Bab 13

238 39 2
                                    

A/N : Readers! Untuk PDF Perfect Chemistry sudah ready versi full (Prolog + epilog + 6 bab side story), total halaman 1.030, pemesanan  dilakukan ke WA : ‪+62 858‑6347‑4083‬

Selain itu, pembelian bab terpisah bisa dilakukan dukungan di Karya Karsa @iamtillyd.

***


"Maafkan aku, maafkan aku karena aku sangat gegabah dan membuatmu kecewa," bisik Blair di pelukan Ibunya, Ratu Nessa.

"Berhenti mengatakannya." Nessa melepaskan pelukannya sejenak, mengusap pipi Blair sekilas. "Kau bukan lagi anak kecil, posisiku sekarang hanya perlu mendukung keputusanmu, meskipun aku tidak rela karena rasa khawatirku."

"Please, berjanji padaku untuk bahagia kelak, okay? Tentukan apa yang akan membuatmu bahagia," tambah Nessa memperingatkan.

Blair mengangguk. Pandangan wanita itu beralih pada Ayahnya, Theoden. Ia lalu menerima pelukan dari pria paruh baya itu.

"Aku akan melakukan yang terbaik," ujar Blair pada Ayahnya.

"I'll do the same, Blair. Aku akan berusaha agar tidak ada surat apapun yang datang—"

"It's okay, Ayah. Aku akan menerima apapun konsekuensiku. Kau hanya perlu memercayaiku setelah ini."

Theoden menghembuskan napas. Pria paruh baya itu terlihat ragu, tapi pada akhirnya mengangguk pelan.

"Tanganku tetap terbuka untukmu jika kau memiliki keputusan lain, Your Highness," bisik Theo lembut.

"Terima kasih, Ayah. Aku menyayangimu."

Felicity beralih ikut memeluknya dan berbisik, "kau sangat beruntung. Tapi kau harus tahu bagaimana membuat keberuntungan itu menjadi bermanfaat," ingatnya.

"Good luck untuk penampilan perdanamu," kekeh Blair.

"Terima kasih. Dan aku akan sangat sabar menantikan kabar darimu," balas Felicity sebelum menjauh.

Satu per satu anggota Kerajaan Spanyol yang memberikan salam perpisahan pada keluarga Blair meninggalkan area depan istana. Namun, meskipun mobil yang ditumpangi oleh kedua orangtua dan adiknya telah melaju, Blair tetap berada di posisinya. Kedua mata wanita itu menatap lurus—memastikan bahwa mobil benar-benar menghilang dari pandangan.

"Terima kasih, Blair," ujar Kahlo, membuat Blair terkejut.

Saat itu juga Blair menyadari bahwa Kahlo belum beranjak, pria paruh baya itu masih berada di sisinya, mengikuti pandangan Blair yang lurus ke luasnya pekarangan Istana Kerajaan Madrid.

"Te-terima kasih? Aku tidak mengerti—"

"Aku selalu dihantui perasaan takut selama ini, tapi perasaan itu sekarang berkurang dan aku hanya perlu menunggu keputusanmu di akhir," jelas Kahlo.

Kahlo kini menoleh, pria paruh baya itu melanjutkan ucapannya. "Alvaro telah mengatakannya padaku, Blair dan kuharap kau tidak perlu mencemaskan apa pun. Tanganku terbuka di sini—semua yang kaubutuhkan termasuk perlindungan—anggota Istana Kerajaan Madrid akan melayanimu selaku kau adalah bagian dari kami."

Blair mengerjapkan kedua matanya. Ia berbisik, "aku yang seharusnya berterima kasih, maafkan aku karena aku secara tidak langsung telah memanfaatkanmu."

"Jangan berkata seperti itu." Kahlo menghembuskan napas, "walau bagaimanapun kita sama-sama memiliki keuntungan di sini, kau dan aku—kita akan saling membantu, Blair."

Blair mengangguk, Kahlo tersenyum tipis. "Aku berharap semoga kau tidak merasa terlalu terpaksa. Jika kau merasa tidak nyaman, aku tidak akan menekanmu. Kau bisa mundur kapanpun kau mau."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Perfect Chemistry (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang