Cahaya itu sangat terang hingga membutakan pandangan. Saat aku kembali membuka mata, aku telah terbaring di pangkuannya. Aku dan dirinya telah berada di depan pintu ruang singgasana. penampilan nya berubah, baju yang ia pakai,suasana di dekatnya, gestur tubuhnya,bahkan warna mata dan ujung rambutnya.
Aku bangun dari pangkuannya. Kami berdua berdiri untuk memastikan kondisi satu sama lain. ia menatapku, lalu kurasakan secercah cahaya dimatanya pudar dan menghilang. Raut wajahnya berubah antara sedih dan kebingungan
"Ada apa?" Aku bertanya kepada nya
"Aku tidak tau, hanya saja aku merasa hampa dan seperti melupakan sesuatu" Ingatan dan perasaan nya mulai memudar
"Kenapa?.........Kenapa? " Aku memeluknya, nafasku bergetar dan seluruh tubuhku kehilangan tenaganya,aku menangis terisak di dekapannya aku tidak menyangka bahwa efeknya akan secepat ini."Aku akan melakukan apapun walaupun itu hanya untuk sedetik bersamamu" Wanita cantik itu mengatakannya dengan perubahan tipis pada raut wajahnya, ia mengorbankan dirinya demi diriku. Ia menjadi pengabdi setia nan abadi ratu merah itu agar aku bisa keluar dari sana, ia mulai kehilangan emosinya dan perlahan memorinya. Aku memeluk nya dengan erat menempelkan wajahku ku ke bagian atas dadanya karena ia lebih tinggi dariku. Kini penampilan nya berubah, ia memakai sebuah tudung(seperti shorekeeper) dan baju merah dengan rok yang panjang namun terpisah bagai selendang. Kurasakan perubahan dalam dirinya, ada sesuatu yang perlahan merubah dirinya. Kemanusiaan nya mulai memudar sebagai harga yang harus dibayarnya untung kebebasan ku, mengabdi selamanya.
Aku telah kehilangan semuanya di dunia mimpi ini, aku tidak tau berapa lama dan apa saja yang kulakukan disini namun itu terasa sangat amat lama. Teman teman seperjuanganku, orangtua yang membimbing kami dan juga wanita yang kucintai. Aku tak lantas segera pergi dari dunia itu, stiap putaran hari disana aku mendatanginya, hanya untuk melihatnya melupakan diriku, melihat dirinya yang masih mengingat diriku. Kami sering kali hanya berbicang bincang, dan keluar namun tidak jauh dari ruang singgasana ratu karena ia harus menjaganya, semakin lama waktu yang kami habiskan semakin aku tak kuasa melihat perubahan pada dirinya.
Hari ke 15 ia sudah melupakan wajahku namun ia bisa mengenaliku dari suara dan kehadiran ku, ia mulai melupakan rekan rekan dan orang tua orang tua kami, dan alasan mengapa bisa ada disini.
Hari ke 28 ia mulai melupakan ku sepenuhnya sehingga aku harus menceritakan kepadanya segala hal yang telah kami lalui, itu memakan waktu kami yang sdikit tapi tak apa, asalkan itu dapat membuatku bersamanya pada hari itu. Ia masih mengingat bahwa dirinya memiliki seseorang yang berharga yang sangat ia cintai, namun ia tidak tau apapun tentang orang tersebut.
Hari ke 48 ia telah sepenuhnya melupakan segalanya, ia bahkan tidak tau siapa dirinya sebelum nya. Kini ia seutuhnya adalah penjaga ruang singgasana ratu merah, emosi dimatanya telah sirna digantikan warna indah yang memikat hati namun tak memiliki arti. Aku segera memeluknya erat, karena tak ada waktu banyak bagi kami. Ia dan ratu membuat kesepakatan, hanya jika ia telah melupakan segalanya barulah aku akan pergi dari dunia ini dan kini.... Waktu itu telah tiba. Aku memeluk tubuhnya yang tak merespon sedikit pun seperti manekin, ekspresinya tak berubah, ia hanya menatap ke arah ku dengan kehampaan..... Tidak ada apapun baik pergerakannya maupun suara dan ekspresi nya.
Tubuhku mulai melayang
Aku tetap memeluknya erat
Ada sebuah tarikan yang sangat dasyat menarik tubuhku
Namun aku tetap memeluknya erat
Hingga akhirnya.....
.....
....Ia mendorong ku menjauh
Menatap ku dengan tatapan kosongnya
Aku terbang menjauh darinya
Namun samar samar aku dapat melihat senyum di bibirnya, mungkin aku berhalusinasi
Aku hanya bisa meneteskan air mata
Dibawa oleh sihir ini keatas langit
Masuk kedalam gumpalan awan
Lalu aku terbangun
Melupakan semuanya, temanku, orang tua kami, dan bahkan perasaan ini mulai memudar. aku akan melupakan segalanya stelah ini dan aku tau itu, namun setidaknya tulisan ini mengingatnya. Momen itu, mereka,kebersamaan kami, dan dirinya yang aku cintai. Kelak jika aku punya kekuatan yang cukup untuk menemuinya lagi.... Perasaan ku padanya tak akan berubah.
KAMU SEDANG MEMBACA
negeri mimpi ratu merah (Original)
RandomAku bermimpi bangun di sebuah tempat yang teramat asing, 2 tahun ada disana mungkin akan kulupakan dalam waktu dekat tapi setidaknya tulisan ini menjadi saksi perjalanan itu