22-Istana Lakshagraha

102 18 0
                                    

"Pergilah ke istana itu, anak-anak ku. Disana kalian akan bersantai sejenak"ungkap Raja Destarasta dengan senyuman.

"Tidak! Kakak-kakak ku tidak akan kesana"Gayatri merasakan sebuah firasat, bahwa tempat itu akan membawakan musibah pada kakak-kakaknya. Karenanya sebisa mungkin untuk tidak menginjakkan kaki ditempat itu.

"Mengapa? Apa alasannya?"tanya Raja Destarasta kebingungan.

"Benar, apa alasannya? Mungkinkah kamu masih meragukan niat ku membangun istana itu?"Duryudana mendesah penuh kesedihan.

"Nak, Duryudana sudah membuatnya dengan susah payah. Tolong hargai usahanya, dan pergilah kesana"bujuk Ratu Gandari yang menginginkan adanya hubungan erat diantara Pandawa dan Kurawa.

"Baiklah, kami akan...."saat Yudistira ingin mengatakan persetujuannya, ucapannya dihentikan oleh Gayatri.

"Tidak! Aku tidak akan kesana! Kakak-kakak ku juga tidak perlu kesana!"

"Gayatri, tidakkah kamu merasakan jika kamu terlalu kekanak-kanakan? Lagi pula, kakak-kakak mu adalah Pandawa. Ksatria hebat dari Hastinapura, bahaya apa yang bisa menghampirinya?"ungkap Ratu Gandari tak habis pikir.

"Tapi..."

"Tidak, yang dikatakan Bibi Gandari benar. Tenanglah adik ku, kami cukup kuat untuk melindungi diri kami"Yudistira tersenyum dan akhirnya menggosok kepala adiknya dengan sayang.

***

"Apa artinya ini? Kalian sadar ada yang tidak beres, tapi tetap ikut serta memasuki jebakan itu!"Gayatri rasanya ingin memukul kakaknya ini, apa dia memiliki masalah dalam pikirannya?

"Tidak perlu bertindak agresif, bagaimanapun ini masih kecurigaan. Mungkin saja, Kurawa bersungguh-sungguh untuk menjalin hubungan baik dengan kami"Yudistira tersenyum tipis, dia berharap itulah yang akan terjadi.

"Kakak ini terlalu positif, lupakan saja. Aku juga tidak bisa membujuknya, tapi aku berharap jika kamu dan ibu tetap di istana ini. Kalian berdua tidak akan ikut"ungkap Bima, Gayatri tersenyum dengan ekspresi marah.

"Apa hak mu memaksa ku tidak ikut?!"

"Dengarkan aku, ada kemungkinan ini jebakan. Jadi kami harus kesana untuk memeriksanya. Lalu aku ingin kamu disini, untuk menjaga keselamatan ibu"jelas Arjuna dengan kesungguhan.

"Jelas kita bisa langsung menolaknya, mengapa kita malah membuat semuanya menjadi semakin rumit?!"Gayatri tak habis pikir, bukankah sangat simpel untuk langsung menolaknya saja?

"Tidak bisa, sebagai seorang Pangeran Putra Mahkota. Aku tidak bisa begitu saja mundur, aku tidak boleh menjadi pengecut yang takut akan bahaya"jelas Yudistira, dia menepuk pundak adiknya mencoba untuk meyakinkannya.

"Tapi kalian..."

"Jangan khawatir, kami cukup kuat. Jadi tidak perlu mengkhawatirkan kami, yang harus khawatir adalah Kurawa. Jika terbukti benar bahwa ada masalah dengan istana Lakshagraha, mereka akan dalam masalah"

***

"Terbakar?! "Gayatri hampir terjatuh dari tangga jika saja Karna tidak menahan pinggangnya.

"Tidak! Ini tidak mungkin, mereka sudah berjanji untuk tetap kembali tanpa luka sedikitpun!"Gayatri menggelengkan kepalanya, dan akhirnya bergegas berlari ketempat kandang kuda. Dia perlu naik kuda untuk sampai, ke istana Lakshagraha!

Perjalanan terasa sangat lama untuk Gayatri. Dalam perjalanan itu, entah sudah berapa ranting yang menggores tubuhnya, dia tidak mempedulikannya dan tetap bergegas ketempat tujuan.

Tidak peduli apapun yang terjadi, dia harus kesana untuk menyelematkan kakak-kakaknya!

Waktu terus berlalu, akhirnya Gayatri sampai ditempat tujuannya. Hal pertama yang dia lihatnya adalah asap mengepul dan api berkobar dari istana Lakshagraha.

Gayatri melompat turun dan bergegas masuk ke istana yang bersisi lautan api itu, sayangnya sebelum dia masuk sepasang lengan menariknya menjauh.

"Ini berbahaya!"Karna tidak bisa membiarkan Gayatri pergi begitu saja, dia sudah berjanji pada Pandawa bahwa dia akan menjaga Gayatri.

"Tidak, kakak-kakak ku didalam sana! Apa kamu tidak tau?! Bagaimana aku bisa tetap disini, dan mereka didalam sana bisa terjadi apa saja"

"Tenang, kita akan memadamkan api terlebih dahulu dan masuk"

"Tidak! Aku akan masuk dan memeriksanya sendiri, aku yakin jika segera bergegas maka akan ada kesempatan untuk menyelamatkan mereka"

Karna menggelengkan kepalanya, sulit untuk selamat dari kobaran api ini. Di tidak bisa membiarkan Gayatri masuk, akhirnya Karna hanya bisa membuat Gayatri pingsan. Selanjutnya dia akan mencoba memeriksa sendiri, dan mencoba menyelamatkan Pandawa dari kobaran api itu.

***

Bersambung ~

See you

Variabel Mahabharata Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang