Chapter 11

4.5K 633 313
                                    

Sapuan jemari halus diberikan Keisha di surai lembut Kalendra. Berikut dengan kecupan di pelipisnya yang dilakukan lama, sesudah menggelar selimut untuk melindungi tubuh putranya.

Kalendra baru saja pulang di pukul lima seusai sehari penuh berada di Puri.

Ada banyak sekali yang Kalendra ceritakan pada Keisha saat sesi mandi sore tadi. Semua-semua perihal peliharaan barunya, Kalendra ceritakan tanpa terkecuali. Celotehannya tidak pernah tidak ramai.

Baru kemudian ketika rembulan sudah dirasa berkelana terlalu jauh, dan jarum jam menunjukkan angka delapan, Kalendra teringat akan keberadaan sang ayah yang belum juga tiba.

Mulai mempertanyakan kenapa Deva belum pulang sampai semalam ini. Lantas berakhir dengan menjadi lelah dalam bertanya, dan memilih untuk terlelap atas kantuk yang mendera.

Keisha masih merebahkan diri di atas ranjang bersama Kalendra yang terlelap, ketika suara anak tangga yang tengah disusuri seseorang membuatnya segera bangkit.

Tahu siapa yang akan muncul di balik pintu ketika dibuka dari luar, Keisha berdiri menatap lurus dengan kedua satu tangannya menggengam pergelangan tangannya sendiri.

"Kalendra nungguin kamu pulang dari tadi..." untaian kata pelan Keisha ucapkan sebagai bentuk sapa. "You come home late." sambung Keisha, untuk pertama kalinya memulai pembicaraan di antara mereka.

Deva membalas tatapan dari manik terang yang tengah menyorotnya itu. Berikutnya menyorot pada ranjang tempat Kalendra terlelap dengan nyaman di atasnya. Sebuah anggukan kecil Deva berikan, tepat setelah menutup kembali pintu di belakangnya.

"Home?" nada suaranya sedang tidak meninggi, lebih terdengar seperti perkataan yang menggantung. "You right, i come home late." langkah kaki Deva terpacu untuk mendekat.

Rumah...

Untuk saat ini, sebut saja bangunan dan apa yang di dalamnya ini, adalah rumah.

Kini ada senyap yang mendadak mengisi. Cukup lama. Baru kemudian suara langkah Deva yang semakin dekat kembali mengisi udara. Berhenti ketika hanya jarak pendek yang terbentang di antara mereka.

Harum ini, citrus dan anggur merah. Keisha mengulum bibir sesudah menundukkan kepalanya singkat. "Karena kamu udah pulang dan Kalendra udah tidur, aku bakal balik ke kamarku sendir—"

"No." Keisha belum sempat memecut langkah, belum juga usai berbicara, tetapi Deva dengan lugas memotong perkataan perempuan itu. "Stay here." satu genggaman di pergelangan tangan, dan Keisha tidak melakukan apa pun.

Bayangan dari tubuh mereka yang berdiri di bawah lampu gantung, tengah menunjukkan bagaimana Deva melangkah sekali untuk lebih dekat dengan Keisha.

"How was your day? Kalendra nyusahin?" gerakan tubuhnya condong ke arah Keisha, meletakkan jas ke atas ranjang yang berada di belakang perempuan itu. Lalu kembali pada tempatnya semula, menatap Keisha dengan sorot yang menurun.

Mendadak Keisha dapat merasakan angin seolah berhembus tepat sesudah Deva mengucapkan pertanyaannya.

Rasanya cukup asing mendengar hal demikian keluar dari bibir itu. "Nggak..." Keisha menjawab tak yakin. "Kalendra baru pulang jam lima dari Puri." setelahnya mengucapkan secara tersirat bahwa dirinya tidak banyak menghabiskan waktu dengan Kalendra hari ini.

Deva mengangguk. Helaan napas pendek ia loloskan begitu saja. Seolah rasanya berat sampai kepala pria itu tertunduk rendah. "How about you?" sedemikian rendah, hingga pundak sempit itu ia jadikan sandaran bagi dahinya sekarang.

Di Tengah Kelindan SemuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang