II ◇ 1

291 37 4
                                    

Feel free to ask for the typo(s) Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Feel free to ask for the typo(s)
Happy reading!

✧✧✧

Mendadak muncul sebuah pertanyaan baru tentang identitas seorang Wang Yibo; apakah dia merupakan Putra Kesayangan Dewa atau hanya manusia biasa seperti kita semua? Jika pilihan kedua adalah jawabannya, lantas dari mana 1001 keberuntungan yang selalu dia dapatkan selama 28 tahun ini?

Kiranya dia terlalu diistimewakan oleh Sang Pencipta, lahir sebagai anak tunggal dari keluarga berada, membawa julukan golden spoon bahkan ketika masih dalam perut sang ibu, juga urusan karier dan percintaan yang selalu berpihak padanya. Sungguh menakjubkan hidup seorang Wang Yibo. Hidupnya seolah selalu diliputi suka tanpa duka, terlebih ketika keluarga kecil Wang terbentuk berserta hadirnya manusia mungil dalam perut Xiao Zhan.

Tidak sederajat dengan Yibo, pemuda Xiao itu besar dan tumbuh dalam keluarga yang penuh akan kesederhanaan. Dia merupakan anak tunggal yang ditinggal pergi oleh kedua orang tua di usia muda. Namun, datang pemikiran liar bahwa hal itu adalah keberuntungan yang Xiao Zhan dapatkan sehingga bisa menjadi menantu keluarga tersohor di Shanghai.

Baik Yibo ataupun Zhan, mereka sama sekali tidak menyangka akan menikah secepat ini dan akan menjadi orang tua dalam kurun waktu lima bulan ke depan. Usia pernikahan keduanya masih sangat kecil, tidak sebanding dengan perut Zhan yang semakin membesar dan tampak mengemaskan.

Sering kali Yibo akan bersikap lengket seperti permen karet, selalu menempel pada Zhan ke mana pun pemuda itu beranjak. Dia tidak ingin mereka terlalu jauh, sebab belahan jiwa perlu berdekatan untuk saling terhubung. Atas hal itu, Yibo juga rela bekerja di luar kantor, memilih untuk mengontrol perusahaan dari toko roti milik Zhan yang baru berdiri selama dua bulan.

Dengan usaha keras, Yibo dapat membujuk Zhan untuk istirahat sejenak dari dunia industri, memilih untuk mengiakan kemauan keras dari suaminya guna menggeluti dunia food and beverage. Sesuai permintaan Xiao Zhan sebelum mereka resmi menikah kala itu. Mulanya Yibo pikir ini akan lebih baik, tapi dia tidak tahu menahu bahwa Zhan akan lebih sibuk berada di Bun-Bun pastry n bakery.

“Rotiku dulu baru kamu.”—Itu kata Zhan tanpa rasa bersalah, dia juga menyengir lebar saat Yibo merengek meminta perhatian.

Semenjak ada buah hati yang hadir, Yibo menjadi pribadi yang luar biasa manja. Sering uring-uringan tanpa sebab dan membuat Zhan kelimpungan. Jika sebelum menikah Yibo adalah pribadi yang berwibawa dan tegas, kini Zhan harus memiliki sifat itu untuk mendidik suaminya yang berbeda 360 derajat.

“Demi tuhan, Bǎobèi,” Mengudara lagi rengekan Yibo di pagi hari, turut menemani mentari untuk menghangatkan kamar utama kediaman mereka. “Aku hanya meminta waktumu dua hari, lho, dua hari.” Lanjutnya jengkel, diikuti dengan jari telunjuk dan jari tengah yang terangkat di depan wajah yang termuda.

Sementara Zhan menghela, ini sudah yang ke sekian kali dalam pagi ini. Sungguh bukan awal yang baik untuk menikmati hari pikirnya. “Dua hari itu lama, Gēge. Aku tidak bisa meninggalkan Bun-Bun selama itu.”

Redamancy ✧ YiZhan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang