Red String [Tofuz]

Prolog

"Gue minta maaf," suara lirih yang terucap dari mulut Woonhak terdengar jelas di telinga Riwoo, karena malam itu benar-benar sepi dan mereka terjebak dalam situasi yang membuat debaran jantung mereka terasa menyesakkan.

"Gue bener-bener nggak tau apa yang coba Lo lakuin sekarang," sahut Riwoo sambil berjalan mundur satu langkah dari hadapan orang yang lebih muda darinya itu.

Berniat menjauh, tapi Woonhak kembali mendekatkan tubuh tingginya itu pada Riwoo dan mulai meraih pergelangan tangannya agar bisa menarik Riwoo dalam pelukan yang erat.

Satu-satunya hal yang bisa Riwoo sadari saat itu adalah suara kecil Woonhak yang mulai menangis di perpotongan lehernya.

"Woonhak."

"Gue minta maaf."

Mendengar suara Woonhak yang kian mengecil membuat tangan kiri Riwoo mulai terangkat secara skeptis, dia sebenarnya terlalu ragu untuk melakukannya.

Walaupun pada akhirnya, pemuda itu mulai membalas pelukan Woonhak dan memejamkan matanya, adegan yang terjadi di sebuah jembatan gantung dengan suasana malam yang dingin benar-benar perasaan baru untuk Riwoo, karena dia adalah seseorang yang selalu berada di pusat kota dan selalu berdiam di kediamannya, tidak pernah sekalipun mengalami pertemuan acak di sebuah jembatan pinggir kota seperti ini.

Tapi, bagaimana dia malah berakhir di sini dengan Woonhak yang meminta maaf padanya?

2 Minggu kemudian....

"Dia Woonhak, mulai hari ini kalian resmi menjadi saudara. Kamu tentunya tahu Panti Asuhan Bima Kusuma kan? Dia berasal dari sana."

Riwoo membeku, bahkan Woonhak juga melakukan hal yang sama, keduanya saling berhadapan dengan wajah kaku dan tidak bisa tersenyum sama sekali.

Hanya ada satu hal yang Riwoo ketahui tentang alasan keluarganya mengangkat seorang anak dari Panti Asuhan Bima Kusuma, yaitu untuk menjadi pasangan dari pewaris utama keluarganya, itu berarti Woonhak akan dijodohkan dengannya di masa depan.

Hal seperti ini selalu ada disetiap generasi keluarganya.

Sang ayah mengenalkan mereka seperti ini pastinya untuk memulai pendekatan.

Tapi kenapa harus Woonhak? Mereka berdua memutuskan hubungan belum lama ini.

Riwoo benci terlahir sebagai omega karena dia tidak bisa menentang hal yang terjadi untuknya seperti sekarang.

Tidak, tunggu dulu. Jangan bilang alasan dia diputuskan oleh Woonhak 2 Minggu yang lalu karena hal ini?

"Kim Woonhak."

Ayah Riwoo terkejut dengan suara anaknya yang memanggil Woonhak secara dingin, dia menoleh cepat kearah Riwoo, menatapnya penuh tanya, karena dia memanggilnya dengan nama lengkap, padahal Ayahnya itu tidak ingin mengenalkan Woonhak dengan marga Kim.

"Kalian saling mengenal?" Tanya sang ayah yang dibalas anggukan oleh Riwoo.

"Mantan pacarku."

Dan seketika yang membeku sekarang adalah Ayah Riwoo, dia tiba-tiba saja membayangkan apa yang bisa terjadi beberapa hari belakangan ini karena ulahnya yang membuat Woonhak harus memutuskan pacarnya dengan ancaman serius agar mau bergabung dengan keluarganya.

"Apakah pacarnya saat itu adalah anakku sendiri?" Gumam sang ayah dengan wajah panik.

Tanpa sengaja dia malah memperumit hubungan kedua orang itu dalam artian bisa saja mereka tidak pernah akur.

"Oh? Suasananya gila nih." Dan sebuah ucapan mengejek datang dari lantai atas.

Taesan, adik dari Riwoo yang berusaha menahan tawanya mendapatkan tatapan kesal dari Woonhak.

Pemuda itu memang tahu jika mereka berdua berpacaran dan putus beberapa hari lalu, tapi tentu saja dia tidak tahu jika Woonhak akan dijodohkan dengan Riwoo setelahnya.

Benang merah macam apa ini, lucu.

"Bisakah kita berbicara? Hanya berdua."

Selesai sudah, amarah Riwoo akan meledak.

[To Be Continued]

Author note:

Sebelumnya terimakasih dan maaf banget ya... book ini murni kegabutan dan kegemesan author sama Unak dan Riuuu, jadi updatenya sesuai waktu yang ada yaa. Untuk alur ceritanya mungkin bakalan cepat. Ditambah author juga pensiunan bikin cerita bl, jadi bisa aja menurun performanya wkwk.

Buat yang nggak suka sama shipnya bisa skip aja yaaa...

Ship Author:

Woonhak x Riwoo
Jaehyun x Sungho
Taesan x Leehan

Thx u♡