26

167 34 20
                                    

"Apa yang kau lakukan di kamarku?"

Bukan hanya kesal, tetapi Rosebelle juga marah, melihat Jennifer duduk di tepi ranjang sembari melepas pakaiannya.

"Maaf." Jennifer tersenyum tanpa rasa bersalah. "Mommy tidak tahu kalau ini—"

"Aku bukan putrimu!" Kali ini Rosebelle meninggikan suaranya.

Jennifer membuang napas panjang. "Aku lupa kau membenci panggilan itu." Kembali melayangkan senyum, beradu pandang dengan Rosebelle. "Mulai hari ini aku akan tinggal di sini sampai ayahmu datang, dan kamar ini akan menjadi kamarku untuk sementara." Membawa kedua tangannya ke belakang lalu mendongak. "Victor bilang aku boleh memilih kamar manapun selain kamarnya, jadi aku memilih kamar yang berada tepat di samping kamar Victor karena aku harus memastikan dia minum obat secara teratur." Memiringkan kepala sembari tersenyum menatap Rosebelle.

Gadis blonde itu langsung memutar tubuhnya dan mengayunkan tungkainya ke luar kamar. Rasa kesal yang berubah menjadi amarah akan ia lampiaskan pada Victor yang membiarkan Jennifer menempati kamarnya.

"Ahjussi! Ahjussi!" Rosebelle menggedor pintu kamar Victor dengan kencang.

Sementara Jennifer yang mengintip dari balik pintu kamar Rosebelle hanya menggelengkan kepala lalu menutup pintu dan menguncinya.

"Ahjussi!" Suara Rosebelle terdengar semakin keras.

Dengan suara sekeras itu, tidur Victor pun terganggu. Kepalanya jadi sedikit pusing saat bangun. "Gadis itu selalu tahu kapan waktu yang tepat untuk menggangguku."

"Ahjussi!"

"Benar-benar!" Pelipis Victor berkedut. Langkahnya sedikit di seret menuju pintu.

"Kenapa kau membiarkan wanita itu menempati kamarku?" Todong Rosebelle setelah Victor membuka pintu.

Wajah gadis itu merah karena amarah, dadanya juga naik turun dengan hembusan napas kasarnya yang memendek. Victor baru pertama kali melihat kondisi Rosebelle yang seperti itu.

"Kau tahu kalau aku—"

Dari pada membalas amukan Rosebelle dengan adu mulut, Victor lebih memilih membungkam mulut gadis itu dengan mengunci bibirnya. Kakinya melangkah mundur sembari tangan menarik tubuh gadis itu masuk ke dalam kamar, lalu dia memutar tubuhnya dan menggunakan punggungnya untuk menutup pintu.

"Sial! Dia melakukan serangan dadakan." Mata biru Rosebelle menatap sayu wajah dekat Victor yang mengulum bibirnya. "Aww!"

"Kita bahas nanti. Sekarang, biarkan aku tidur!" ujar Victor, berlalu meninggalkan Rosebelle, menjatuhkan tubuhnya di kasur.

"Brengsek!" gerutu Rosebelle lirih. Dia mengulum bibir bawahnya sendiri, dan menekankan punggung tangannya untuk menutupinya.

Barusan Victor menggigit bibir bawah Rosebelle. Setelah membuat gadis blonde itu hanyut dalam ciuman, dia melakukan serangan dadakan saat mata gadis itu terpejam. Lalu dengan santainya dia bilang ingin tidur, dan menjatuhkan tubuhnya di kasur tanpa peduli pada Rosebelle yang kesakitan.

Anehnya, Rosebelle tidak marah pada Victor. Hanya sebatas menggerutu dengan wajahnya yang memerah, bedanya kali ini rona merah pada wajahnya bukan disebabkan oleh rasa kesal atau marahnya seperti pada Jennifer. Rona merah yang menyapu pipinya hingga merambah hampir ke seluruh wajahnya disebabkan oleh aksi dadakan Victor.

MY LOVELY RASCALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang