dua hari kemarin, jadi hari bersejarah buat jaehan dan jihan. bagaimana bara dan afra datang kerumah dan dengan berani berbincang dengan dadday dan dadda, pula berhasil menarik hati daddy dan dadda.
dan hari ini, saat nya mereka berempat jalan jalan ke bandung.
"afra masuk dulu sini, dadda habis masak buat di bawa sama kalian," junghwan berucap sambil sibuk rapihkan kotak makan di dapur.
afra menghampiri, bantu junghwan di dapur. sedang bara sibuk angkat angkat barang bersama yoshi sambil pula berbincang.
"kalau gw sampe gak jadian sama kak afra, gw bakalan galau sampe mati deh kayaknya," ini jihan yang ngomong, karena sekarang ia tengah duduk bersebelahan dengan jaehan sambil habiskan sarapan mereka.
jaehan gak jawab, selesaikan makannya dan segera beranjak dari duduknya, "buruan makannya, biar cepet jalan jalan kita."
"iya elah, sabar."
[[]]
mobil beranjak, sedang yoshi dan junghwan melambai melepas ke empat anak sma itu pergi jauh.
"bisa di percaya kan?" junghwan khawatir.
"bisa, bara sama afra beneran baik anaknya. tadi juga gak keberatan buat masukin alamat icloud dia biar mudah di lacak."
junghwan menoleh cepat, "jaehan right then."
"of course he is," yoshi mengangguk, "dia punya dadda yang hebat kayak kamu, jadi pasti pilih orang nya gak neko neko."
"kamu senang banget muja muji aku gini?"
"i am," yoshi berkata bangga, "aku cinta kamu."
"yeah, i love you more."
[[]]
mobil menuju bandung ini tentu saja tidak terasa hening, keempatnya cepat berbaur pula dengan fakta kalau bara dan afra ternyata adalah tetangga dekat.
"terus terus, kak bara kenapa gak jadian aja sama kak afra?" ini jihan yang senang sekali bertanya di setiap cerita bara berhenti.
"nanti lu nangis kalau kak bara jadian sama kak afra," jaehan menyahut, "tadi lu bilang gak bisa kalau gak sama kak afra kan?"
jihan bersemu, "apa sih, abang?!" dan ngambek.
afra dan bara cuman ketawa, apalagi lihat jihan yang sekarang sibuk menatap kearah luar jendela, salting dan malu.
afra yang lihat itu tersenyum tipis, perlahan ia bawa kepalanya bersandar di bahu jihan, "langitnya bagus, ya?"
haduhhh, jihan salting berat, nih.
kacau.
[[]]
destinasi pertama yang di kunjungi anak anak ini sudah jelas, tak lain dan tak bukan adalah menghampiri rumah makan. setelahnya berlanjut ke destinasi berikutnya, ialah penginapan.
sepertu perjanjian mereka semua kepada yoshi dan junghwan. bahwa mereka akan memiliki dua kamar terpisah; jaehan dengan bara, dan jihan dengan afra.
"nanti ketemu lagi buat makan malam, ya," bara memberi instruksi, "gw kayaknya ini mau rebahan dulu."
afra dan jihan mengangguk. sedang jaehan kemudian tiba dengan dua kunci kamar, "ini, gw udah check in. kamar kita seberangan, jadi kalau ada apa apa langsung gedor aja."
jihan menerima kunci dari jaehan dan kantongi segera kunci tersebut.
"kamu ke kamar duluan aja, nanti aku nyusul."
jihan mengangguk, "okaay."
dan begitulah kemudian jihan dan afra sampai di kamar mereka dan segera membersihkan diri untuk merebah.
sedang jaehan dan bara, maka setelah keduanya masuk kedalam kamar, bara tutup pintu kamar mereka.
"bosen gak, sih?"
jaehan yang sedang buka koper ini mengernyit, "apa nya?"
dan bara mendekat, bawa kepala jaehan menoleh kearahnya lalu di kecup cepat bibir jaehan, "backstreet mulu."
jaehan tertawa, raih kedua pipi bara dan ia balas kecup bara tadi, lebih lama.
"dapatin hati daddy sama dadda ku susah, gak?"
"susah," bara peluk jaehan erat, "dadda kamu serem banget, padahal daddy kamu udah kelihatan percaya sama aku."
jaehan tertawa lagi, "dadda emang gitu, jadi ya sering sering aja mampir kerumah."
bara hembuskan nafasnya panjang, "capek, deh."
"tidur dulu, nanti kan harus nyetir lagi keliling bandung."
bara mendusal di perpotongan leher jaehan, "aku butu nge-charge energi, nih."
"yaudah, mandi dulu," jaehan usap sayang pucuk kepala bara, "habis mandi, kita pelukan yang lama."
"okay, sayanggg."
[bonus cerita: si kembar]
KAMU SEDANG MEMBACA
knock on our house [yoshwan] ✔️
Fanfictiontrope; stanger becomes love - dua keluarga berkumpul, lalu di tetapkan bahwa kedua putra tunggal dari masing masing keluarga akan mulai hidup bersama; ini, perjodohan. [bxb, yoshihwan]