Aku setuju dengan syarat mu, kita memang harus kerjasama kan? Lagipula aku kesini kan karena memang ingin tau mengapa aku menjadi transparan seperti ini?
"Baiklah kalau begitu... hmm... tapi menurut ku kau tidak transparan, kau kan hantu bukan casper"
Ya pokoknya begitu, oh iya mungkin kau butuh informasi ini ketika menghubungi Mama ku.
"Apa?"
Felix memberikan banyak informasi untuk ku cari tau dan memulai survey ku sendiri, bahkan informasinya sangat rinci dan lebih dari cukup. Ia bahkan memberitahu bekas luka, cerita lucu, kebiasaan lucu yang hanya ia dan orang tuanya ketahui.
Huang & Wei, Papa & Mama.
Aku mendapatkan beberapa nomor yang dapat ku hubungi dan satu akun Line milik Mama Wei.
Ku hubungi satu per satu, tentu saja nomor tidak dikenal sudah pasti tidak diangkat, namun aku tetap berjuang sekuat tenaga, dan sekuat pulsa yang ku miliki.
Aku juga menelusuri kembali tempat kejadian, sendirian.
Sampai akhirnya ada satu nomor yang menjawab telpon dari ku, suara pria tua. Apakah ini Papanya?
Ringing...
Connecting...
00.01
"Halo? Dengan siapa ya?" Tanya pria tua itu.
"Halo? Ah akhirnya kau menjawab, saya Fana, temannya Felix A.W"
"Felix? Mengapa kau yang menelpon? Dimana Felix? Anak itu sudah mulai nakal ya... tidak mau menelpon Mama dan Papanya"
"Ah om, maaf, apa om Papanya Felix?"
"Bukan, saya pamannya, Papa Felix tidak punya handphone" Sahutnya ketus.
Aih? Mendengar hal itu aku menyudahi telpon dan kesal dengan Felix yang tidak memberitahu hal tersebut.
Setelah libur semester yang sangat panjang, aku bergegas masuk kuliah kembali, bertemu dengan banyak orang baru dan juga orang lama, berkenalan dengan dosen baru dan menghela napas saat bertemu dosen lama yang menyebalkan.
Beruntung, aku sekelas kembali dengan Steve, Dani dan Rafi.
"Bagaimana liburan mu Fan? Apa seru?" Tanya Rafi, polos.
"Seru darimananya? Aku kan tetap ke kampus" Sahut ku, kesal.
"Eh? Kenapa kok tetap ke kampus?" Tanya Steve.
"Loh Steve kau tidak tau? Fana kan budak organisasi, wajar saja kan dia ke kampus setiap saat? Hahaha..." Sahut Dani, nadanya sangat mengejek.
Perkuliahan di hari pertama memang terasa mudah, karena kami masihberada ditahapan perkenalan, beberapa sudah memberikan tugas, beberapa jugamasih bersantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA FANA: The Adventure Ft. Ghosts
AdventureHidup dengan julukan "Indigo" tidak selamanya selalu tentang kejadian horror. Fana Semestaria, seorang gadis remaja terlahir dengan kondisi dimana ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-harin...