Menolong sesama manusia itu baik bukan ,namun bagaimana jika yang tertolong malah iblis berwujud manusia, tapi tak ada yang perlu dikhawatirkan sebab manusia tetaplah manusia
— xiao Zhan🩶🩶
Langit senja perlahan berganti warna, membiaskan rona jingga di atas kota yang mulai tenggelam dalam kegelapan. Di antara siang dan malam, Xiao Zhan berjalan menelusuri gang-gang sempit yang selalu ia lewati saat pergi dan pulang. Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Udara di sekelilingnya terasa berat dan mencekam, seolah ada sesuatu yang tak lazim mengintai di balik bayang-bayang.Ketika melewati salah satu gang yang lebih gelap dari biasanya, ia merasa ada sesuatu yang aneh. Langkahnya terhenti. Ia memundurkan badan sedikit, memastikan apakah benar ada yang ia lihat di kegelapan itu. Lalu, matanya menangkap sosok samar—tubuh seorang pria tergeletak di tanah. Dengan hati-hati, Xiao Zhan melangkah lebih dekat, menurunkan topinya agar wajahnya tak terlalu terlihat jelas.
Saat ia sampai di dekat tubuh tersebut, ia mendapati bahwa pria itu mengenakan setelan jas mahal yang jelas tidak cocok dengan tempat kumuh ini. Pria itu tampak tak bergerak, dan Xiao Zhan meraih pergelangan tangannya, memastikan apakah ia masih hidup atau tidak. Ada denyut lemah di sana—pria itu masih bernafas.
Alih-alih panik, Xiao Zhan justru memeriksa jas pria itu dan menemukan ponselnya. Beruntung, ponsel itu tak terkunci. Saat ia membuka layar, hanya ada satu kontak di sana, bertuliskan “Asisten.” Tanpa ragu, Xiao Zhan mengirimkan lokasi gang itu melalui pesan dan segera menelepon kontak tersebut. Begitu panggilan tersambung, ia berkata singkat, “Datanglah ke sini. Segera.” Setelah itu, ia meletakkan ponsel kembali ke saku jas pria tersebut, memastikan tak ada jejak yang tertinggal.
Sebelum siapa pun tiba, Xiao Zhan berbalik dan melarikan diri dari tempat itu, menyelinap dalam kegelapan seperti bayangan yang lenyap. Yang tak ia ketahui, pria dalam setelan jas itu sudah tersadar, matanya sedikit terbuka. Ia meraba-raba pakaiannya, ingin memastikan apa yang dilakukan orang asing yang barusan menyelamatkannya. Jika ia merasakan ancaman sedikit saja, tanpa ragu ia akan membunuhnya di tempat. Namun, tak ada bahaya—hanya tindakan singkat dan misterius. Pria itu menyaksikan dengan samar sosok Xiao Zhan yang berlari menjauh, meninggalkannya begitu saja.
Tak lama kemudian, deru langkah terdengar. Asisten pria itu datang bersama beberapa bodyguard bersenjata, membantu bos mereka bangkit dan segera membawanya pergi dari sana tanpa banyak kata.
✎﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏﹏
Wang Yibo adalah sosok yang tampak sempurna dalam dua dunia yang saling bertolak belakang—seorang taipan muda pemilik Wang Group, dan pemimpin bayangan dari organisasi mafia yang paling ditakuti, Corvo Neri (Raven of the Night). Wajahnya dikenal publik sebagai pebisnis brilian dengan kekayaan melimpah, karisma tenang, dan intuisi tajam dalam membaca pasar global. Di bawah kepemimpinannya, Wang Group berkembang pesat, merajai sektor teknologi, properti, dan hiburan, menjadi salah satu konglomerat paling berpengaruh di Asia.
Namun, di balik kesuksesan publiknya, Yibo memiliki sisi gelap yang hanya sedikit orang tahu. Ia adalah Il Corvo, pemimpin rahasia Corvo Neri, jaringan mafia elit yang menguasai perdagangan gelap dan beroperasi tanpa cela di bawah radar hukum. Yibo dikenal bukan hanya karena kekejamannya, tetapi juga karena kecerdikan dan kecermatannya. Ia lebih suka menggunakan manipulasi cerdas dan jebakan psikologis daripada kekerasan langsung, membuat musuh-musuhnya hancur tanpa pernah menyentuh mereka.
Penampilannya selalu rapi dan elegan—setelan hitam yang dijahit khusus, dengan jam tangan mewah sebagai satu-satunya aksesori. Ia berbicara sedikit, tetapi setiap kata yang keluar dari mulutnya membawa bobot keputusan. Tatapan matanya dingin dan penuh perhitungan, membuat siapa pun di sekitarnya merasa tertunduk.
Kekuasaannya di dua dunia—korporasi legal dan jaringan kriminal bawah tanah—membuatnya praktis tak tersentuh. Tidak ada transaksi besar di dunia bisnis atau pergerakan berisiko di dunia gelap yang bisa lolos dari pantauannya. Wang Yibo dikenal sebagai sosok yang tidak memaafkan pengkhianatan, dan tidak ada yang pernah bertahan lama jika mencoba melawan atau menipunya.
Meski ia terlihat tak terkalahkan, Yibo adalah sosok yang memiliki batasan ketat tentang loyalitas dan prinsip-prinsip tertentu. Ia hanya menghargai orang-orang yang setia dan berguna, tetapi bahkan mereka pun harus selalu siap karena kepercayaannya bisa hilang dalam sekejap. Di kalangan Corvo Neri, ia dipanggil "Il Corvo Nero," sang burung gagak, karena ia muncul tanpa suara dan mematikan dengan presisi yang tak terduga, meninggalkan kekacauan di belakangnya, sama seperti bayangan malam.
"Di dunia yang keras ini, ingatlah bahwa setiap tindakan baik memiliki konsekuensi yang tak terduga. Kadang, kebaikan bisa mengundang bahaya yang tersembunyi. Teruslah melangkah, tetapi waspadalah. Tidak ada tempat untuk kelemahan di tengah kerasnya kehidupan. Hanya mereka yang kuat yang akan bertahan. Sampai jumpa di cerita selanjutnya."
— adelia
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘽𝙚𝙩𝙬𝙚𝙚𝙣 𝘽𝙪𝙡𝙡𝙚𝙩𝙨 𝙖𝙣𝙙 𝙇𝙤𝙫𝙚
Acciónkisah tentang takdir yang mempertemukan dua orang dari dunia yang cukup berbeda, di mana cinta menjadi sebuah ujian,perasaan yang tak pernah terungkapkan ,menjadikan hubungan mereka abu abu 🩶Mereka harus memutuskan, apakah rasa yang tumbuh di antar...