Part 10

19 3 1
                                    

Selamat hari Rabu
Selamat membaca ❤️



Weekend pun tiba. Seperti yang di ucap mami Asha minggu lalu, ia sekeluarga akan berangkat liburan ke pantai. Rencananya Sabtu pagi mereka akan berangkat dan pulang pada minggu sore.
Mereka tak perlu khawatir untuk masalah check in penginapan, karena semua sudah di siapkan oleh teman mami Asha. Ya, karena Hotel yang mereka datangi adalah milik keluarga teman mami Asha.

Tepat pukul 08.00 pagi Asha dan keluarga berangkat menuju pantai. Pagi nya, Asha sudah menolak mentah mentah ajakan sang mami untuk ikut berlibur. Bisa ia pastikan acaranya tak jauh dari kata membosankan.

"Ca, kamu dengerin mami ngga sih?" Sentak Mami Asha kesal, karena sedari tadi ia mengoceh panjang lebar tidak ada jawaban dari sang putri.

"Hah? Denger kok, denger." Jawab Asha gelap an.

"Apa coba?"

"Ya itu, pokoknya kayak yang mami bilang. Udah ah,  Acha mau tidur dulu deh. Ngantuk banget."

Tak lama setelah itu, Asha terlelap di alam mimpinya. Sang mami kesal dibuatnya, ia lebih memilih menikmati pemandangan alam sekitar.

.
.
.
.
.
10.15 WIB

Tak terasa setelah 2 jam menempuh perjalanan, keluarga Asha tiba di pantai yang di maksud. Pantai dengan pasir putih bersih dan cukup ramai untuk weekend ini. Mereka langsung turun di lobby hotel.

Para Staff hotel dengan sigap membantu menurunkan barang barang keluarga Asha.

"Mi. Ini beneran hotel yang di maksud? Gede amat. Per malam berapa ya? Mahal pasti?" Gumam Asha yang masih di dengar oleh maminya.

"Kenapa? Mau sama anak temen mami? Udah tau kalo kaya tujuh turunan kan?" Goda Mami.

"Dih, kok gitu ngomongnya."

"Udah, malah ribut di lobby. Ayo masuk, papi panas di sini."

.
.
.
.
.
12.07 WIB

jam makan siang pun tiba, Asha sekeluarga bergegas turun menuju restaurant karena sudah di tunggu teman Maminya.

"Mi, ngga usah di tarik juga deh. Aca bisa jalan dengan baik dan benar kalo mami lupa." Ujar Asha kesal.

"Kamu kalo ngga di gini in, jalannya kaya siput. Lelet. Eh papi kamu mana?" Pekik mami sambil menoleh kanan kiri mencari keberadaan suaminya.

"Ya mana Aca tau mi, Aca dari tadi sama mami."

"Wahh ngga bener tuh orang, belok kemana dulu. Bentar mami nyari papi kamu dulu, kamu tunggu disini." Kata mami bergegas meninggalkan Aca di dekat lift.

Ting

Lift berhenti tepat di lantai Aca berada. Seseorang keluar dari pintu lift tersebut. Aca refleks berjalan kedepan menghindari kerumunan orang yang mungkin saja keluar dari lift tersebut. Namun ternyata salah, ia justru tertabrak oleh seseorang hingga tersungkur di lantai.

"Anjing." Umpat seseorang tersebut pelan menahan amarah.

Aca mengusap pinggangnya yang bersentuhan dengan lantai. Matanya tak sengaja menatap sebuah benda yang tergeletak di lantai. Sebuah kalung, ia mencoba meraihnya namun sebuah suara mengalihkan pandangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seperti Kisah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang