Aldo langsung melahap makanannya sedangkan Ashel malah kebingungan
"Sayang kok ga dikasih sendok ama garpu si?" bisik Ashel
"Mana ada makan pecel lele pake sendok garpu, ga afdol banget sayang"
"Kalo makan pecel lele tuh gini" ucap Aldo sambil mempraktekan makan dengan menggunakan tangan.
"Ihhh, tapi kan...." ucap Ashel smabil melihat kuku tangannya yang sudah di nail art. Aldo terkekeh
"Yaudah mau aku suapin?"
"Malu ihh Aldo"
"Gapapa dongg, emang kenapa?"
"Eumm, yaudah deh daripada ga selesai selesai makannya"
"Bu minta sendok satu dong"
"Tumben pake sendok nak, biasanya juga pake tangan"
"Bukan buat saya bu, buat cewe saya nih"
Aldo mulai mengambil daging lele dan melepaskannya dari tulangnya.
Ia menaruh salah satu daging lele yang terpotong di atas nasi yang telah di cakup menggunakan sendok tadi dan mulai menyalakan mode pesawat.
"Pesawat terbang mau mendarat, ayo mulutnya dibuka pesawatnya mau masuk aaaaaaaaaa" ucap Aldo dengan nada merayu anak agar mau makan sambil menggerakan tangannya yang memegang sendok seperti memainkan pesawat mainan.
Ashel membuka mulut dan melahap satu suapan yang diberikan Aldo, ia memukul pelan bahu Aldo
"Ih sayang malu tauu"
"Biarin, kamu suka kan?" ucap Aldo sambil menaik turunkan alisnya
Ashel pun memukul bahu Aldo berkali kali hingga Aldo kesakitan
"Aduh, cel sakit banget" ringis Aldo sambil memegang bahunya
"Bodo amat siapa yang mulai"
"Yahh kok pundung sii, jangan pundung dong cintaaa" Ashel masih tidak menggubris Aldo
"Nanti mau ikut aku ga?" Ashel pun terpancing dan bertanya
"Kemana?"
"Adadehhh, habisin dulu makannya nanti kita langsung berangkat"
"Hmm"
Akhirnya mereka pun menyelesaikan makanannya, setelah Aldo membayar mereka pun berangkat
Kini mereka tiba di sebuah cafe alam yang ada di perbukitan tinggi dan tentu saja cafe itu menampilkan view yang sangat indah. Pemandangan dari atas membuat mereka berdua bisa melihat Jakarta dipenuhi dengan berbagai lampu yang menerangi kota itu.
"Kamu suka ga sayang?"
"Aku suka banget sayang, pemandangannya indah bangettt"
"Iya bener, indah banget" ucap Aldo sambil menatap Ashel, tapi Ashel masih terpaku dengan pandangannya hingga tak menyadari bahwa Aldo menatapnya sedari tadi.
"Sering-sering ajak aku ke tempat yang bagus kayak gini ya doo"
"Pasti"
"Aku bakal ajak kamu ke tempat yang bagus dan menarik, ga di Jakarta aja tapi di seluruh dunia cel" Ashel terkekeh
Sungguh, Aldo sangat menyukai kekehan kekasihnya itu. Rasanya ia ingin mendengar itu sampai akhir hayat nya.
Mereka pun menikmati angin malam di cafe alam itu, hawanya sangat sejuk sehingga Aldo melepaskan jaketnya dan memakaikannya pada Ashel.
Pesanan mereka datang, sebuah kentang goreng dan dua gelas milkshake sudah tertata di atas meja.
Ashel memperhatikan kentang dan mengambil satu potongan kecil kentang itu lalu mengangkat dan mengarahkan ke arah Aldo. Aldo yang bingung spontan mengangkat alisnya.
"Ada apa?"
"Kamu tau ngga ini kentang apa?"
Aldo yang bingung karna pertanyaan Ashel yang tiba-tiba seketika bertanya kepada Ashel dengan polos wajah polosnya.
"Apa?"
Ashel langsung membisikkan sesuatu tapi tidak jelas dan membuat Aldo tambah bingung dengan kelakuan pacarnya, saat Ashel selesai membisikkan sesuatu dan mulai menjauhkan wajahnya dari telinga Aldo tiba-tiba Ashel mengecup pipi Aldo yang membuat Aldo membulatkan matanya.
Sungguh ia sangat terkejut dengan kecupan Ashel yang tiba-tiba, dia masih membeku sampai setelah Ashel melambaikan tangannya ke depan wajah Aldo yang membuyarkan lamunannya.
Ashel hanya diam sambil tersenyum dan tidak berani menatap Aldo. Aldo pun berusaha untuk tetap cool, karna dia juga malu untuk menatap Ashel dengan mukanya yang sudah memerah.
Karna Aldo tidak ingin ada kecanggungan di antara mereka, Aldo pun membuka suara mengalihkan ke topik yang lain dan jatuhnya malah jadi topik yang....
freak.
"Kentangnya bagus" ntah darimana kalimat itu berasal
"Maksudnya?"
"Eeeee, gatau" jawab Aldo bingung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal
"Kamu mau pulang ga? udah jam 9 sekarang, disini juga mulai dingin" tanya Aldo
"Yauda deh ayo pulang"
"Eh kita foto dulu yukk" ajak Ashel
"Boleh, bentar"
Aldo menghampiri pegawai yang bekerja di cafe itu dan meminta bantuan untuk memfotokan mereka berdua
"Makasih mas" pegawai cafe itupun mengangguk kepada Aldo
"Ih lucu bangett tauu fotonya"
"Mana-mana mau liat" Ashel menyodorkan hp nya kepada Aldo
"Lucu banget sihh kamuu" ucap Aldo sambil menyubit pipi Ashel gemas
"Ihhh sakit" gerutu Ashel sambil menggeplak kepala Aldo
"Aww, maaf sayang" ucap Aldo sambil mengelus kepalanya
"Udah, ayo pulang"
Ashel mulai berjalan tapi Aldo malah berdiri diam di tempatnya, Ashel yang melihat Aldo hanya berdiri sambil mengelus kepalanya pun bertanya
"Kamu kenapa, ayo pulang"
"Sakit, kepalaku minta dicium dulu" ucap Aldo sambil memanyunkan bibirnya
"Modus ih" Aldo pun pasrah dengan jawaban Ashel, Aldo mulai berjalan sambil menghela napasnya
Saat diparkiran Aldo naik di motornya, Ashel yang melihat Aldo cemberut pun langsung merasa gemas. Tanpa aba-aba Ashel tiba-tiba mengecup pipi Aldo secara tiba-tiba. Aldo yang tadinya mau memakai helm seketika membeku.
"Katanya tadi minta dicium"
Aldo pun tersenyum
"Makasih ya sayang"
"Udah ga sakit?" Aldo mengangguk
Aldo memakaikan helm ke kepala Ashel dan mereka pun pulang
badan doang gede, sakit dikit minta cium pacarnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Mesra-mesraannya kecil-kecilan dulu ya?
Teen Fiction"cintanya besar-besaran meski mesranya kecil-kecilan" Cinta sederhana yang tidak dapat semua orang tampilkan. Kita tidak dapat selalu mesra di depan orang tersayang, tetapi siap berkorban dan memiliki cinta yang besar dan amat dalam untuk orang terk...