10

263 59 16
                                    

Ahyeon sarapan. Dia menguyah roti selai kacang sambil memperhatikan lama ke arah luar jendela kamar.

" Ada Dark." Ucap Ahyeon sambil melihat Dark itu mencoba masuk tapi nampak kurang bisa.

" Mwoya?" Heran Ahyeon.

.

.

.

.

" Seokjin pintar. Dia membuat alat di rumahnya jadi berguna." Kata Rose sebari Sehun menyodorkan tangan, merasakan perihnya sengatan laser pas di depan gerbang masuk.

" Wahh!" Kaget Sehun.

" Dark bisa hilang." Kata Krystal di belakang.

" I know~" Jawab Seokjin sambil menunjukkan setiap lantai yang di injak akan mengeluarkan laser.

" Gimana kamu tau kalau itu Dark?" Tanya Jennie.

" Pertanyaan bagus. Jadi,....ada seorang Dark dulu masuk ke rumahku. Dia bahan percobaanku." Kata Seokjin.

" Dark nya mati?"

" Aniya. Dia baik. Wajahnya cantik dan terlihat seumuran Ahyeon tapi umur aslinya sudah 200 tahun kurang. Emm...namanya...ah! Chiquita!"

" Mwo!!?" Kaget Ahyeon.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Lembaran novel di pindah ke halaman berikutnya. Chiki membaca tenang selama orang sekitarnya ribut. Bahkan saat ada bola melayang ke arahnya, dia menangkap dan melemparnya balik ke lapangan.

" Yes!! Giliranku!!" Ucap Sungchan untuk mengocok dadunya. Mereka main ular tangga!

Eric melirik sebelah. Dia ngeliatin Chiquita yang suka sekali baca novel.

" Novel ini, kamu dapat darimana?"

" Rora."

" Rora siapa?"

" Senior kami." Jawab Asa.

Pharita melihat Chiquita di kursi depan.

" Berarti kamu sering ke rumah Rora."

" Tidak juga~"

" Kalian pacaran?" Tanya Asa. Chiki melirik cewek itu dan diam sejenak.

" Aniya." Cueknya sambil lanjut baca.

Asa terdiam. Dia lalu nunduk lagi untuk lanjut main.

•••

Rebahan sampai capek sendiri, Ahyeon bahkan melakukan aktifitas ntah itu olahraga di dalam kamar, lompat-lompat di atas kasur dan membaca modul yang dia bawa.

Sampai bosan!!!

" Hah~~ lama-lama boring." Ucap Ahyeon sambil menutup modulnya, berdiri dari kursi untuk keluar kamar.

Ahyeon turun ke lantai bawah. Disana ada tamu ternyata.

" Paman Taeyong." Senyum Ahyeon.

Taeyong berhenti meminum kopinya. Dia tersenyum lebar melihat Ahyeon sudah tumbuh besar.

" Kamu masih ingat Jihoon?" Tanya Taeyong.

" Iya. Kak Jihoon." Angguk Ahyeon.

" Dia sudah tampan sekali semenjak militer. Mungkin akan pulang dalam waktu dekat karena orang tuanya selalu mengeluh mengingat anak satu-satunya." Kekeh Taeyong buat Rose mengangguk pelan.

Runner-up 2 [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang