Halo semua! Akhirnya saya melakukan pembaharuan! Kalian bisa cek kembali tag tambahan di sinopsis, ya! Selamat membaca!
I am hoping you to share your thoughts in the comment please :)
***
Malam hari, di sebuah hotel mewah di tengah kota Milan, Armani, tepatnya di lantai tujuh, terdapat tidak lebih dari 20 orang sedang menyantap makan malam dan bersantai bersama keluarga mereka. Suasana restoran hotel sangatlah nyaman dengan lampu kuning keemasan yang khas. Setiap meja persegi dikelilingi empat kursi empuk yang berwarna krem. Lantai marmernya dirancang dengan desain yang unik berwarna hitam dan putih tulang. Bahkan, jendela kaca tebal yang transparan dilindungi oleh kelambu dari kayu hitam yang tipis agar tidak menghilangkan estetikanya.
Pada salah satu meja yang berada di deretan paling awal setelah pintu masuk, Narin terlihat cemberut dan terus meminum susu dari gelasnya hingga daerah atas bibisnya terdapat bekas garis putih. Ia terlihat tidak sabar.
“Ibu, kak Joss kemana? Kenapa dia belum datang?” keluhnya kepada wanita yang duduk di sebelahnya.
Berbeda dengan Chanida yang hanya tersenyum membalasnya sembari melihat ponsel, Frida, bibinya yang duduk di seberang memutar mata, sangat bosan mendengar keluhan keponakannya. “Sudah berapa kali kau mengajak kakakmu untuk makan di restoran tapi selalu telat? Kenapa kau tidak kapok juga?”
Narin memajukan bibir bawahnya dengan lesu. “Aku ingin mengobrol dengan kakak. Kakak sudah semingguan tidak di rumah. Sekarang regatta sudah selesai, kenapa dia harus bekerja terus? Apa dia tidak lelah?”
“Kakakmu memiliki banyak bisnis yang harus diurus, tentu saja dia tidak boleh lelah,” balas Frida masih mencoba menanggapi keponakannya. “Tunggu saja.”
“Tapi ini sudah hampir jam delapan!” sepasang mata Narin terlihat kecewa.
“Memangnya kenapa kalau jam delapan? Kau mengajakku pergi makan di jam dua belas malam pun aku pasti akan menurutinya jika pekerjaanku selesai.”
Narin mendongak dan tersenyum cerah, “Kakak! Kau datang!”
Joss tersenyum dan mengusak rambut Narin dengan lembut, “Tentu saja aku datang.” Ia menyapa Chanida dan Frida dengan senyuman, lalu meletakkan ponsel dan dompetnya ke atas meja di seberang Chanida. “Ibu keluarkan saja dulu makanannya, aku ke toilet sebentar.” Chanida mengangguk dan mengangkat dua jari tangan kanannya memanggil pelayan, sementara Joss melangkah pergi meninggalkan meja.
Joss berjalan ke lobi kecil menuju area toilet sambil menggulung lengan kemejanya. Hari ini jadwalnya sangat padat, sehingga dia tidak mendapatkan waktu istirahat sama sekali. Dia bahkan telah menempuh perjalanan ke luar kota selama beberapa jam, dan saat ini ia merasa matanya sangat lelah, ia perlu mencuci muka.
Selang beberapa detik, langkah kaki Joss tiba-tiba terhenti, tubuhnya lantas terhuyung mundur, tangannya secara naluriah meraih dinding di sampingnya untuk menjaga keseimbangan. Ia merasa detak jantungnya berdebar cukup kencang meskipun hanya sesaat, ia masih terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Legacy of Secrets
FanfictionEnigma x Alpha Joss, seorang Alpha dari keluarga kaya lama, bertemu dengan Gawin, seorang Omega yang misterius dan menjaga privasinya. Meskipun Joss berusaha keras, Gawin tetap sulit didekati. Saat hubungan mereka berkembang, Gawin tiba-tiba menghil...