Ϲһα⍴tᥱr 81

1 1 0
                                    

Setelah mengganti pakaiannya Veyna turun untuk menghampiri mereka. Varez dan Velyn meninggalkan mereka bertiga di ruang tamu untuk berbincang.

"Ada apa kalian kemari?"

"Veyna. Aku kemari ingin mengajak mu jalan keluar berdua, "

"Tidak bisa begitu. Aku yang duluan datang, "

"Aku yang duluan mengajaknya berbicara, "

"Kau curang, "

"Matteo, Omar. Stop. Jika kalian ke sini hanya untuk berkelahi lebih baik kalian balik saja, "

Teguran Veyna membuat mereka terdiam dan sedikit menatap Veyna canggung. "Begini saja. Kita pergi bertiga, " ucap Veyna.

"Tapi Vey-"

"Kalau mau menolak maka aku akan pergi bersama Matteo saja, " ucap Veyna memotong bantahan Omar.

"Baiklah, " jawab Omar dengan wajah sedikit kesal menatap Matteo dengan wajah tengilnya. Mereka berdua memberikan bunga itu pada Veyna, dan di bawa ke kamar oleh Veyna.

----------------


"Veyna lebih aman ikut bersama ku, " ujar Omar.

"Jangan mentang-mentang kau polisi bisa menjamin keselamatan Veyna, "

"Lalu? Jangan mentang-mentang kau banyak anak buah dan jago berkelahi bisa menjamin keselamatan Veyna, " jawab Omar.

"Sudah, sudah. Kenapa urusan mobil juga kalian perdebatkan. Sekarang begini, mobil siapa yang paling mahal?"

"Mobil ku seharga 67 juta dirham, " ucap Omar.

"Pft. Veyna sepertinya mobil ku lah pemenangnya. Mobil ini keluaran terbaru bulan lalu, dan harganya tentu di atas mobil Omar. 85 juta dirham, " sambung Matteo dengan sombongnya.

"Omar. Kita pergi dengan mobil mu, " jawab Veyna dengan santai berjalan ke mobil Omar.

Omar menertawakan Matteo dan berjalan dengan gagahnya membukakan pintu untuk Veyna. Namun Veyna malah memilih membuka pintu itu sendiri dan duduk di kursi belakang. Veyna juga memanggil Matteo untuk ikut bersama di mobil Omar. Matteo ingin masuk dan duduk di kursi belakang bersama Veyna. Namun Veyna menghentikannya dan meminta Matteo untuk duduk di kursi depan.

"Veyna. Bagaimana kita Dubai Desert, " ucap Omar menawarkan tempat yang hendak di kunjungi.

"Tidak. Veyna itu suka bunga. Bagaimana kalau kita ke Dubai Miracle Garden?"

"Kita ke Dubai Opera saja Veyna. Hiburan musik dan teater di sana sangat asik, "

"Please. Apa untuk menentukan tempat kalian juga ingin berdebat? Biar aku yang tentukan kita kemana, " ucap Veyna.

"Aku mau kita ke Dubai Creek, "

"Buat?"

"Ada apa Matteo? Apa kau keberatan?"

"Iya maksud ku ada apa di sana?"

"Dubai Creek bisa mengingatkan kita pada mereka yang sudah tiada. Matteo, Omar. Aku tau kalian begini bukan karena menginginkan ku. Paras ku yang mirip dengan Leyna membuat kalian tertarik pada ku bukan?"

Mendengar itu Matteo dan Omar terdiam menyadari sesuatu. Mereka sama-sama berpikir bahwa walau tidak ada Leyna saat ini sudah ada Veyna. Tanpa sadar mereka sedang mencari Leyna di diri Veyna. Omar lalu menyalakan mesin mobilnya dan mereka bertiga bersama pergi ke Dubai Creek.

----------------


Singkat cerita, 2 bulan sudah berlalu. Rendra dan Rakesh pergi ke rumah sakit untuk menjemput Bea yang katanya akan segera di bawa pulang siang ini. Dan pernikahan antara Bella maupun Rakesh akan di gelar 2 Minggu lagi. Bella meminta ayahnya untuk menggelar pernikahan biasa saja. Kondisi Bella yang belum stabil membuatnya tidak mau pernikahannya di gelar secara mewah. Awalnya Zyan menolak dan berpikir bahwa Bella putri pertama keluarga Hernandes dan harus mendapatkan pesta yang mewah. Namun kerendahan hati Bella yang lebih mementingkan privasi diri apalagi dia baru saja keluar dari rumah sakit.

Akhirnya Zyan pun menuruti permintaan putrinya yang ingin menggelar pernikahan secara sederhana. Seluruh anggota keluarga Hernandes kembali datang ke India untuk merayakan pernikahan Bella. Kaali juga datang bersama suaminya Vishal dan putri mereka. Singkat cerita acara pernikahan selesai. Hari ini merupakan hari terberat Zyan yang merupakan seorang ayah dan harus melepas putrinya menjadi istri orang. Air mata Zyan tak dapat di tahan saat harus kembali ke Dubai meninggalkan Bella.

"Apakah kau tidak mau memeluk ayah mu?" Ucap Zyan. Bella berlari ke arah ayahnya yang kini sudah bersiap untuk memasuki mobilnya, dan memeluknya.

"Jadilah istri yang baik untuk suami mu. Dan jadilah menantu yang sopan untuk ayah mertuamu, " ucap Zyan.

"Baik ayah, " selain berpamitan dengan ayahnya. Bella juga berpamitan pada adik-adiknya dan juga paman bibi nya.

"Kirana, " panggil Bella secara diam-diam. Bella lalu memperlihatkan ponselnya dan terlihat dari layar ponsel itu isi chatingannya  dengan Zahir. Dari chatingan tersebut tertulis bahwa Bella sudah memberikan nomor ponsel Kirana, dan akan menghubungi Kirana lain waktu. "Kakakk, " tegur Kirana diam. Bella tau bahwa adiknya sedang jatuh cinta dengan pria yang bernama Zahir itu.

"Rakesh. Aku titip Bella. Dengarkan ini, jika suatu saat kau bosan pada putri ku. Kembalikan dia padaku jangan kau campakan apalagi kau menyakitinya, "

"Apakah ayah mertua tidak marah nanti?"

"Ngapain aku marah? Tidak ada gunanya aku marah pada hewan yang tak mengerti bahasa manusia, " ucapan Zyan membuat Rakesh seperti di beri ujian untuk tidak menyakiti Bella.  "Ayolah jangan di bawa serius. Ayah tau kau tidak akan menyakiti putriku, " ucap Zyan yang menenangkan suasana hati Rakesh.

----------------


Singkat cerita, 6 bulan sudah berlalu. Hernandes kini sudah berada di Dubai dan kembali menjalankan aktivitas seperti biasanya. Keluarga Hernandes juga baru saja mendapatkan kabar dari Bella mengenai kehamilannya yang sekarang sudah memasuki 2 bulan. Dan kabar lainnya datang dari Kirana yang kini telah menjalin hubungan dengan Zahir secara diam-diam. Zahir kadang dengan beraninya datang ke kantor Kirana hanya untuk bertemu dengan Kirana.

"Zahir. Kau ngapain ke sini? Sebentar lagi kakakku datang, " ucap Kirana.

"Masuklah ke dalam mobil, " jawab Zahir. Kirana akhirnya masuk ke dalam mobil agar tidak ada yang melihat mereka berdua.

"Aku sangat merindukan mu Kirana, "

"Iya aku tau. Aku juga begitu. Tapi tunggulah waktu yang tepat, "

"Mau sampai kapan kau menyembunyikan hubungan kita pada keluarga mu? Orang tua ku sudah tau mengenai hubungan kita Kirana. Aku sudah memperkenalkan mu pada mereka, "

"Zahir aku minta kau untuk bersabar dulu. Aku pasti akan memperkenalkan mu pada ayah dan juga keluarga ku, "

Zahir adalah tipe pria humoris yang suka mempublish semua kepribadian nya di media sosial. Sementara Kirana justru sebaliknya. Namun perbedaan itu tidak membuat cinta Zahir lada Kirana pudar. Zahir tetap memperjuangkan cinta nya sampai ke keluarga Kirana. Tak berselang lama mereka mengobrol, Candra datang ke kantor. Setelah melihat Candra masuk ke dalam kantor, Kirana berpamitan pada Zahir. Tak lupa seperti biasa Kirana mencium pipi Zahir sebelum berpisah.

HERNANDES : The Kindness Monster'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang