- MWY : 12 -

20 7 0
                                    

— 𝜗𐑞 —

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— 𝜗𐑞 —

Setelah makan siang selesai, Janice membantu Mayra membereskan semuanya. Biantara hanya melihatnya dari kejauhan, sambil tersenyum bangga.

Takut ketularan gila, Baskara memilih menyelesaikan pekerjaannya yang ada di handphone.

"Sok-sokan banget ngerjain kerjaan kantor, padahal aslinya diam-diam lihatin Janice juga kan, lo?"

"Sok tahu."

"Ngaku aja sih, calon istri gue emang secantik itu, makannya sampe bikin seorang Baskara Hartigan klepek-klepek."

"Lo kalau berisik terus, lama-lama gue suruh ko selesain semua kerjaan gue."

"Ampun suhu ampun."

Entah kenapa, Biantara merasa Baskara sedikit berbeda dari biasanya. Nada bicara yang biasanya terdengar dingin sekarang malah terdengar biasa saja, yang sama hanyalah ekspresinya.

Tidak mungkin bukan kalau Baskara menyukai Janice? Mengapa Biantara berpikir seperti itu? Karena jika di ingat lagi, saat baru masuk ke dalam rumah, Baskara melihat Janice tidak seperti sedang melihatnya.

Dengan cepat Biantara langsung menepis pikiran buruk itu, daripada berpikiran negatif tentang Baskara, lebih baik kembali melihat Janice.

"Tenang aja, gue bakal cariin jodoh. Sekalian gue minta cariin lewat Papih langsung aja deh, biar gak salah pilih."

"Tidak perlu."

"Ya elah bang, daripada sendiri mulu, emangnya lo kagak bosan apa? Keburu gue sama Janice punya cucu lo baru nikah."

"Jika udah waktunya, gue juga bakal cari sendiri. Dan yang paling penting tanpa di bantu kamu ataupun Papih."

"Tapi, menurut gue lebih baik di jodohin, meskipun awalnya saling gak cinta, tapi lama-lama bisa cinta juga kok."

"Urus aja urusan lo sendiri."

"Terserah lo aja dah, udah di kasih saran yang paling terbaik tapi malah kagak mau. Bisa-bisa lo jomblo sampai mati lagi."

"Kalau memang takdirnya seperti itu, tinggal gue jalanin aja. Lagipula, Tuhan sudah mengatur siapa yang nantinya akan jadi jodoh gue."

"Iya deh iya. Tapi, gue baru lihat lo ceramah kayak begini lagi setelah beberapa tahun terakhir. Kedepannya sering-sering ceramahin gue, ya!" pinta Biantara.

"Ga, ceramah gue mahal."

"Lama-lama lo ngeselin juga, ya. Awas aja kalau pas gue udah punya anak nanti lo masih jomblo."

Married With You || MinTzuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang