19. Nasi Goreng

28 5 0
                                    


....

Hari pertama Alesha bekerja di kantor media Amsterdam adalah hari yang penuh dengan kegembiraan dan sedikit kegelisahan. Setelah melewati proses seleksi yang ketat, akhirnya dia diterima sebagai editor junior, selain itu Alesha juga masih diingat memiliki skill fotografinya yang bagus. Alesha, yang baru saja pindah dari Utrecht, merasa sangat terharu dan bersemangat untuk memulai karir barunya di negeri Belanda ini.

Pagi itu, Alesha bangun lebih awal dari biasanya. Dia mempersiapkan diri dengan hati-hati, memilih pakaian yang sesuai dengan etika kantor. Setelah sarapan ringan dengan roti selai strawberry, dia berangkat ke kantor dengan berjalan kaki, menikmati udara segar Amsterdam yang masih sejuk. Gedung kantor media terletak di tengah kota, dekat dengan gedung-gedung tinggi dan jalanan yang ramai. Alesha tiba di kantor tepat waktu, dan dia diperkenalkan kepada rekan-rekan sekerjanya yang ramah dan hangat.

Beruntungnya, ia mengenal senior kerjanya yang dapat berbahasa Indonesia. Ada Sherly dan Jayden yang merupakan keturunan Indonesia dan Karina yang asli orang Indonesia, ia berasal dari Jakarta.

Sebagai editor junior, tugas pertama Alesha adalah membantu senior editor dalam mengelola artikel dan memastikan kualitas konten yang dihasilkan. Dia diberikan beberapa artikel yang perlu diedit dan disusun ulang. Alesha bekerja dengan penuh semangat, menggunakan keterampilan bahasa Inggris dan pengetahuan media yang dia miliki. Setelah beberapa jam bekerja, Alesha merasa lelah tapi puas dengan hasil kerjanya.

"Alesha, kau sebelumnya sudah banyak dibicarakan karena skill fotografimu." Ucap Karina yang duduk di kubikel sebelahnya.

"Masa sih? Justru orang-orang sini yang bikin aku insecure." Sanggah Alesha.

"Beneran, gak bohong. Nanti pasti ada saat dimana kamu diajak jadi fotografer di suatu kegiatan, percaya deh." Kata Karina, Alesha hanya menanggapi dengan senyuman malu.

"Mau followan ig nggak?" Ucap Karina.

"Boleh."

Kedua gadis itu mulai membuka aplikasi instagram masing-masing. Ekspresi Karina tercengang melihat feeds di akun Alesha. "Kamu harus sering-sering fotoin aku, biar dapet gambar yang bagus!"

"Oh, kamu kenal Marvin pesepak bola itu? Kamu di follow sama dia. Ini keren!" Ucap Karina.

"Kau salah satu fansnya?" Tanya Alesha, Karina mengangguk semangat.

"I'm a big fan. Kenapa bisa sih? Kamu kenal ya?" Kata Karina dramatis dengan ekspresi yang dibuat-buat. Sungguh, Karina memiliki pribadi yang menyenangkan. Alesha jadi tak sungkan untuk berbicara santai kepadanya. Usia mereka juga sama.

"Yah, begitulah."

****

Pada sore hari, Alesha memutuskan untuk berbelanja di supermarket terdekat untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Supermarket yang dia kunjungi terletak di sudut jalan, dengan berbagai macam produk yang tersedia. Alesha memilih beberapa bahan makanan seperti beras, telur, sayuran, dan bumbu-bumbu untuk memasak nasi goreng. Dia juga membeli beberapa makanan ringan dan minuman untuk cadangan. Kemudian ia mengecek lagi list yang telah ia bawa, list itu berisi kebutuhanya yang belum lengkap.

Setelah berbelanja, Alesha kembali ke apartemennya. Meletakkan tas belanjaanya di meja dapur, Alesha memutuskan berganti pakaian yang lebih santai agar nyaman dipakai saat memasak. Setelahnya, Alesha segera memasak nasi goreng yang telah dia beli bahan-bahannya. Dia memasak dengan penuh cinta, ingat-ingat masakan ibunya yang selalu membuatnya merasa di rumah.

Sementara Alesha sedang memasak, tiba-tiba terdengar ketukan pintu apartemennya. Alesha terkejut, karena dia tidak menyangka ada tamu di hari pertama kerjanya. Dia membuka pintu dan melihat Marvin, ah dia lagi. Lelaki itu masih mengenakan jaket khas klubnya dan celana training hitam yang pas dikaki jenjangnya. Alesha tau bahwa Marvin baru saja selesai latihan.

Offside Cinta di Negeri Kincir AnginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang