Masalah Baru

500 51 4
                                    

" Diamlah Dogou, kenapa kau sangat berisik! " omel Pangeran Valderan, karna Dogou terus saja bersuara seperti memanggil seseorang.

Saat ini Pangeran Valderan ingin keluar dari penginapan untuk mencari makanan, perutnya sangat lapar saat ini. Meskipun sudah larut malam, tapi Pangeran Valderan tetap saja ingin pergi.
Tapi ia rasa rencananya kali ini akan gagal, karna melihat Dogou yang mulai bertingkah.
" Jika kau diam kita akan berbaikan, bagaimana? Tidak hanya itu, aku juga akan membelikanmu makanan lezat kau mau? " bujuk Pangeran Valderan, entah mengerti atau tidak, yang jelas saat ini Dogou sudah mulai tenang. Merasa sudah aman, Pangeran Valderan langsung tersenyum senang dan melanjutkan langkahnya.

Baru saja beberapa langkah, Muge yang melihat Pangeran Valderan pergi, langsung berlari memasuki penginapan dan membuat keributan. Hal itu jelas membuat Pangeran Valderan panik.
" Sial! Apa yang kau lakukan Muge, cepatlah keluar! " ucap Pangeran Valderan sambil menarik Muge, tapi kuda itu terus memberontak sehingga keadaan penginapan semakin kacau.

Mendengar suara keributan, Pangeran Kenzero langsung terbangun. " Suara apa itu? " ucap Pangeran Kenzero. Saat dia melihat semua adik-adiknya, dirinya langsung terkejut karna tidak melihat keberadaan si bungsu. " Dimana Pangeran Valderan! " pekiknya spontan.
" Kak ini baru dini hari, kenapa kau sudah berteriak? " ucap Pangeran Ellimazen terusik.
" Bangunlah, Pangeran Valderan tidak ada disini! " ucap Pangeran kenzero Panik.

" APA!! "
Sontak semua pangeran terbangun dari tidurnya. " Kemana Pangeran Valderan? " tanya Pangeran Baldema.
" Aku tidak tau tapi-- "

Praanggg!

Mendengar sesuatu yang pecah, para Pangeran langsung berdiri dan turun ke lantai bawah.
" Muge cepatlah! kenapa kau susah sekali untuk diatur?! " omel Pangeran Valderan kesal, karna penginapan ini benar-benar hancur karna perbuatan Muge.
Saat masih sedang mengurus Muge, tiba-tiba pemilik penginapan datang.

" Asataga apa-apaan ini? Kenapa penginapanku jadi berantakan seperti ini hah! " pekik si pemilik marah, Pangeran Valderan yang sudah ketahuan hanya bisa diam sambil membatin kesal Matilah aku  batinnya.
" Hei anak muda, apa yang telah kau lakukan? " ucap Pemilik itu bertanya.
" Hehe.. maafkan aku tuan, kudaku sedang kerasukan jin jahat " ucap Pangeran Valderan asal.
" Kau pikir aku anak kecil yang bisa kau bodoh-bodohi hah?! " ucap pemilik itu semakin marah.

" Ada apa ini? tanya Pangeran Jaguar yang baru datang bersama yang lainnya. Melihat tamu VIP nya terbangun akibar kerusuhan tadi, si pemilik penginapan langsung menyambut mereka  dengan ramah.
" Maaf mengganggu tidur anda tamu-tamu istimewaku, kuda pemuda miskin ini tiba-tiba masuk ke penginapan dan membuat keributan. Hei segera bawa kuda mu keluar! " bentak orang itu pada Pangeran Valderan. Melihat adiknya diperlakukan semena-mena, Pangeran Baldema langsung mencengkram baju si pemilik penginapan itu.
" Turunkan nada bicaramu, dia adalah adikku " ucap Pangeran Baldema datar.

Mendengar itu, jelas pemilik penginapan langsung terkejut, dan segera meminta maaf. " M-maafkan aku tuan, a-aku.. aku tidak tau " ucap pemilik penginapan itu terbata-bata.

" Ambil biaya ganti ruginya dan pergilah " ucap Pangeran Ellimazen, sambil memberikan sejumlah uang.

" Benarkah? Terimakasih tuan " ucap pemilik penginapan itu sumringah. Setelah pemilik itu pergi, barulah Pangeran Xavier membuka suara, " Apa yang terjadi, kenapa Muge bisa seperti ini? " tanya Pangeran Xavier sambil menatap Pangeran Valderan, tapi yang ditatap hanya menggeleng cepat tanda dia tidak tahu.

" Ingin kemana kau tengah malam seperti ini Pangeran Valderan? " tanya Pangeran Rabazen langsung ke intinya. Mendapat pertanyaan seperti itu, Pangeran Valderan langsung menggeleng cepat.

" Berbicaralah, kau tidak bisu " ucap Pangeran Jaguar penasaran.

" Tidak ada apa-apa " ucap Pangeran Valderan dengan wajah polosnya.

" Jika tidak ada apa-apa, kenapa kau bisa disini? Jangan pikir kami tidak tau tentang pikiran mu itu " omel Pangeran Baldema.

" Kau pikir dirimu seorang cenayang bisa menebak isi pikiran orang lain " gumam Pangeran Valderan pelan sambil menatap Muge tajam.

" Sudah kami katakan jangan keluar sendirian, apalagi di malam hari, kenapa kau tidak mendengarkannya? " ucap Pangeran Ellimazen mengomel, ternyata benar dugaannya, Pangeran Valderan tidak akan semudah itu untuk bertobat.

" Maafkan aku Kak, aku tau kesalahan ku " ucap Pangeran Valderan membungkuk hormat.

" Baru beberapa jam yang lalu kau berjanji padaku Pangeran Valderan, tapi sekarang kau sudah mengingkarinya " ucap Pangeran Jaguar sedikit kecewa, sedangkan Pangeran Valderan terus menunduk.

" Kembalilah ke kamarmu dan istirahat " suruh Pangeran Xavier karna tidak tega melihat si bungsu yang sendari tadi hanya menunduk.

" Tapi aku merasa lapar Kak " ucap Pangeran Valderan memegangi perutnya.

" Tunggulah di kamar, biar aku yang membawakannya untuk mu " ucap Pangeran Rabazen. Sebelum benar-benar pergi, Pangeran Valderan kembali menatap Muge tajam tapi yang ditatap hanya diam saja.

" Berhenti menatapnya seperti itu, ayo segera masuk " ajak Pangeran Jaguar, akhirnya Pangeran Valderan kembali ke kamarnya bersama yang lainnya.

Keesokan paginya, Pangeran Valderan sengaja bangun lebih cepat dari yang lainnya lantaran karna masih kesal terhadap Muge. Andai malam tadi Muge tidak mengamuk, pasti Pangeran Valderan tidak diomeli oleh kakak-kakaknya.
Untuk membalas perbuatan Muge tadi malam, Pangeran Valderan mengikat Muge di salah satu pohon sehingga kuda itu tidak bisa kemana-mana termasuk makan sekalipun.

Saat matahari sudah mulai terbit, akhirnya para pangeran memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka yang memang tidak jauh lagi. " Dimana Muge? " tanya Pangeran Xavier saat sudah keluar dari penginapan.

" Kak.. lihatlah " ucap Pangeran Ellimazen sambil menunjuk kesuatu tempat, dimana terlihat  Muge yang terikat pasrah sambil diledeki oleh Pangeran Valderan dan Dogou.

" Hahaha.. kau tidak bisa memakan rumput ini bukan? Dogou makanlah yang banyak, temanmu sudah tidak ingin dengan makanan ini " ucap Pangeran Valderan tertawa puas.

" Astaga.. " gumam Pangeran Jaguar sambil memijit pelipisnya karna pusing dengan tingkah Pangeran Valderan. Lain hal dengan Pangeran Jaguar, Pangeran Kenzero malah tertawa puas melihat aksi balas dendam si bungsu.

" Selain aktif dan jahil, dia juga pendendam " ucap Pangeran Rabazen geleng-geleng kepala. Sedangkan Pangeran Baldema dan Pangeran Xavier hanya tersenyum tipis.

" Sebelumnya tidak ada yang berani menyentuh yang sudah menjadi milikku, tapi sekarang itu semua tidak berlaku untuk Pangeran Valderan " gumam Pangeran Xavier pelan.

Menjaga Aset NegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang