"Maybe tomorow."

243 17 0
                                    

⚠︎Typos along the way

Chapter 5

3 hari berlalu, Wonyoung sudah pulang dari rumah sakit tetapi kondisinya lebih parah yang membuat Sunghoon, kedua adiknya Sunoo, dan kakaknya itu benar-benar khawatir, apalagi sang kakak, Yu-jin yang mengetahui apa penyakit yang sedang di alami oleh Wonyoung.

___________________________________________

Di rumah sakit, beberapa hari yang lalu.

"Kita sudah melihat hasil darah anda, anda terkena leukemia dan sudah berada di tahap terakhir. Pihak medis, benar-benar tidak bisa melakukan apa-apa, sisa waktu mu, kurang dari dua minggu." Dokter bilang kepada Wonyoung dengan lembut.

"Baik dok. Saya mengerti, tetapi apa dok dan pihak rumah sakit sekali ini saja merahasiakannya dari keluarga saya?" Wonyoung balas santai, ia tau bahwa waktunya tinggal sedikit, tetapi ia mau dia sendiri yang bilang rahasia ini kepada keluarganya itu.

"Maaf?" Dokter merespon sambil mengangkat alis kanannya bingung akan permintaan Wonyoung.

"Ekonomi keluarga saya sangat buruk sekarang, dan uang yang dimiliki sekarang mungkin tidak cukup dok, saya tidak ingin keluarga saya khawatir dan harus mengeluarkan banyak uang untuk ku. Jadi tolong sekali ini saja dok, saya memohon, jangan memberitahu ini, kepada pihak keluarga saya."

Wonyoung bilang sambil menampakan senyuman manisnya menandakan bahwa ia sanggup untuk menanggung semua penyakit dan penderitaan ini, sendirian.

Dokter terdiam sebentar sambil menatap dalam mata Wonyoung, memang tugasnya sebagai dokter untuk menyembuhkan orang yang terluka, tetapi ia tidak bisa lakukan apa-apa kalau orang tersebut memang tidak ingin disembuhkan.

"Ini akan menjadi rahasia kita berdua, berjanjilah pada ku, bahwa kau yakin inilah pilihan terbaik untuk mu, dan untuk orang-orang yang kamu sayangi."
Wonyoung mengangguk sambil menampakan senyuman hangat kepada sang dokter.

'Sebentar lagi aku juga harus pergi dari dunia ini. Mengapa papa mama harus lagi mengeluarkan duit untuk ku?'
Wonyoung membatin.

___________________________________________

ɴᴏᴛ ᴍʏ ꜰᴀᴜʟᴛ

"Won, eonni besok akan pulang ya ke Seoul. Kamu kondisinya aja kan semakin parah." Yu-jin bilang melalui telefon yang sedang diadakan oleh Wonyoung dan dirinya.


"

Ga usah eonni, kamu aja kan lagi hektic tugas kuliah kan? Wony ga papa kok, eonni jangan khawatir. Wonyoung juga hari-hari ini kondisi Wony lebih baik 'aku baik-baik saja.' Jadi jangan khawatir ya eonni" Wonyoung merespon Yu-jin kembali.

Bohong. Bohong kalau kondisi Wonyoung sedang baik-baik saja, keadaan Wonyoung semakin memburuk setiap harinya. Dia menangis setiap malam karena melihat seberapa lemahnya dirinya, makanya ia kembali mengucapkan kata-kata dusta tersebesar nya yaitu kata-kata 'aku baik-baik saja'

"Aku tutup telfonnya dulu ya eonni, Sunoo dan Sunghoon baru pulang sekolah, ini ia mau datang."
"Won, tunggu dulu-" Sebelum Yu-jin menyelesaikan kalimatnya telefon itu sudah dimatikan secara sepihak oleh Wonyoung.

"Nonnaa, bagaimana keadaan mu??" Sunoo menyambut kakaknya itu dengan senyuman lebar di wajahnya sambil membawa-bawa basket buah yang dia buat sendiri khusus untuk Wonyoung.
Sunghoon mengikuti Sunoo masuk ke dalam kamar rumah sakit Wonyoung dengan senyuman hangatnya.

"Terimakasih Sunoo" Wonyoung bilang sambil mengambil basket buah pemberian Sunoo dan menaruhnya di meja dekat kasurnya itu.

"Bukan aku aja yang bikin lohh nonaa, aku yang bikin keranjangnya dan dekorasinya kalo Sunghoon-hyung yang beli buah-buahannyaa" Sunoo bilang dengan senyuman lebar sambil menarik pelan tangan Sunghoon agar ia lebih mendekat.

Not my fault || Sunsun [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang