' One [1] '

298 27 1
                                    

Author PoV

Sudah bertahun-tahun lamanya (name) tinggal bersama neneknya. (Name) Sudah berumur 15 tahun saat ini, tetapi ada suatu masalah yang harus dipikirkan oleh gadis itu, yaitu Sekolah.

(Name) Memang dicap sebagai anak Genius, ia bahkan tidak memerlukan sekolah karna ia bisa mengatasinya sendirian. Matematika dan pembelajaran hitung-hitung pun ia bisa menyelesaikan dengan mudah. Yah masalahnya itu masa seorang anak 'Gadis' tidak bersekolah? Pastinya (name) akan dipandang buruk.

(Name) Sejujurnya ingin masuk ke sekolah, tetapi ia selalu melawan pikirannya dan malah mengikuti kata Hatinya. Bahwa ia tidak mau sekolah karna ia sangat percaya diri kalau ia sudah mampu menguasai semua pelajaran. Ya memang benar.

Sampailah dimana neneknya membicarakan Sekolah SMA Furin, (name) tiba-tiba merasa tertarik. Bofurin adalah kelompok anak-anak SMA Furin yang suka berkelahi dengan tujuan melindungi kota Makochi.

Mereka lah yang selalu mengatasi kelompok jahat yang merusak fasilitas kota Makochi, bukan hanya itu, ada juga mengatasi pencurian, membantu mengecat kembali perumahan yang terkena Grafiti, dll.

Kota Makochi sangat berterimakasih kepada Kelompok Bofurin sehingga mereka selalu menyambut mereka dengan hangat. Memberi makanan gratis dan lainnya sebagai tanda terimakasih.

Setelah di pikir-pikir, selain (Name) yang cukup pintar, ia juga sangat ahli bela diri. (Name) Rasa ia ingin masuk ke sana, walaupun ia tau isinya disana pastinya Laki-laki semua. Tetapi ia sangat Yakin bahwa seorang Perempuan juga bisa masuk kesana. Lagian toh gaada aturan tentang gender juga di sekolah itu.

"Obaa-san, aku ingin masuk kesana!" Seru (name) dengan antusias

"Are? Apa kau yakin? Isinya laki laki semua loh.." balas Neneknya dengan sedikit bersweatdrop.

"Maka dari itu Aku akan membuktikan bahwa seorang perempuan juga bisa masuk kesana! Perempuan juga bisa berkelahi! Yah mungkin tidak semuanya, tapi aku sangat ahli dalam bela diri, boleh ya obaa-san?" Ucap (name) mulai duduk di samping neneknya yang sedang duduk di sofa lalu menatapnya dengan puppy eyes.

Neneknya tersenyum lembut, tangannya terangkat untuk mengelus surai Biru langit pendek dengan ada helaian putih di poni gadis itu.

"Yasudah kalau begitu, kau boleh daftar ke sana"

"Terimakasih obaa-san!"

________

Kini gadis itu sedang berjalan dengan santai di luar rumah, ia ingin menuju ke Cafe Pothos yang tak jauh dari rumahnya.

(Name) Sempat melamun, sampailah dimana lamunannya terbuyar dikarenakan ada sebuah kejadian tak jauh darinya.

Seorang Gadis yang dipojokkan oleh sekelompok geng nakal.

"Ah, apa yang mereka lakukan sih? Dan.. bukannya itu Kotoha-chan?" Gumam (name), ia sempat berhenti di jejaknya, tetapi saat ia sadar kalau itu adalah Kotoha yang merupakan temannya, (name) pun mulai berlari ke arah mereka.

"Hoi!" Panggil (name), sehingga membuat perhatian sekelompok orang jahat itu teralihkan padanya.

Salah satu dari anggota kelompok itu tersenyum miring "wah, ada mainan baru nih" ucapnya sambil berjalan ke arah (name).

"(Name)-chan?! Apa yang kau lakukan?!" Pekik Kotoha. Hubungan mereka berdua cukup dekat, layaknya seperti kakak adik. Jadinya tak heran jika mereka seperti itu.

Genius [Wind Breaker x F Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang