Ϲһα⍴tᥱr 80

1 1 0
                                    

"Kau ingin memarahi ayah lagi? Silahkan nak. Silahkan, "

"Ayah. Aku kemari ingin memperbaiki masa lalu kita, " ucap Bella sambil memegang tangan ayah kandungnya yang sudah mulai keriput. Mendengar Bella menyebutnya ayah, pria itu tak kuasa menahan air matanya dan langsung memeluk putrinya. "Aku memaafkan mu ayah. Aku tau sekeras apapun aku membencimu tetap kasih sayang mu lah yang menang, " ucap Bella.

"Bella. Ayah senang kau memaafkan ayah. Dan untuk itu mau kan kamu menerima katup jantung ayah untuk mu?"

"Tidak ayah. Itu akan membuat mu meninggal. Bella tidak mau, "

"Nak. Apa gunanya ayah hidup? Lagipula ayah sudah tidak sanggup lagi hidup di bawah hinaan. Biarkan ayah istirahat dengan tenang nak. Bawalah katup jantung ayah bersama mu. Dan dengan begini ayah akan pergi dengan tenang, karena kebaikan ayah akhirnya di terima di dunia ini, "  mendengar itu mau tidak mau Bella mengiyakan permintaan terakhir ayah kandungnya. Pria itu juga memanggil Zyan dan meminta untuk segera melakukan operasi pemindahan katup jantungnya pada Bella. Operasi pun di lakukan dan Bella bersama ayahnya di bawa ke ruangan uang cukup besar untuk segera di lakukan operasi. Proses operasi berjalan kurang lebih 2 jam.

Singkat cerita proses operasi telah selesai. Dokter mengatakan saat ini Bella harus menjalani perawatan selama kurang lebih 2 bulan di rumah sakit. Mendengar itu Rendra memutuskan untuk membatalkan pernikahan Rakesh dan Bella sampai kondisi Bella membaik. Sementara itu Zyan juga meminta keluarganya untuk kembali ke Dubai, di karenakan anak-anak mereka yang masih sekolah. Kirana meminta pada ayahnya untuk tetap di India menemani sang ayah di rumah sakit. Jasad ayah kandung Bella juga di kremasikan secara terhormat.

POV : Kediaman Alvarez Hernandes

Varez menghampiri istrinya yang terlihat sedang kebingungan.

"Kenapa dengan mu sayang?"

"Aku sedang pusing mencari model untuk fashion show minggu depan. Biasanya Kyara yang menjadi model ku, tapi karena dia sedang  hamil jadi aku tidak bisa membiarkan adikku bekerja. Lagipula Dicto pasti juga akan melarangnya bekerja, " ucap Velyn.

"Kenapa kau pusing-pusing memikirkan nya sayang, "

"Apa kau ingin menjadi model ku?" Pertanyaan Velyn sontak membuat Varez tersedak saat minum. "Aku menjadi model di perusahaan mu? Memakai pakaian wanita, dan berjalan lenggak lenggok di panggung fashion show begitu? Tidak mau, " ucap Varez.

"Ahaha. Aku bercanda suamiku. Lagian jika kau menginginkan nya aku juga tidak akan setuju, " ucap Velyn sambil mencubit kedua pipi Varez.

"Sebentar sayang. Sepertinya aku punya model untuk perusahaan mu, " ucap Varez.

"Siapa?"

"Kau tau di rumah ini kau lah yang paling cantik. Tapi selain kau, ada putri kita yang juga cantiknya sama dengan mu, "

"Kau benar. Tapi Varez. Veyna itu berbeda dengan Leyna. Veyna wanita yang tomboy. Dan apakah dia mau mengikuti fashion show seperti ini?"

"Entahlah. Kita mana tau kalau belum memanggilnya, " ucap Varez yang kemudian memanggil Veyna.

"Ada apa ayah?" Tanya Veyna yang datang setelah mendengar Varez memanggil nya.

"Nak bisakah kau membantu ibumu, "

"Tentu ayah. Katakan ibu apa yang bisa Veyna bantu?"

"Ibu membutuhkan seorang model untuk fashion show minggu depan. Apakah kamu mau menjadi model untuk perusahaan ibu?"

"Bisa ibu, " jawab Veyna yang seperti menerima tawaran ibunya tanpa ada paksaan. Velyn yang mendengar nya mengambil 2 busana mewah buatan nya untuk di perkenalkan saat fashion show minggu depan. Velyn juga meminta putrinya untuk mencoba busana tersebut.

Setelah keluar dari kamar memakai busana pertama, Varez dan Velyn terkesima melihat kecantikan putri mereka yang seperti putri kerajaan. Walau polos tanpa make up dan aksesoris, Veyna nampak cantik mengenakan busana tersebut.

Sementara itu di luar rumah mereka, terdapat Matteo yang datang membawa bucket bunga yang cukup besar. Bucket itu nantinya akan di berikan pada Veyna untuk di lamar menjadi istrinya. Namun di sisi lain Omar juga datang membawa bucket bunga yang sama besarnya dengan punya Matteo. Omar yang melihat Matteo merasa kesal dan menghampirinya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku? Tentu aku kemari ingin melamar Veyna. Kau sendiri kenala kemari? Pakai bawa bucket bunga segala. Untuk siapa bunga itu?"

"Tentu bunga ini untuk Veyna, "

"Oh jadi kau juga menyukai Veyna? Kau pikir Veyna akan menyukaimu juga?"

"Tentu. Bukan cuma Veyna, tapi ayah dan ibunya. Karena ayah ku dan ayah nya sudah berteman sejak lama. Dan ya, ayah nya Veyna sering mengejekku untuk menjadi menantunya, "

"Dia mengejek mu untuk menjadi suami dari putrinya Leyna, bukan Veyna, "

"Kau juga datang ke sini sebenarnya ingin melamar Leyna bukan Veyna?"

"Tuan Omar, tuan Omar. Kalau begitu kita buktikan siapa yang akan di pilih oleh Veyna. Kau atau aku, " ucap Matteo. Omar dan Matteo pun bergegas masuk ke dalam rumah Alvarez. Dan pada saat mereka masuk, mereka terkejut melihat Veyna yang begitu cantik mengenakan gaun indah.

"Wow. Veyna kau begitu cantik sekali, " ucap Omar.

"Gaun itu nampak indah kau kenakan. Kau seperti wanita yang sudah siap untuk di pinang, " sambung Matteo.

"Ini-"

"Memang. Karena sebentar lagi putri ku akan segera menikah dengan pria pilihanku, " potong Varez. Mendengar itu tentu membuat kedua pria itu sedikit terkejut. Veyna yang kebingungan di beri kode oleh ibunya, bahwa ayahnya hanya bercanda saja.

"Menikah? De-dengan siapa?" Tanya Matteo.

"Siapa pun pria itu tentu dia lah yang terbaik untuk putriku. Kalian berdua jangan lupa datang ke pernikahan putriku nanti, " ucap Varez yang sedikit bercanda.

"Oh ya apa yang membuat kalian datang kemari, dan untuk siapa bunga ini?"

"Ka-kami kemari ingin mengunjungi tuan Varez. Dan bunga ini juga untuk tuan Varez, " ucap Omar yang kemudian mengambil bunga milik Matteo dan memberikan ke dua bunga itu pada Varez.

"Ayah. Tidak Matteo, Omar. Ayah ku hanya bercanda saja. Aku tidak menikah. Aku hanya mencoba gaun buatan perusahaan ibuku saja, " ucap Veyna. Matteo dan Omar terkejut mendengar kebenaran itu dari Veyna. Sementara Varez dan Velyn tertawa kecil melihat reaksi kedua pria itu yang di buat kebingungan.

"Itu artinya kau belum menikah?"

"Iya Omar. Aku tidak menikah. Ayah ku hanya bercanda pada kalian, " mendengar itu mereka berdua mengambil kembali bunga itu dari Varez.

"Hei. kenapa di ambil kembali?" Tanya Varez.

"Bunga ini untuk putri mu tuan. Bukan untuk mu, " ucap Matteo.

"Dasar anak muda, " ejek Varez dengan sedikit canda tawa.

"Em kalian tunggu sini. Aku mau ke atas ganti baju dulu, " ucap Veyna.

HERNANDES : The Kindness Monster'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang