Kini,di pagi hari,kelima Pandawa, Subhadra dan Drupadi sedang melakukan pemujaan untuk meminta berkat kepada dewa indra,mereka mengelilingi api suci, pemujaan itu di pimpin oleh seorang pendeta setempat.
Di akhir pemujaan, tiba-tiba saja angin kencang datang,juga dengan datangnya seseorang yang di tunggu-tunggu.
Dia adalah dewa indra,saat dewa indra datang, Pandawa, Subhadra, Drupadi dan pendeta pun berdiri.
Mereka menyatukan kedua tangan mereka,sebagai tanda rasa hormat kepada dewa indra.
"Atas apa yang kalian lakukan kepadaku,aku akan memberkati Kelian dengan sebuah kerajaan, kerajaan yang akan kalian kendalikan, kerajaan yang melindungi kalian,di mana, seluruh rakyat,ada di tangan kalian" ucap dewa indra, memberikan berkat terbesarnya kepada Pandawa.
Semua orang terkejut sekaligus bahagia atas apa yang diberikan oleh dewa indra,atas pemujaan yang mereka lakukan,pasalnya,mereka melakukan pemujaan selama 3 hari di sana.
Dengan Subhadra yang sedang mengandung,mereka bertujuh melewati dingin,panas,lapar dan haus selama tiga hari berturut-turut.
"Karna kami sangat menghormati mu,maka kami akan memutuskan,kami akan menamai kerajaan kami dengan nama, Indraprasta" ucap Arjuna dengan penuh rasa hormat,suara Arjuna menggema saat menyebutkan nama Indraprasta.
Dewa indra tersenyum bangga "kau memang putraku Arjuna" ucap dewa indra "Terlihat dari kondisi kalian,maka aku memutuskan, kerajaan Indraprasta,hanya memiliki dua ratu,jika sampai ada lagi ratu selain Subhadra dan Drupadi,Maka Indraprasta akan hancur, Indraprasta akan terkutuk" ucap dewa indra membuat Pandawa terdiam.
"Apa kalian tidak setuju dengan ucapanku?" Tanya dewa indra pada Pandawa yang terdiam.
Pandawa pun tersadar dari lamunan mereka,mereka menatap dewa indra dan mengangguk "kami siap dengan aturan yang kau buat dewa" jawab Pandawa kompak juga tegas,dewa indra pun mengangguk seraya tersenyum bangga.
Dewa indra pun pergi setelah memberikan berkat tersebarnya bagi Pandawa,dan setelah dewa indra pergi, tiba-tiba saja kepala Subhadra terasa pusing,hampir saja tubuhnya terhuyung ke belakang,namun dengan sigap, Drupadi yang berada di sampingnya dengan cepat menahan tubuh subhadra.
"Ka Subhadra!" Seru Drupadi seraya terus menahan tubuh subhadra, untungnya juga Subhadra tidak kehilangan kesadaran,para Pandawa pun dengan wajah panik menghampiri Subhadra dan Drupadi.
"Ka Subhadra sudah tiga hari tidak makan,apalgi dia sedang mengandung,sebaiknya kita sarapan saja terlebih dahulu,sebelum kita pulang ke Hastinapura" usul Drupadi dan Pandawa pun dengan cepat setuju.
Mereka pun beristirahat sebentar, Yudistira pun berdiri dari duduknya "kalian tunggulah di sini,aku akan masuk ke dalam hutan dan akan mencari buah buahan untuk kita makan" ucap Yudistira tapi tiba-tiba saja Arjuna berbicara "aku akan menemanimu ka Yudistira" ucap Arjuna tiba-tiba.
Dan secara tiba-tiba lagi, Drupadi berdiri dari duduknya dan menggeleng "tidak tuanku Arjuna,temani lah ka Subhadra di sini,dia sedang mengandung putramu,dia pasti membutuhkan mu tuanku,biarkanlah aku yang menemani tuanku Yudistira" ucap Drupadi yang tidak membiarkan Arjuna meninggalkan Subhadra.
Arjuna pun pasrah,dia tidak melawan perkataan Drupadi karna memang perkataan Drupadi itu benar, Subhadra pasti membutuhkan nya.
Yudistira pun menatap Drupadi khawatir "apa kau yakin Drupadi? Kau juga pasti membutuhkan istirahat bukan?" Tanya Yudistira pada Drupadi.
Drupadi tersenyum dan menggeleng "tidak apa tuanku,aku masih bisa untuk menemani mu" jawab Drupadi yang masih kuat untuk menemani suaminya Yudistira.
Yudistira pun dengan sedikit khawatir,membiarkan Drupadi untuk ikut dengannya ke dalam hutan.
Sedangkan Arjuna, Bima, Nakula,dan Sadewa menemani Subhadra di tempat istirahat mereka.
Melihat Subhadra yang melamun,Arjuna sedikit khawatir dan memutuskan untuk bertanya "ada apa Subhadra? Apa yang kau pikirkan?" Tanya Arjuna pada Subhadra,dan saat itu juga, Subhadra tersadar dari lamunannya karna pertanyaan Arjuna itu.
Bima, Nakula, dan Sadewa pun menunggu jawaban Subhadra "ah...aku...aku sedang memikirkan sesuatu yang membuatku tak nyaman tuanku,aku merasa...akan ada hal yang terjadi di Indraprasta, sesuatu yang besar akan terjadi di sana,bahkan Hastinapura..." Subhadra tak melanjutkan ucapannya,karna membahas nya membuat perasaan Subhadra menjadi semakin tak enak.
"Baiklah baiklah,jika kau memang khawatir tidak apa,kau tidak usah melanjutkan apa yang kau pikirkan sekarang, istirahat lah Subhadra" ucap Arjuna yang mengerti bahwa Subhadra sedang memikirkan yang membuat perasaan nya tidak enak.
Dengan kondisi yang sedang hamil,mungkin memang wajar untuk mengkhawatirkan sesuatu yang kecil? Dan memperbesar kejadian kejadian kecil? Pikir Arjuna, Bima, Nakula,dan Sadewa.
•••
Di sisi lain,di Hastinapura,di sebuah ruangan,kini berkumpul para antagonis.
Yang tak lain adalah, Sengkuni, Duryudana, Dursasana,dan Raja Angga Karna,mereka kini sedang bermain dadu seraya tertawa.
Sengkuni mengocok dadu dan melemparkannya ke permainan itu,saat memenangkan angka dia berkata "keponakan ku,apa kau tidak ingin menikah dengan wanita lain? Apa kau masih memikirkan tuan putri Subhadra? Lihatlah keponakan ku,tuan putri yadawa itu sedang mengandung putra dari Arjuna, lupakanlah dia,cari wanita yang lebih daripada Subhadra" celetuk Sengkuni membuat Duryudana mengepalkan tangannya.
Apa yang dilakukan Duryudana di lihat oleh Karna "itu benar sahabat ku, lupakan saja putri Subhadra,masih banyak wanita yang lebih cantik daripada dirinya" ucap Karna,memanas manasi Duryudana.
"Aku bukan tidak bisa melupakan Subhadra,tapi aku hanya benci,saat di mana aku di tolak mentah-mentah olehnya,di hadapan semua orang" ucap Duryudana Dengan nada kebencian "aku...aku akan menikah dengan wanita yang lebih darinya!" Tegas Duryudana,dia berjanji bahwa wanita yang nantinya akan dia nikahi,akan lebih sempurna dibanding Subhadra.
Sengkuni tersenyum mendengar kata-kata dari keponakannya itu "itu bukan sepenuhnya salah tuan putri Subhadra, keponakan ku" ucap Sengkuni tiba-tiba, Duryudana dan Karna pun langsung menatap Sengkuni penuh pertanyaan.
"Apa maksudmu paman?" Tanya Duryudana "ya,itu memang bukan sepenuhnya salah dari tuan putri Subhadra,melainkan ada campur tangan dari para Pandawa" lanjut Sengkuni dengan mata dan senyum penuh kelicikan.
"Kau lihat keponakan ku, Subhadra hanya mencintai Arjuna,namun Pandawa memaksa Subhadra untuk menjadi istri mereka,itu pasti akal-akalan mereka,bahkan kau ingat keponakan ku? Waktu swayamwara putri Drupadi? Dursasana dan Raja Angga Karna ada di sana,memang... Dursasana kalah,namun saat Karna ingin melakukan swayamwara itu, Putri Drupadi malah menghinanya di hadapan umum,tapi kau juga harus melihat mata putri Drupadi keponakan ku,matanya terus tertuju pada Nakula,dan benar saja! Nakula lah yang memenangkan swayamwara itu,dan untuk yang kedua kalinya,Pandawa membuat seorang wanita,menjadi istri dari lima pria!" Ucap Sengkuni panjang lebar,membuat hati Duryudana semakin memanas.
Dengan tangannya yang terkepal kuat,dia berbicara "ada hari di mana mereka akan dipermalukan,lihatlah nanti!" Geram Duryudana membuat Sengkuni merasa puas.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
PUTRI SUBHADRA (On Going)
AdventureDia adalah Subadra,adik dari Sri Khrisna dan Balarama,putri satu-satunya nya dari Basudev dan istrinya Rohini,akan menjadi istri seorang pahlawan,akan menjadi ibu dari para pahlawan. Dia adalah Subadra,inkarnasi dari Dewi yogmaya. Dia adalah Subadra...