"Heiii, bangunlah"
Aku terbangun saat sebuah tangan yang dingin menyentuh pipiku, saat membuka mata, ternyata aku masih berada di dalam mobil.
"Apa yang terjadi? bukannya tadi aku pulang?"
"Daniel?"
"Siapa Daniel?" tanya Yin sembari menatapku
"Dia kekasihmu?" tanya Yin lagi
Aku terdiam, Yin tidak mengenal Daniel begitupun sebaliknya, apakah berarti saat sedang tidur tadi aku kembali ke dunia ku?
"Kau seharusnya masih dalam keadaan bersedih, kekasihmu baru saja meninggal" ujar Yin sembari melepas seatbelt nya.
"Turunlah, mama sudah menunggu mu dirumah"
Aku turun dari mobil, masih dalam keadaan bingung, jika bermimpi rasanya tidak mungkin, aku seperti merasa sedang bolak balik di dua dunia yang berbeda.
"Hai, sayang" sapa wanita itu padaku, aku dengan kemampuan akting yang luar biasa pun membalas senyuman dan sapaannya.
"Duduklah, mama sudah memasak makanan kesukaan mu" wanita itu menuntunku untuk duduk dan bergabung untuk makan siang.
Aku mulai berpikir, jika aku tertidur, itu artinya aku bisa kembali ke duniaku yang dulu, didunia itu aku adalah cucu dari keluarga Russell, dan didunia cerminan ini, aku adalah putri pengusaha kaya.
"Apa semua ada kaitannya dengan Zen? Zen sepupuku sudah mati, dan aku bertemu lagi dengan seseorang bernama Zen di dunia ini dan sangat mirip dengan Zen yang ku kenal."
"Apa yang kau gumamkan?" tegur Xean padaku, ternyata dia sedari tadi sedang memperhatikanku.
"Oh, tidak ada" jawabku singkat
"Habiskan makan siangmu, kemudian istirahat" ujar Xean lagi, akupun dengan cepat menghabiskan makanan yang disiapkan untukku.
Xean hanya menghabiskan makanannya beberapa suap, setelah itu dia beranjak pergi, saat Xean berdiri, aku tak sengaja melihat ada noda merah di pergelangan kemejanya.
"Ada apa dengan bajunya? kenapa itu terlihat seperti noda darah, apakah Xean melukai seseorang?" batinku
"Semoga saja dia hanya terluka, bukan melukai orang lain"
***
Xean duduk sembari menatap kemejanya yang dia letakkan diatas meja, ada noda merah di pergelangan baju itu, seperti noda darah.
"Sudah mati pun masih menyusahkan" ujar Xean sembari mengambil kemeja itu, lalu melemparkanya ke tempat sampah.
Xean lalu berjalan menuju ke depan sebuah cermin yang berada di dalam kamarnya itu, Xean melihat ada orang lain di pantulan cermin itu, yang menggunakan pakaian sama persis dengan Xean gunakan, ya sebenarnya itu adalah pantulan tubuh Xean sendiri, hanya saja keduanya terlihat berbeda.
"Bagaimana? apa kau puas?" seseorang yang berada di pantulan cermin itu seperti mengajak Xean berbincang.
"Kapan aku bisa kembali?" Xean balik bertanya pada bayangannya sendiri.
"Bunuh dia"
"Siapa?" tanya Xean
"Aku akan kembali menemuimu, cari tahu tentang dia, setelah kau berhasil membunuhnya, aku akan memulangkanmu"
Pantulan tubuh Xean yang terlihat melalui cermin itu perlahan-lahan menghilang, kini Xean hanya melihat wajahnya sendiri dari cermin itu.
"Makhluk sialan" maki Xean sembari melemparkan sebuah vas bunga kearah cermin itu, cermin itu pun pecah berkeping keping, dan terletak tepat didepan Xean berdiri.
"Oke, akan aku lakukan perintahmu"
***
To Be Continue