double trouble.

33 4 20
                                    

———

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

———

nami baru saja keluar dari kamar mandi ketika ponselnya berdering keras.

sambil membungkus kepalanya dengan handuk, ia berjalan menuju tempat tidur untuk mengambil benda pipih itu.

dan matanya berkilat senang kala melihat nama yang terpampang di layar.

gadis itu berdeham beberapa kali untuk mempersiapkan diri. namun, panggilan itu berakhir sebelum ia sempat mengangkatnya.

dengan sedikit panik, nami membuka aplikasi hijau—yang selalu ia gunakan untuk bertukar pesan—dan menemukan pesan tak terbalas dari si penelepon.

jempolnya bergerak dengan lincah di atas keyboard untuk menjawab pesan dari luffy, yang baru-baru ini intens berkomunikasi dengannya.

lelaki dari fakultas sebelah itu membalas dalam hitungan detik, mengatakan bahwa ia berada di depan kosnya untuk berteduh.

detik itu juga, nami menyadari suara hujan deras di luar. ia segera membuka tirai jendela dan mendapati luffy berdiri di sana, di bawah derasnya hujan dengan sepeda motornya.

tanpa pikir panjang, nami meraih payung yang tergantung di balik pintu dan keluar dari kamar.

ia membuka payungnya sebelum berlari menghampiri luffy yang terlihat sumringah meski basah kuyup.

"ayo, fy!"

.

.

.

nami sedang mengaduk teh hangat yang dibuatnya ketika luffy akhirnya keluar dari kamar mandi.

ia tidak menyadari kehadiran lelaki itu di sampingnya sampai luffy membenturkan kepala mereka yang sama-sama terbungkus handuk.

gadis bersurai oranye itu meringis pelan. namun, ia langsung terkikik setelah melihat luffy mengenakan kaus dan celana training miliknya.

ukuran tubuh mereka memang tidak jauh berbeda. luffy terlihat jauh lebih ringan dibandingkan ketika tampil dengan jaket himpunan mahasiswa teknik pangan yang ia kenakan sehari-hari.

"minum dulu, fy," ucap nami sambil menyodorkan segelas teh hangat kepada sang ketua himpunan mahasiswa.

luffy tersenyum lebar. ia mengambil teh hangat itu dari tangan nami dan mulai meniupnya. "makasih, nami."

melihat itu, nami berdecak pelan sebelum mengarahkan luffy untuk duduk di tepi tempat tidur. "minumnya sambil duduk."

ia kemudian mengambil tempat di sampingnya dan membiarkan lelaki itu menyesap tehnya sampai tersisa setengah gelas sebelum membuka topik.

"abis rapat, ya?"

"iya, nami. tadinya mau nongkrong di opung, tapi bubar karena tiba-tiba hujan deres," ungkap luffy yang kemudian menghabiskan tehnya dalam sekali teguk.

double troubleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang