Waktu terus berjalan. Minggu dan bulan kian bertukar. Permusuhan antara Bayu dan Zaki sudah berakhir. Justru kini keduanya menjadi teman baik.
"Apa lu semua udah pada tahu, kalo si Zaki udah minggat dari Indonesia?!"
Semua orang kaget saat tiba-tiba saja Ali nyeletuk begitu. Sambil menahan pedas lantaran gigit cabe rawit sama bakwan, dia main nyerocos aja.
Bayu dan Miko saling pandang lalu menoleh ke arah si Rio. Dilihatnya temannya itu yang diam aja.
"Elu tahu dari mana kalo si Zaki ke luar negeri?" Miko tampaknya kurang percaya sama si Ali.
Bayu cuma terdiam. Sementara Rio dan Beni cuma menatap ke arah si Ali yang lagi mengunyah gorengan sambil kepedesan.
"Gue nggak bohong, kok! Gue tahu dari anak-anak komplek sebelah!" kata si Ali. Setelah itu dia buru-buru nyeruput es teh manis di atas meja.
Jelas saja si Miko kesal lihatnya. Sebab itu es teh kepunyaan dia. Si Ali maen seruput aja!
Dasar temen nggak ada akhlak memang!"Anak-anak komplek sebelah?!" Rio dan yang lain dibuat kaget mendengar penuturan si Ali.
Ali ngangguk buru-buru. "Katanya, orang tua si Zaki cerai. Terus dia ikut sama emaknya ke Jepang!"
Rio dan Miko menoleh ke arah cowok yang kulitnya paling glowing di antara mereka berempat. Dilihatnya Bayu yang cuma diam. Entah apa yang sedang dia pikirkan. Mungkin lagi mikirin Icha barangkali.
'Zaki, di mana pun elo berada. Semoga elo selalu punya teman yang baik.' Bayu menarik nafas panjang usai mendoakan Zaki di dalam hati. Kemudian di menepuk bahu pemuda di sampingnya. "Cabut yuk!"
Miko mengangguk, "Ayok!"
Miko menepuk bahu si Rio sebelum pamit pulang. Bayu dan Beni sudah jalan duluan menuju motornya. Sementara si Ali udah minggat duluan gara-gara perutnya mules.
Kayaknya dia kebanyakan makan cabe rawit! Pasti sekarang si Ali lagi nongkrong di WC sambil meringis kesakitan.
Rio menoleh ke arah si Miko. "Si Bayu kayaknya sedih karena si Zaki minggat ke luar negeri."
Miko mengangguk. "Mereka pernah merebutkan satu cewek, sampai keduanya jadi temen baik. Bayu pasti sedih karena Zaki udah pergi jauh."
Rio cuma mengangguk dengan perasaan yang turut melow. Dipandangnya punggung Bayu yang sudah mencapai motornya.
Sorenya sepulang dari rumahnya Rio, Bayu dan Miko mampir dulu di kedai bakso Fitri. Tumben banget sore itu kedai si Fitri lagi sepi. Mereka jadi bisa agak lamaan di sana.
"Jajan dulu, laper!" kata Bayu sebelum mematikan mesin motornya.
Miko menanggapi dengan cengengesan. Dia kegirangan karena Bayu mau traktir makan bakso. Kedua pemuda itu segera berjalan menuju kedai yang terang benderang di depan mereka.
"Fit, bakso urat dua!" teriak Miko kepada gadis kaus hitam yang sedang melayani para pengunjung kedai.
Fitri menoleh. Matanya berbinar melihat Bayu datang ke kedainya. "Siap, Aa Miko!" katanya bersemangat.
"Gimana hubungan lu sama Icha?"
"Lagi anget-angetnya!"
"Njir lah!"
"Kalo lu sama Mia gimana?"
"Lagi nongkrong di WC aja gue bayangin dia melulu!"
"Haha! Parah lu!"
Miko dan Bayu tertawa bersama. Keduanya sedang membicarakan pacar mereka masing-masing. Juga hubungan asmara yang baru saja seumur jagung.
Fitri yang sedang menunggu bapaknya meracik bakso untuk Bayu dan Miko tampak mengintai cowok kulit putih yang lagi duduk bersama Miko.

KAMU SEDANG MEMBACA
MELTING ME SOFTLY (series)
Romance(New Adult) Setelah lama menjomblo gara-gara diselingkuhin sama pacarnya, Bayu kembali berpetualang mencari cinta sejatinya. Namun, ternyata susah juga jatuh cinta dan percaya sama cewek lagi. Kayaknya Bayu trauma dan males pacaran lagi. Hingga kemu...