Satu bulan yang lalu adalah hari meningganya Abi. Kini Uma, Mina, dan Aslam sudah mengikhlaskan kepergian Abinya. Saatnya untuk bangkit kembali tanpa ada rangkulan dari seorang Ayah.
Sore ini, mereka sedang makan bersama. Tidak ada yang membuka suara sama sekali. Sampai Aslam akhirnya ia membuka suara.
"Umi.. Aslam mau kerja aja, boleh ga?" kata Aslam tiba tiba.
"Iya boleh" jawab umi dengan senyum manisnya.
"Emang mau kerja mana nih" tanya Mina antusias.
"Di cafe" singkat Aslam.
Setelah itu mereka membereskan makanan mereka tadi. Mina akhir akhir ini merasakan sifat umi nya yang tidak seperti biasa. Umi selalu keluar dari rumah dengan waktu yang lama. Mina hanya berpikir, mungkin Umi sedang mencari pekerjaan sampingan atau ke tempat lainnya. Tidak ingin memikirkan yang aneh aneh, Mina langsung mengambil air wudhu untuk melaksanakan shalat maghrib. Setelah itu, umi, Aslam, dan Mina shalat jamaah. Sambil menunggu waktu isya, mereka saling bertukar cerita.
"Kak! Mulai kerja kapan?" Tanya Mina.
"Besok udah bisa masuk nih" jawab Aslam.
"Yaudah, sekarang kalian persiapan buat besok. Kan besok Mina ulangan bahasa Arab kan?" Kata umi terkekeh pelan.
"Iya lagi mi. Mina kan ga suka bahasa Arab" kata Mina kesal.
"Minta ajarin Kak Aslam tuhh" kata umi menunjuk Aslam dengan dagunya.
"Yaudah ayo" ucap Aslam berajak dari duduknya.
~♡~
Malam ini terasa begitu cepat. Kini, Aslam baru saja selesai mengajari Mina belajar bahasa Arab."Kak" panggil Mina mencari perhatian Aslam.
"Apa?" Tanya Aslam tidak menoleh sama sekali.
"Iih liatin dong" kesal Mina
"Iyaa apa?" Tanya Aslam mendekati Mina.
"Umi kok akhir akhir ini berubah sih. Kalau keluar rumah lamaa banget. Apalagi aku ga tau umi pergi ke mana" kata Mina mengatakan dengan seadanya.
"Mungkin ada urusan kali" kata Aslam mengira ngira.
"Iih kesel deh. Kirain tau" kesal Mina mencubit lengan Aslam.
Awhh rintih Aslam kesakitan.
"Yaudah. Besok langsung tanya umi aja sana" kata Aslam sambil mengelus elus lengannya.
"Yaudah deh" kata Mina pasrah. Setelah itu Aslam menyuruh Mina untuk segera tidur, karena waktu sudah larut malam. Aslam segera pergi dari kamar Mina.~♡~
Langit telah kembali di sinari oleh matahari. Cuaca hari ini sangat cerah, sang surya telah menghangatkan isi bumi setelah dinginnya malam tiada. Seorang gadis tengah makan pagi bersama ibu dan saudaranya. Gadis itu barusaja menuang susu segar untuk kebutuhan imunnya."Aslam, Mina..." panggil Umi tiba tiba di tengah mereka sedang makan.
"Kenapa umi?" Tanya Mina yang masih fokus memotong daging dengan sendok yang di genggamannya.
"Maafkan Umi ya nak. Mungkin.. Umi belum bisa jadi ibu yang baik untuk kalian. Umi cuma ingin kalian berdua menjadi anak yang sukses dan berbakti kepada orang tua" ucap Umi tiba tiba yang membuat mereka berhenti makan.
"Kenapa tiba tiba Umi bilang gitu?" Tanya Aslam mengelus elus pundak Umi.
Umi tersenyum. "Nanti kalian tau sendiri" kata Umi masih dengan senyumnya. "Ayo ini di tambah lagi sayurnya, biar semangat ya belajarnya" sambung Umi lagi agar tidak menegangkan suasana.
Setelah itu, mereka langsung berangkat sekolah dan tak lupa pamit dengan Umi. Mina diantar oleh Aslam dengan motornya.
Kata itu pasti, namun semoga yang tidak ku inginkan terjadi . Karna Umi tidak pernah berbohong.
KAMU SEDANG MEMBACA
SYAHMINA (On Going)
Teen Fiction❝ Menjαdi *bαik* itu *mudαh,* yαng *susαh* itu tetαp menjαdi bαik meskipun *diperlαkukαn tidαk bαik* oleh *orαng lαin*. ❞ ╰┈➤ ⓘ _*Ustαdz Hαnαn Attαki*_ 🍁 Syahmina Tsabita adalah seorang gadis berparas cantik dengan keistiqamahan hijabnya, hari...