"Permisi tuan," Mike yang malam ini tengah lembur dimeja kerjanya langsung menatap ke arah seorang bodyguard yang masuk kedalam ruangannya.
"Katakan!" Ucap Mike dengan datar.
"Tadi saya sedang mengecek keamanan mansion lewat seluruh CCTV, namun saya mendapatkan ini tuan!" Kening Mike berkerut mendengar hal itu, bodyguard itupun langsung saja menunjukkan sebuah rekaman dari laptop yang dia bawa ke Mike.
Degh.
Mike terpaku melihat rekaman itu, dimana disana terekam dengan jelas seorang pemuda yang merawatnya saat dia sakit semalam, kini tengah menangis didalam lift.
Hati Mike tersentil melihat itu, apa Gamaliel yang terlihat tegar hatinya diam-diam menangis dibelakangnya?
"Aktifkan suaranya!" Perintah Mike, sedari tadi dia hanya menonton tanpa mendengar suara dari rekaman itu padahal setahunya CCTV yang berada di lift juga bisa merekam suara.
Bodyguard itu nampak ragu-ragu namun dia tetap menuruti tuan besarnya, dia tidak ingin kehilangan pekerjaannya.
“Mulutku mengkhianati aku... Maaf... Maafkan aku, kak... Seharusnya aku lebih sadar diri bahwa selama ini aku hidup karena pengasihan mu dan ibumu.”
Mike menggigit bibir bawahnya, matanya memerah, dadanya terasa sesak setelah mendengar suara yang amat parau dan lirih itu.
Kalimat 'selama ini aku hidup karena pengasihan mu dan ibumu' itu benar-benar menyentil relung hatinya yang paling dalam.
"Sepertinya Gama bertengkar dengan tuan muda Bas, tuan!" Ujar sang bodyguard memberi pendapat nya, membuat Mike segera menatapnya.
"Mereka sudah seperti ini setelah keluar dari kamar baru tuan muda Gama,, tuan muda Gama pergi meninggalkan tuan muda Bas sambil menangis," ucap sang bodyguard, dia melihat hal yang terekam jelas dengan kamera CCTV.
🐾 🐾 🐾 🐾 🐾 🐾 🐾 🐾
Pagi harinya Gamaliel terbangun dengan mata yang sembab, semalam dia tertidur setelah menangis. Dia tidak tau mengapa namun hatinya selalu saja sakit mengingat apa yang sudah dia katakan pada kakaknya tadi malam, walaupun sebenarnya tidak ada yang salah dari ucapannya itu.
Memang benar kan, bahwa seharusnya kakaknya itu lebih menghargai sebuah benda apalagi benda yang mahal.
Tapi tidak mungkin juga sang kakak memberikan barang bekasnya yang sudah rusak kepada dirinya, kan?
Dia kecewa dengan dirinya sendiri, seharusnya dia sadar diri bahwa dia selama ini hidup dengan barang bekas milik sang kakak, sudah bagus kakaknya itu masih memberikannya pakaian bekas yang masih bagus bahkan terlihat masih baru bukan yang sudah sobek, tapi dia malah dengan tidak tahu dirinya malah menyinggung perasaan kakaknya itu.
"Sebaiknya aku pergi untuk cuci muka dan menyegarkan pikiran ku!" Ujar Gamaliel, karena jam saat ini juga masih menunjukkan pukul lima pagi.
Pemuda itupun kemudian keluar dari kamarnya dan berjalan ke arah kamar mandi yang berada didekat dapur dan mencuci mukanya.
Setelah dirasa wajahnya sudah agak segar, dia berjalan menuju pintu belakang, dimana disana dia sudah melihat para maid yang mulai masuk ke mansion untuk melakukan pekerjaan mereka.
Gamaliel berjalan-jalan disekitar mansion, sungguh halaman mansion ini sangat besar.
Dia berjalan ke sebelah kiri mansion, dimana disana ada paviliun tempat tinggal untuk para bodyguard daddy nya.
Dia memandang gedung samping mansion milik daddy nya itu, benar-benar besar dan juga terlihat mewah, juga memiliki lima lantai, bahkan desain nya saja sangat elegan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Son Of A Murderer
Teen FictionCERITA INI HANYA TERDAPAT DALAM APLIKASI INI. JIKA ADA YANG MENEMUKAN YANG SERUPA DI APLIKASI LAIN, TOLONG LAPORKAN KEPADA SAYA. Peristiwa masa lalu yang tidak diketahui bagaimana kejelasannya, membuat Gamaliel hidup dengan title ' anak dari seorang...