Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook atau Pria bernama lengkap Jungkook Nelendra itu menghentikan sebuah taxi untuk pulang ke rumahnya. Rasa kesal yang dirasanya tidak berkurang sekalipun. Bahkan ia masih memaki orang tadi didalam hatinya.
Tapi jika dipikir-pikir, bukankah ia tidak sopan? Ia tidur dengan nyenyak semalaman diatas kasur empuk itu dan makan dengan enak tanpa ijin? Justru bukanlah dia yang harusnya berterima kasih? Bukannya dia malah memaki orang itu?
Huuffttttt... Sudahlah.. semua sudah terjadi. Dan Jungkook berharap tidak akan bertemu dengan orang tadi. Tapi.. Siapa yang bisa menduga akan takdir yang akan datang?
Usai menyerahkan beberapa lembaran uang kepada sopir taxi, Jungkook sedikit diam. Sepertinya ada yang aneh dengannya.. Tapi ia tak ingat apa itu. Lantas ia lanjutkan lagi untuk melangkah masuk kedalam unit apartemen miliknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari berganti, Jungkook kembali ke rutinitas awalnya. Bekerja di salah satu restoran milik Eunwoo. Dengan satu tarikan nafas. Ia mencoba untuk melupakan kejadian dimalam lalu.
"Sialan... Gw bahkan kayak gak punya muka buat kerja"
Tapi mau gimana lagi? Kalau tidak bekerja. Ia tidak akan berkecukupan. Sialan memang. Harusnya dari awal ia tidak menaruh rasa pada orang yang notabennya adalah bos ditempatnya bekerja.
Entah keberuntungan atau apa, hari ini pria itu dikabarkan tidak masuk. Satu helaan nafas menandakan kelegaannya.
"Woy... Gimana kemaren? Kok lu bisa nyasar ditempat elit gitu?"
