seven. (brisik)

354 56 13
                                    


wonwoo sedang memakan makan malamnya dengan penuh ketenangan, hingga tiba-tiba suara montor yang sengaja di gas dan brisik membuat wonwoo menjadi kesal, siapa lagi pelakunya kalau bukan kim mingyu dengan motor barunya

pintu utama terbuka, suara langkah kaki yang jelas milik Mingyu terdengar mendekat ke arah meja makan, sepi hanya ada dentingan garpu dan pisau yg saling beradu di piring.

"jangan melakukan hal seperti itu lagi, brisik" ucap wonwoo saat mingyu sedang menuang air ke gelas dan meneguknya "semakin lu dilarang semakin gue lakuin" ucap mingyu sedikit membanting gelas ke meja.

"inget ya jeon, semakin lu muak sama tingkah gue semakin cepet gue keluar dari semua ini" ucap mingyu bersidekap dada, wonwoo tersenyum miring menelan potongan terakhir steaknya "coba lakukan sesuka mu baby boy, saya ingin melihat seberapa besar otak mu berfungsi" ucap wonwoo lalu meneguk air putih hingga tandas.

wonwoo berdiri dan berjalan mendahului mingyu, mingyu tersenyum remeh "liat aja jeon, gue bakal bikin lu muak sama tingkah gue" ucap mingyu, "saya akan melihat seberapa pandai kamu keluar dari permainan yg kamu buat sendiri " ucap wonwoo

mingyu menggeram rendah, kesal.

esok paginya mingyu terbangun karena suara alarm yang sangat brisik menggema di kamar nya, dirinya mencoba menutupi telinga nya dengan bantal mengabaikan suara menyebalkan dari alarm tersebut.

"arghhh brisikkk!!" mingyu melempar bantal nya lalu terduduk mengucek matanya lalu bersitatap dengan wonwoo yg memegang sebuah jam weker yang menjadi sumber bising pagi ini.

"cepat mandi, kelas pagi hari ini" ucap wonwoo lalu keluar dari kamar mingyu dan duduk nyaman di kursi meja makan menanti mingyu sambil merevisi data-data yang dikirim sekertaris nya di laptop.

.

.

.

"gue naik motor" ucap mingyu selesai meminum tandas susu putih nya, wonwoo hanya mengangguk sebagai bukti persetujuan. lagi pula dirinya malas berdebat dengan pria Kim itu

.

.

.

"widihh motor baru ni" seokmin menatap terpesona pada motor ducati yg dinaikki oleh mingyu, sangat keren "keren kan" sombong mingyu sambil membuka helm nya

seokmin menepuk pundak mingyu "keren sih, dapet uang darimana lu? uang hasil balap liar mana cukup buat beli ni motor" tanya seokmin

"rahasia" ucap mingyu lalu turun dari motor nya dan berjalan menuju ke, "eh gue denger denger si wonwoo ada proyek gede ya di new york" ucap seokmin

"gue mana tau, tanya aja ke orangnya" seokmin menatap mingyu dengan sinis "tu orang masuk ga hari ini" tanya seokmin, mingyu mengedikan bahunya "gatau" ucap mingyu

"apa-apa gatau, pikiran lu tuh isinya apa coba" ucap seokmin kesal "duit" jawab mingyu, seokmin berdecit"cih, wonwoo tuh hartanya ga bakal habis kalo lu kuras" ucap seokmin

mingyu menatap seokmin datar "emang gue keliatan matre?" tanya Mingyu, seokmin terkekeh "lagian pikiran lu duit Mulu"

.

.

.

🌃

malam ini mingyu sedang duduk di sofa ruang tamu mansion itu dengan santai sambil melihat ponselnya, sudah pukul 11 malam tapi wonwoo belum memperlihatkan batang hidungnya

tiba-tiba suara klakson mobil membuat atensi mingyu teralihkan, mingyu berjalan keluar melihat mobil yang bukan milik wonwoo memasuki pekarangan mansion lalu berhenti di depannya

seorang pria keluar dari kursi pengemudi "apa kau adik wonwoo? wonwoo mabuk dan saya mengantar nya pulang" ucap nya, mingyu menukik lalu mengangguk kecil "maaf kalau merepotkan, makasih sudah mau membantu" ucap mingyu membantu wonwoo keluar dari mobil pria itu

"wonwoo minum tadi, namun
"tidak masalah, saya masih ada urusan, kalau begitu saya duluan" ucap pria itu, mingyu mengangguk, mingyu menuntun wonwoo masuk ke dalam dengan susah payah

"berat banget sih lu! nyusahin aja" lalu mingyu mendorong tubuh wonwoo ke sofa dan duduk disamping wonwoo yang meracau tidak jelas karena toleransi wonwoo terhadap alkohol sangat sedikit.

mingyu lalu berdiri dan berjalan menuju kamarnya, tak peduli wonwoo yang tepar di sofa.

beberapa menit kemudian pintu kamar mingyu terbuka lebar oleh sebuah tendangan, mingyu tentu saja menjengit kaget, wonwoo dengan tanpa atasan alias telanjang dada menendang pintunya

sorot mata wonwoo langsung menusuk iris mata mingyu, mingyu menelan ludahnya "ngapain lu masuk ke kamar gue?" tanya Mingyu "saya ingin kamu" ucap wonwoo menjalan mendekat

mingyu berdiri lalu berjalan menjauh dari tempat tidur "tch ngerepotin banget sih lu! ayo gue anterin ke kamar lu" ucap mingyu merangkul pundak lebar wonwoo menyuruh keluar

tapi wonwoo malah memutar tangan mingyu hingga mingyu memekik "akhh!!" tangan mingyu di belakang bahunya "saya bilang saya ingin kamu" ucap wonwoo lalu mendorong mingyu hingga terhantuk ke dinding kamar

"lepasin gue brengse!!"

"ssstttt, do not be noisy" ucap wonwoo dengan nada rendah.








tbc

hi everyone, do you miss me? definitely yes, right?
aku mau kasih info kalau book ini mulai Minggu depan bakal up 1 Minggu sekali malem Minggu kalo sibuk ya 2 Minggu sekali berarti mwehehe,, sangking sibuknya book ku yg satunya sampe terlantar

yang punya ide buat kelanjutan, kirimmm pliss

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

enemies become love [wonmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang