BAB 2. KEHEBOHAN PESANTREN

29 6 0
                                    


"masyaallah gantengnyaa,kan udah ketebak pasti Ikhwan anaknya"ujar Nabila saat melihat Arkan yang duduk dimeja makan bersama keluarganya

"kiw kiw kenalan dong"ujar Lila

"hus kalian ini,dosa woi dosa"sergah Sarah sambil menampol mulut Lila

"ih lepasin ngga tangan kamu,bau jengkol tau ngga!"ujar Lila sambil menarik tangan Sarah yang ada di mulut nya

"emang iya ya?"tanya Sarah sambil mencium tangan nya

tenyata benar tangan Sarah bau jengkol sebab tadi ia sempat memotong jengkol tanpa mencuci tangan

"yaudah aku cuci tangan dulu ya nab,la"ujar Sarah dan langsung beranjak ke toilet untuk mencuci tangan

"eh kira kira yang perempuan itu siapanya yaa?"tanya Nabila penasaran

"mungkin itu istrinya"ujar Lila sambil melihat ke arah Zahra yang tengah duduk dimeja makan

"bisa jadi,duh patah hati dehh"balas Nabila.lila hanya geleng geleng kepala melihat tingkah laku temannya.

seketika pesantren dibuat heboh akan kedatangan keluarga Abi arzan

*
*
*
*
*

"nak Abi pulang dulu yaa,kamu baik baik disini,nurut sama nyai dan kyai ya"ujar Abi arzan sambil mengelus kepala Zahra

Zahra tidak bisa membendung air matanya,Zahra pun menangis sambil memeluk cinta pertamanya itu

"nak,jaga diri baik baik yaa,ummi harap Zahra bisa capai cita cita Zahra disini"tambah ummi laila,Zahra pun melepaskan pelukan abinya dan memeluk ummi nya. kedua nya menangis dalam berpelukan

"Zahra"panggil Arkan

"iya A-abang" sahut Zahra sambil menghadap Arkan

"kamu jelek kalau nangis"timpal Arkan

"ih apaan sih"kesal Zahra sambil menyilangkan tangan ke dada dengan kepala menunduk

"ngga mau peluk Abang nih?"tanya Arkan

Zahra pun mengangkat kepalanya dan menatap abangnya yang tinggi itu.tak lama kemudian Zahra dengan cepat memeluk abangnya dengan erat

"adik Abang ngga boleh nangis,katanya mau jadi ustazah masa ustazah cengeng sih"ujar Arkan sambil mengelus kepala adiknya

"abangggggg,jangan merusak suasana,lagi menghayati inii!!"timpal zahra.dan diiringi gelak tawa semua orang yang ada disitu

Zahra memang seperti anak kecil,sangat manja saat bersama keluarganya.

"abangg,coba nunduk,Zahra ingin bicara"ujar zahra.arkan pun menundukkan kepalanya

"jangan lupa nikah yaa,udah tua soalnya"bisik Zahra

"zahraaaa!!!"teriak Arkan. Zahra pun berlari bersembunyi dibelakang abinya

"sudah sudah, kalian ini kaya anak kecil aja"potong Abi arzan

"ya sudah Abi,ummi dan abangmu pulang dulu yaa nak"tambah Abi arzan. Zahra pun mengangguk terpaksa

"Husin,saya pulang dulu yaa,saya titip putri saya,jika dia melakukan kesalahan maka hukumlah dia,dan anggap lah dia sebagai anakmu"pesan Abi arzan kepada kyai husing

"tenang saja,anak mu nanti juga bakal jadi anak saya"ujar kyai Husin dengan diiringi tawa mereka semua kecuali Arkan dan Zahra yang lagi lagi bingung akan ucapan kyai dan orang tuanya

"mbak Aisyah saya pulang dulu yaa,titip Zahra yaa mbak"ujar ummi
Laila

"nggih mbak,hati hati ya dijalan"ujar nyai Aisyah

TAKDIR DILANGIT PESANTREN (ONGOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang