Hidup dengan julukan "Indigo" tidak selamanya selalu tentang kejadian horror. Fana Semestaria, seorang gadis remaja terlahir dengan kondisi dimana ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-harin...
Setelah berganti baju, kami bergegas ke Lokasi yang disebutkan oleh Felix sebelumnya. Kami berputar-putar menyusuri semua daerah di Jakarta saat itu, dan datang ke setiap kos-kosan yang ada.
Berhar-hari kami menyusuri semua tempat, yah seperti biasa aku survey bersama Katrina.
Ia sudah Lelah mencari kos-kosan di kota yang sangat luas ini, sampai akhirnya aku kepikiran sesuatu hal yang menampar ku seketika.
"Ah dasar Fana bodoh, harusnya kau sejak kemarin melakukan ini" Kata ku pada diriku sendiri.
"Kenapa? Ada apa Fan?" Sahut Katrina.
"Harusnya kita cari saja berita kerusuhan itu, agar kita bisa cek lokasinya dan langsung kesana"
Seselesainya kami mencari berita kejadian itu, Katrina menemukan berita dengan judul: WARGA RUSUH DAN TERJADI KEBAKARAN, KETUA RT: INI PERBEDAAN PENDAPAT SAJA.
"Fan, lihat ini... lokasinya dekat dari sini..." Kata Katrina sembari menunjukan berita yang ia temukan pada ku.
(Lokasi dirahasiakan, permintaan Keluarga Yang Bersangkutan)
Sesegera mungkin kami menuju Lokasi itu, sesampainya kami disana, terdapat beberapa bangunan yang memang bekas kebakaran dan yang lainnya juga sudah rata dengan tanah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melihat kondisi tempatnya sudah berantakan dan rata dengan tanah seperti itu, membuat ku meneteskan air mata.
Aku berkeliling seluruh tempat yang ada disana, lalu ku dengar Katrina sedang mengobrol dengan seseorang. Orang itu sepertinya pemimpin didaerah ini, sementara mereka mengobrol, aku datang ke semua bangunan yang telah menyatu dengan tanah itu.
Ku pejamkan kedua mata ku dan memfokuskan pendengaran dan energi ku, tidak, bukan cakra, aku bukan Naruto.
Terdengar samar-samar, seseorang memanggil nama Felix.
Felix, baru pulang?
Iya nih, kuliah ku cukup padat hari ini.
Hati-hati loh, lagi ada kerusuhan sejak kemarin sebaiknya kalau tidak yakin pulang, kau nginep saja di kampus mu.
Hahaha lebay banget sampai begitu, terima kasih perhatiannya, malam ini aku mau beristirahat dengan tenang.
Arah suaranya berasal dari bangunan yang baru runtuh separuh dan gentingnya masih berantakan disana. Aku menghampiri bangunan itu, dan seseorang menghentikan ku.
"Mba, ngapain?"
"Hah???... Oh saya lagi mau lihat-lihat saja bu" Kata ku panik.
"Gak lihat? Disana kan ada garis polisi, kau tidak boleh memasuki bangunan ini, bahaya"
