Ϲһα⍴tᥱr 94

1 1 0
                                    

"Berita penyerangan datang di kota Dubai. Dimana telah terjadi ledakan kepada empat truk kepolisian Dubai yang hendak membawa empat tersangka pencurian sekaligus perusakan pada mesin pencetak uang Dubai. Menurut keterangan polisi dua tersangka kabur, sementara dua tersangka lainnya di nyatakan meninggal akibat ledakan tersebut. Berikut foto dua tersangka yang kabur, dan dua tersangka yang meninggal, "

Bella yang melihat berita tersebut di televisi terkejut sampai tanpa sadar menjatuhkan segelas susu yang ayah mertuanya buatkan. Mendengar gelas jatuh, Rendra dan Rakesh bergegas menghampiri Bella.

"Bella. Ada apa nak?"

"Ki-kirana ayah. Adikku.. " Rakesh menahan tubuh Bella yang lemas dan hampir terjatuh. Sementara Rendra mengambil remote dan mengganti saluran televisi agar Bella tidak melihatnya. Namun berita yang menyeret nama keluarga besar Hernandes menjadi sorotan hingga banyak yang menyiarkan berita tersebut. Selain itu mereka juga melihat kesaksian seorang wanita yang merupakan istri dari polisi yang tewas di serang Kirana.

"Tidak ada gunanya mereka menegakkan keadilan untuk kita semua, tapi mereka sendiri lupa mengajarkan apa itu keadilan pada putra putri mereka, "

Berita yang tersebar luas membuat sejumlah warga kesal dan geram pada Hernandes. Mereka semua berbondong-bondong melakukan demo ke rumah Hernandes dan meminta seluruh anggota Hernandes untuk meninggalkan negara Uni Emirat Arab. Aksi demo itu juga di siarkan di seluruh siaran televisi yang membuat Varez, Dicto bersama keluarganya yang menonton merasa hancur dan kecewa.

"Rakesh. Telfon ayahku, " ucap Bella. Rakesh kemudian mengambil ponselnya dan menelfon nomor Zyan.

"Hallo ayah mertua, " mengetahui Zyan sudah mengangkat telfon itu, Bella langsung merampas ponsel tersebut dan berbicara pada Zyan.

"Ayahhh. Katakan apa yang terjadi, kenapa di televisi banyak menyiarkan tentang Kirana?" Mendengar itu Zyan perlahan mengambil remote untuk menyalakan televisi yang ada di ruangan nya. Hati Zyan semakin hancur setelah melihat berita di televisi yang menyiarkan bahwa Kirana telah tewas. Zyan sampai menjatuhkan ponselnya ke lantai hingga pecah.

"Ha-hallo? Ayah hallo?" Mengetahui ponsel yang mati membuat Bella tak kuasa menahan air matanya dan menangis di pelukan Rakesh.

"Rakesh. Aku mau bertemu dengan ayahku, "

"Tapi kamu sedang hamil sayang, "

"Rakesh. Bawa saja Bella bersama mu. Lagipula usia kandungannya baru 2 bulan, " mendengar ucapan ayahnya. Rakesh meminta pembantunya untuk menyiapkan barang-barang mereka. Rendra juga pergi untuk memesankan tiket penerbangan ke Dubai.

----------------

"AGHHHHHHH, " teriak Zyan kuat saat melihat berita di televisi. Kali ini Zyan kembali hancur dan melempar remote ke jendela kecil hingga pecah. Pecahan itu tentu membuat Varez dan keluarganya terkejut dan langsung mengecek keadaan Zyan. Ketika mereka masuk, Zyan terlihat menangis tanpa bersuara dengan mengepal kuat kedua tangannya.

"Kenapa ini terjadi padaku kak?"

"Kenapa kak? KENAPAA?" Varez meminta Dicto membawa yang lain pergi dan meninggalkan mereka berdua. Kini hanya tersisa Varez dan Zyan di ruangan itu. Varez duduk di hadapan Zyan.

"Kau ingat apa yang ku katakan saat kau membawa Esmes pertama kali ke rumah?"

----------------

"Apa kau gila Zyan? Kau ingin menikahi anak musuh kita?"

"Ayolah kak. Jangan jadi pecundang seperti itu. Dengan membawa Esmes kita akan sangat mudah menangkap Alaska, "

HERNANDES : The Kindness Monster'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang