Happy reading
***
Jenderal Wang Yibo menepati janjinya dengan cepat. Selang tiga hari setelah panggilan video call keduanya berakhir, pria itu segera membawa Xiao Zhan untuk pergi mengunjungi rumah orang tuanya.
Perjalanan dari tempat Xiao Zhan tinggal ke rumah keluarga Xiao tidak begitu memakan banyak waktu. Dan tidak lebih dari dua jam perjalanan menggunakan mobil keduanya pun sampai di komunitas tersebut. Komunitas tersebut berada di pinggiran kota, dan cenderung padat dengan bangun-bangunan yg telah usang. Namun begitu, Xiao Zhan sangat begitu familiar dengan keadaan komunitas tersebut. Xiao Zhan sudah di besarkan di tempat ini selama 17 tahun. Saat ia turun, ia tidak bisa untuk mengenang masa-masa indahnya saat ia masih tinggal disini sebagai putra dari pasangan keluarga Xiao, dan itulah saat-saat yg paling membahagiakan untuknya.
"Kau temui mereka lebih dulu. Aku akan menurunkan ini dan menyusulmu." Wang Yibo membuka bagasi mobil untuk mengeluarkan hadiah yg telah ia sediakan untuk kedua orang itu.
"Bagaimana bisa begitu? Sini biar aku yg membawa sebagian." Keduanya pun kini mulai memasuki kedai.
Keluarga Xiao adalah keluarga sederhana yg menggantungkan perekonomiannya dari kedai mie yg mereka kelolah. Rumah dan kedai pun menjadi satu demi menghemat dana.
Xiao Zhan datang tanpa memberi kabar pada mereka sebelumnya. Dan saat pemuda itu tiba, itu sekitar pukul lima sore, di mana kedai tersebut masih beroperasi, dan masih banyak pengunjung yg mengantri untuk di layani.
Melihat kedatangan putranya yg begitu tiba-tiba, tuan Xiao pun segera meminta maaf kepada para pengunjungnya dan menutup kedai tersebut lebih cepat dari biasanya.
"Kenapa kau tidak mengatakan sebelumnya? Anak ini benar-benar." Nyonya Xiao mengomelinya.
"Ibu, ini hanya kunjungan biasa-"
"Bagaimana bisa seperti itu?! Ini pertama kalinya suami datang kemari, seharusnya kau mengabari kami dulu agar kami bisa menjamunya dengan benar. Kalo begini, bagaimana? Mana tempatnya berantakan lagi, dan apa-apaan ini? Kenapa kau harus membawa semua ini untuk kami? Kalo kau punya uang, simpan saja untuk dirimu sendiri."
"Ini bukan aku yg membelinya, pria itu yg membeli semua ini. Aku sudah melarang, tapi ia memaksa, lalu aku bisa apa? Lagipula ini semua sudah dibeli, jadi ibu terima saja."
"Anak ini, jangan pernah membuang-buang uang untuk kami lagi di masa depan."
"Oke."
Hampir satu tahun keduanya tidak berinteraksi, tapi itu tetap tidak membuat keduanya untuk merasa canggung. Bagi Xiao Zhan, keluarga inilah keluarganya yg asli, bukan keluarga Mo.
Sementara Xiao Zhan membantu ibunya di dapur, tuan Xiao dan Jenderal Wang berada di ruang tengah kini mulai mengobrol. Tuan Xiao menatap pria di depannya dengan seksama, dan sampai detik ini ia masih belum percaya jika pria di depannya ini adalah pria yg sudah menikahi putranya, tuan Xiao masih tidak ingin percaya.
Pria itu pun mulai berbicara, ia menanyakan awal pertemuan keduanya hingga akhirnya keduanya memutuskan untuk menikah. Dan Wang Yibo menjawab dengan jujur. Ia tidak mengurangi ato melebihkan perkataanya. Semuanya ia katakan secara terus terang dan apa adanya, jika pernikahan kilat keduanya terjadi atas paksaan sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wife. (End In Pdf.)
FanfictionWang Yibo memfokuskan jiwa dan raganya hanya pada militer. dalam benaknya, tidak ada sedikitpun keinginan untuk mencari pasangan apalagi untuk menikah dan memiliki keluarga. akan tetapi, orang tuanya tentu mencemaskan tentang kehidupan sang putra. m...