengan berjalan kaki dan mengajak kedua temannya untuk pulang bersama-sama.

Saat di tengah perjalanan, salah satu teman menghentikan si gadis dan satu temannya, kemudian melihat ke sebrang jalan.

“La, kamu enggak ke toko itu?” Tanya temannya.

Temannya itu menunjuk ke toko bunga yang menjejerkan berbagai jenis bunga-bunga indah dan pastinya sangat menarik.

"Iya nih, gak mau beli bunga buat si calon pacar gitu?"

“Nala gak peka ih.” Kedua temannya menggoda si Nala dengan puas hati.

Nala kemudian teringat seseorang lalu tersenyum dengan sumringah. Ternyata teman-temannya lebih peka daripada dia.

“Kalian bisa aja deh.” Wajah Nala mulai sedikit memerah.

“Yaudah kesana gih, kita berdua mau jalan duluan yaa.” ujar teman nya.

“Enggak mau nungguin aku nih?” Nala bertanya dengan nada yang sedikit kesal.

Pasalnya, mengapa kedua temannya ingin meninggalkannya sendiri. Itu sangat tidak adil.

"Bye Nala~"

Akhirnya kedua temannya itupun pergi meninggalkan Nala yang sekarang tersulut emosi, karena kedua temannya itu dengan seenaknya saja meninggalkan dia.

Sebelum hari mulai malam, Nala dengan segera pergi ke toko bunga yang ada di sebrang jalan, dan ia mulai memilih-milih bunga yang paling cocok untuk diberikan kepada 'seseorang'.

"Kak, bouquet bunga mawar merah ini satu ya." Nala menunjuk ke kumpulan bouquet mawar dengan berbagai ukuran.

"Yang besar, sedang, atau kecil kak?" Wanita yang di duga sebagai karyawan dari toko itu menawarkan ukuran untuk bouquet-nya.

"Kecil aja deh kak." Ujar Nala dan akhirnya bouquet mawar merah ukuran kecil pesanannya dibuatkan oleh karyawan itu.

Tak terasa ternyata hari sudah malam, selama itukah waktu yang di butuhkan Nala untuk memilih bunga?

Malam itu, rintik hujan perlahan-lahan turun dan membasahi permukaan bumi. Tepat ketika seorang gadis yang baru pulang sehabis ia membeli buket bunga mawar.

Gadis itu berlarian kecil menghindari rintikan hujan dengan tangan kirinya masih memegangi buket bunganya. Karena langit sudah gelap, pengelihatan si gadis terasa agak buram ia juga lupa untuk memakai kacamatanya.

Sampai dia menabrak seorang lelaki bertubuh besar dihadapannya. Tubuh kecilnya terpental karena orang yang dia tabrak memiliki daging yang terbuat dari baja.

"M-maaf aku tak sengaja." Nala menunduk dengan menyesal dan ketakutan.

Lelaki itu tidak bereaksi apapun dengan perlahan ia membungkukkan tubuhnya, mendekatkan wajahnya ketelinga si gadis dengan perlahan.

𝗦𝗲𝗰𝗿𝗲𝘁𝘀 𝗮𝘁 𝘀𝗰𝗵𝗼𝗼𝗹 || School Life ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang