ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـRF 21ﮩ٨ـﮩﮩ٨ـ

1.5K 94 14
                                    

Assalamualaikum renicaaa, selamat datang di cerita yang banyak kurangnya ini. Semoga menghibur kaliannn, jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya.

DAN JANGAN LUPA BERSHOLAWAT
Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad

𓇼 ⋆.˚ 𓆉 𓆝 𓆡⋆.˚ 𓇼

"Astaghfirullah Syila," ujar Anna yang baru saja sampai.

"Astaghfirullah Arkan," ujar Gus Raja yang melihat Gus Arkan sedang menggenggam tangan Syila.

"Lepas genggaman tangan kamu, Arkan," sambung Gus Raja dan segera Gus Arkan melepasnya. Dari kecil hingga saat ini Gus Arkan takut kepada Gus Raja. Jika di tanya Gus Arkan akan menjawab "Raja galak banget, Arkan ga suka sama nada bicaranya" padahal Gus Raja hanya berbicara saja, tapi Gus Arkan sudah takut.

"Jangan laporin abah ya, Raja," ujar Gus Arkan.

"Kalian ikut saya ke ndalem sekarang." Ujar Gus Raja yang sudah lebih dulu jalan.

"Baik Gus," jawab Anna dan Syila.

"Iya," jawab Gus Arkan.

"Syila, ayo kita ke ndalem," ajak Anna sembari merangkul Syila.

"Anna, Syila," panggil Aini yang melihat mereka bersama laki-laki.

"Kamu udh balik, Na?" tanya Aini.

"Nanti aja nanyanya ya, kita mau ke ndalem. Kamu mau ikut?" jawab Anna dengan pertanyaan.

"Ngapain," sahut Aini.

"Udah ikut aja ayo," ujar Anna.

"Ya udah deh, ayo," kata Aini yang mengikuti langkah Anna dan Syila.

Sesampainya di ndalem Gus Raja terkejut dengan kumpulan keluarga yang sedang berbincang.

'Pantas saja Arkan bisa di sini' batin Gus Raja.

"Assalamualaikum," ujar Gus Raja yang baru sampai.

"Waalaikumsalam," jawab mereka semua.

"Hanya sehari nak?" tanya umma Humai sembari memberikan tangannya yang akan dicium Gus Raja.

"Na'am umma," jawab Gus Raja sembari mencium tangan semua orang yang berada di ruangan selain Gus Rayan, ustadz Airil.

"Mba Anna mana, bang?" tanya Ning Ratu.

"Sebentar lagi masuk," jawab Gus Raja.

"Ga bar-" ucapan umma Humai terpotong oleh salam.

"Assalamualaikum," ujar Anna, dan kedua temannya.

"Waalaikumsalam," jawab mereka yang berada di ruangan.

"Loh ramai ternyata, Afwan Anna tidak tahu," ujar Anna yang masih merangkul Syila.

"Tidak apa-apa nak, Syila kenapa nak?" tanya umma Humai yang melihat Syila menangis.

"Loh Abah, amah," ujar Aini yang baru melihat Gus Aiman dan Ning Amira.

"Kenapa nak?" jawab Gus Aiman yang sudah mengenal Aini.

"Iya sayang," jawab Ning Amira.

"Assalamualaikum Abah, amah," ujar Aini sembari mencium tangan Ning Amira.

"Sayang, kenalin mereka abang dan kaka ipar umma Humai," ujar Gus Raja kepada Anna.

Mendengar perkataan Gus Raja, seketika Syila berhenti nangis dan mengangkat kepalanya.

"Baik mas," jawab Anna sembari melepaskan rangkulannya kepala Syila.

"Assalamualaikum paman, bibi," sambung Anna sembari mencium tangan Ning Amira.

RAJA FIRDAUS (ON GOING)Where stories live. Discover now