Sinar matahari telah menunjukan keberadaannya kepada dunia,tapi tidak di dalam kamar satu ini yang masih gelap gulita dengan horden yang tertutup rapat di tambah lagi ada pelindung seperti dinding besi yang menutupi kamar itu
Sehingga sinar matahari tak di berikan celah untuk masuk ke dalamnya,di atas kasur seonggok daging masih bergelut damai dengan alam bawah sadarnya,
Dia adalah tuan muda ZHONG CHENLE remaja tampan nan manis yang sangat amat mageran,mencintai kasur kesayangannya,remaja tampan itu menduga bahwa ini masih lah malam,tapi ia tidak tau bahwa di luar sana matahari sudah sangat terik menerpa bumi
Dan sedari tadi juga lah suara ponsel yang tak henti berdering,mengganggu tidur nyenyaknya,dengan berat hati ia mengangkat tanganya dengan cara meraba kasur di sebalhnya dengan mata yang masih tertutup
Tak lama benda yang di cari pun ketemu lantas tanpa melihat siapa yang meneleponya ia meletakan di telinganya baru ingin memyentuh telinga suara pekikan keras terdengar dari sebrang yang membuatnya refleks menjauhkan ponsel tersebut
"YAK CHENLE YA, LO DI MANA?!,KITA UDAH NUNGHUIN LU SAMPE BERJAMUR NI KAKI TAU GAK HUH!"
"Gak usah teriak gue gak
Gue gak budek,tunggu lima
Menit lagu gue nyampek""Yak lo-"
Tut
Sambungan itu di matikan sepihak oleh remaja yang bernama chenle itu melemparkan benda pipih tersebut,lalu ia meregangkan otot ototnya yang terasa kaku setelah di rasa cukup ia melihat jam di pergelangan tanganya
Yang membuat ia melototkan matanya terkejut,lalu tanpa basa basi ia bergegas menuju kamar mandi
"Pantes tu bekicot kandang,ngegas ngebacot"
Tak butuh waktu lama ia sudah selesai,setelah mengambil satu tas ransel yang entah apa isinya dan mengambil ponsel yang ia lempar tadi lalu keluar dari kamar
"Huh gini ni,punya keluarga posesif abis,matahari aja gak boleh nyentuh gue"
Menggerutu di sepanjang jalan setelah sampai di lantai bawah ia melihat rumah yang begitu sepi,karna ayahnya yang bekerja dan kedua abangnya yang sedang kuliah,melihat itu chenle menghembuskan nafas lega
Tak kan ada yang melarangnya untuk sekedar keluar,atau menanyainya tentang ini dan itu yang membuatnya sulit untuk kemana mana,bodyguard tentu ada untuk menjaganya dan mengawasinya tapi ia pintar untuk lepas dari pengawasan mereka
Seperti sekatang ia sudah ada di luar rumah setelah mengelabui beberapa bodyguard yang menjaga di depan pintu rumahnya,lantas ia mencari taxi secepat mungkin setelah dapat langsung tancam gas menuju di mana teman temanya menunggu
Dari kejauhan terlihat satu mobil berwarna hitam dan enam remaja pria yang bersandar di badan mobil,dengan wajah yang masam dan kesal melihat itu ia hanya tertawa kecil,lalu turun dari taxi dan membayarnya
Melihat orang yang sedari tadi mereka tunggu akhirnya sampai dengan perasaan lega juga kesal lantas salah satu dari mereka langsung memiting leher chenle dengan gemas yang membuat chenle mengaduh sakit
"Aduh! Sakit hyung,leher gue akh!!"
"Kita udah nunggu dua jam ya bangsat,kaki gue ampek mau mati rasa hanya karna nungguin tuan muda mageran kek lo nying"
"Ya tapi lepasin gue dulu nying,bau ketek lu woii"
"Anj lo,ni cium ni bau ketek gue"
Membawa kepala chenle ke keteknya yang membuat chenle memberontak,mereka yang melihat itu hanya tertawa dan menggeleng pelan